Judul buku: Yang Katanya Cemara
Penulis: Vania Winola
Penerbit: PT. Bukune Kreatif Cipta
Tahun terbit: 2023
Jumlah halaman: 228 halaman
Cetakan: Pertama
Ukuran buku: 13 x 19 cm
Vania Winola Febriyanti yang biasa dipanggil Vania merupakan perempuan kelahiran Surabaya, 24 Februari 2006. Vania juga aktif di media social yang menunjukkan kesehariannya sebagai murid, anak dan berbagai macam lainnya. Vania menulis buku ini untuk menceritaan dirinya dan keluarganya. Penggambaran seluruh emosi yang ada di dalam buku ini sangat jelas ditulis oleh Vania.Â
Buku "Yang Katanya Cemara" menceritakan bagaimana Vania, seorang influencer muda, menghadapi hari - harinya setelah orang tuanya memutuskan untuk berpisah. Proses perpisahan kedua orang tuanya merupakan masa yang sulit bagi ibu Vania, Herma Prabayanti, dan Vania sendiri. Namun, mereka berdua menjadi tim yang saling menguatkan. Herma, selaku ibu Vania, saat itu masih bekerja di stasiun TV yang mengharuskan dirinya untuk meninggalkan Vania di apartemen. Walaupun begitu hubungan ibu dan anak tetap berlangsung dengan sangat harmonis diselingi dengan komunikasi yang terus berjalan.Â
Datangnya orang baru di dalam kehidupan Vania tidaklah mudah untuk diterima