Bagi mereka yang merayakan tahun baru di musim semi ini, kemudian disebut dengan "April Fools Day".
Sebagian masyarakat menggap mereka sebagai poisson d'avril atau berarti ikan April. Sebutan ini melambangkan ikan muda yang mudah ditangkap atau orang yang mudah tertipu.
Itu sebabnya ketika 1 April tiba, banyak masyarakat Prancis yang mulai melancarkan aksi tipunya khususnya kepada para poisson d'avril ini.
Aksi tipu'menipu ini kemudian berkembang ke beberapa wilayah. Di Inggris sendiri pada tahun 1700 mulai muncul English pranksters yang dilakukan setiap 1 April. Tujuannya adalah untuk menipu, mempraktikan hal-hal konyol hingga mengelabui masyarakat atau kerap kita kenal hoax.
Penyebaran April Mop sendiri mulai meluas di wilayah Eropa pada abad ke-18. Setiap wilayah memiliki cara unik untuk merayakannya. Di Skotlandia sendiri misalnya. Negara ini merayakan April Mop selama dua hari dengan mencari atau berburu orang-orang yang mudah dikelabui untuk kemudian ditipu oleh mereka.
Sementara di Indonesia sendiri, tidak ada literasi yang pasti yang menunjukan kapan April Mop dilakukan. Hemat saya, mungkin orang Indonesia selalu melakukan hal konyol setiap waktunya tanpa menunggu bulan April atau kerap kita sebut dengan Harmoko (Hari-hari omong kosong) ~peace
Bencana yang Dianggap Bercadaan
Karena adanya April Mop atau April Fools Day, banyak masyarat yang tidak percaya ketika ada peristiwa yang terjadi tepat tanggal 1 April.
Bagi mereka, peristiwa 1 April hanyalah peristiwa lelucon, hoax untuk memenuhi kepuasan si penipu.
Laporan Live Science menyebutkan, pada tahun 1946 tepat 1 April telah terjadi gempa besar di pantai Aluetian Alaska. Gempa tersebut berkekuatan 7.1 SR. Pemerintah setempat telah mengingatkan masyarakat bahwa akan terjadi tsunami yang dahsyat.
Peringatan yang dilakukan oleh pemerintah tersebut, dianggap oleh masyarakat sebagai cara pemerintah untuk membohongi atau mengakali masyarakat. Menginggat saat itu adalah April fools Day.