Mohon tunggu...
Semprianus Mantolas
Semprianus Mantolas Mohon Tunggu... Jurnalis - Pecandu Kopi

Baru belajar melihat dunia, dan berusaha menyampaikannya melalui simbol (huruf)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hantu, Antara Ada dan Tiada

17 Maret 2017   23:28 Diperbarui: 17 Maret 2017   23:39 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu hantu dalam film The Others. (Foto: idntimes.com)

Pernahkah kita merasa, ada orang sedang melihat kita dari sudut kamar yang gelap saat tidur malam? Atau merasa seperti ada yang mengikuti dari belakang saat kita berjalan sendiri ditengah kegelapan malam? Perasaan-perasaan seperti ini lazim muncul disetiap orang.  Perasaan ini juga yang kemudian membuat kita percaya bahwa ada hantu di sekitar kita. 

Ketakutan akan hantu ataupun setan kemudian diperkuat lagi dengan cerita-cerita mistik yang muncul dari masyarakat itu sendiri. Indonesia salah satunya. Bila kita amati, banyak sekali legenda atau pun cerita mengenai hantu-hantu lokal yang dipercayai di setiap daerah. Seperti Pocong, Kuntilanak, hantu Noni Belanda, Suster ngesot dll.

Sederet hantu inilah yang kemudian muncul dipikiran kita ketika berjalan di tengah kegelapan malam yang sunyi dan sepi. Seolah otak akan memperingati kita bahwa ada hantu di belakang kita yang siap menerkam.

Terlepas dari itu, tahukah kita bahwa hantu itu sebenarnya hanyalah ilusi pikiran dan tak ada?

Adalah Dr. Giulio Rognini, peneliti dariThe Swiss Federal Institute of Technology (EPFL) dalam penelitiannya yang dimuat pada theJournalcurrentBiology mengatakan bahwa “semua pkiran mengenai hantu hanyalah manipulasi neuron yang ada di otak kita. Kita merasa seperti ada seseorang di sekitar kita, tetapi kita tidak bisa melihatnya”.

Dalam penelitian tersebut Dr. Rognini dan tim menggunakan 48 relawan yang sehat, yang sebelumnya tidak mengalami riwayat mistis atau paranormal. Para relawan tersebut kemudian ditutup matanya, dan meletakan jari mereka pada media robot yang berada tepat di depan mereka. Sementara jari mereka diletakan pada robot yang berada di depan, robot lain menyentuh punggung para relawan dari belakang.

Dari eksperimen tersebut, para relawan mengaku ada yang aneh ketika terjadi sentuhan oleh robot baik dari depan maupun belakang. Bahkan, sepertiga dari peserta melaporkan bahwa mereka merasa ada kehadiran hantu dalam ruangan dan beberapa dari mereka melaporkan sampai empat kali merasakan adanya kehadiran hantu dalam ruangan itu.

Selain itu, dua dari peserta yang mengikuti percobaan tersebut akhirnya meminta untuk mengakhiri percobaan tersebut karena merasa ada yang aneh dalam ruangan, sepeti ada sosok aneh yang terus mengawasi mereka dalam ruangan.[SM1]

Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa interaksi aneh yang dilakukan oleh peserta dengan robot merubah fungsi otak yang berperan sebagai fungsi kesadaran diri serta persepsi akan posisi tubuh.

Dr. Rognini juga menambahkan bahwa otak kita memiliki beberapa representasi dalam tubuh kita. Dalam kondisi normal, otak mampu merakit sebuah persepsi diri yang terpadu sehingga merepresentasikan diri kita sendiri, atau kita sadar akan posisi kita. Namun, ketika sistem otak mengalami malfungsi -dalam hal ini interaksi dengan robot, atau persepsi akan kegelapan dan hal lain- maka akan menciptakan representasi lain dari tubuh kita sendiri, yang akhirnya membuat otak mengira bahwa posisi tubuh kita bukanlah sebagai “aku” tetapi sebagai orang lain. Hal inilah yang membuat kita selalu merasakan kehadiran (feeling of presence).

Hasil temuan ini pun dinilai dapat membantu untuk lebih memahami kondisi neorlogis seperti skizofrenia, yaitu gangguan mental kronis yang menyebabkan penderitanya mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau serta perubahan perilaku.       

Tentang Barang yang Bergerak

Permainan ouijo, adalah permainan yang dianggap mistis. Kita dapat menanyakan apa pun kepada pada papan ouija. Dengan perlahan papan oujia bergerak ke setiap huruf hingga akhirnya membentuk kalimat sebagai jawaban atas pertanyaan kita. Hal ini kemudian oleh masyarakat dikatakan bahwa ada roh halus yang menggerakan papan ouija, sekaligus ouija sebagai media komunikasi dengan arwah.  

Sayangnya misteri akan adanya arwah pada papan ouija kini telah terjawab secara ilmiah. Adalah fisikawan berkebangsaan Inggris, Michael Faraday yang meneliti mengenai fenomena ouija.

Dalam artikel yang dimuat dalam theguardian.com, Faraday mengatakan bahwa pergerakan papan ouija terjadi karena adanya kekuatan sugesti yang menyebabkan otot-otot kita menjadi bergerak secara tidak sadar, atau secara ilmiah dikenal dengan “efek ideomotor”.[SM2]

Sugesti atau ideomotor inilah yang membuat orang menggerakan papan ouija secara tidak sadar. Ini juga yang menjadi alasan mengapa pada saat bermain ouija tangan kita harus diletakan pada papan. Selain itu, Ideomotor juga terjadi ketika seseorang dalam keadaan terhipnotis. Dia akan melakukan apapun secara tidak sadar berdasarkan sugesti yang diberikan.

Hal ini kemudian diperkuat dengan kejadian pada tahun 1853, ketika empat dokter berupaya untuk melakukan pemanggilan arwah.

Dari laman teenink.com dijelakan bahwa sebelum pemanggilan arwah menggunakan papan ouija dilakukan, mereka mensugesti dua peserta lainnya untuk menggerakan papan ouija ke kiri, dan dua lainnya ke kanan. Alhasil, papan ouija tidak bergerak sama sekali. Namun ketika mereka mengatakan untuk bergerak satu arah, efek ideomotor menyerang lagi. Dan kali ini papan ouija mengalami pergerakan.[SM3]

“Ini otot kita sendiri yang menggerakan, bukan roh”, kata Faraday kepada theguardian.com[SM4]

Selain misteri mengenai papan ouija, ada pula hal lain yang membuat orang selalu percaya bahwa hantu itu nyata. Bahkan berdasarkan poling yang dilakukan oleh Gallup pada tahun 2005, ditemukan bahwa sebanyak 37 persen masyarakat Amerika percaya bahwa banyak rumah di Amerika yang angker, dan menurut poling Huffpost/YouGov pada tahun 2013, sebanyak 45 persen masyarakat yang percaya akan adanya hantu.[SM5]

Rumah yang Berhantu

Pada tahun 1921, dokter mata William Wilmer menerbitkan sebuah makalah dalam American Journal of Ophthalmology. Dalam makalah tersebut ia menceritakan kisah keluarga “H” dan rumah mereka yang berhantu. Menurut Wilmer, rumah tersebut dianggap oleh keluarga “H” sebagai rumah neraka.

Hal itu terjadi karena adanya kejadian aneh di rumah itu seperti membanting pintu, adanya perabotan yang berpindah sendiri, dan langkah kaki di kamar kosong. Tidak hanya itu, ketika malam tiba muncul sosok hantu laki-laki yang berdiri di dekat tempat tidur dan terus mengawasi mereka tidur. Bahkan salah satu anak mereka sering merasa diganggu oleh sosok misterius saat tidur malam.

Misteri rumah hantu itu kemudian terungkap setelah mereka menemukan bahwa telah terjadi kebocoran pada tungku perapian yang akhirnya membuat korbon monoksida poisoning terperangkap dalam rumah. [SM6] Carbon monoksida poisoning (co) merupakan salah satu karbon yang tidak berbau, tidak berwarna dan sulit untuk diteteksi.

Akibat keseringan menghirup karbon ini maka penghuni rumah kekurangan oksigen, dan kekurangan okigen inilah yang menyebabkan gejala seperti lemah, mual, kebingungan, halusinasi, bahkan meninggal.

Hal serupa terjadi pada seorang wanita ditahun 2005. Wanita tersebut merasa seperti ada sosok misterius yang selalu mengawasinya saat mandi. Wanita tersebut beranggapan bahwa yang dialaminya merupakan tindakan paranormal. Namun fakta berbicara lain. Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan bahwa adanya kebocoran pada pemanas air yang digunakan oleh wanita tersebut saat mandi sehingga ia akhirnya menghirup karbon monoksida saat mandi yang akhirnya membuat ia berhalusinasi akan adanya hantu.

Kejadian yang dialami oleh keluarga “H” dan wanita tersebut kemudian ditulis oleh Shivam dalam bukunya yang berjudul “TheInsightfullMortal”. 

Terlepas dari itu, sebenarnya hantu itu ada atau tidak? Semuanya tergantung cara pandang kita, ilmiah atau mistis.

Untuk lebih jelas lagi simak video berikut ini:

Referensi Penulis: 1, 2, 3, 4, 5, 6 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun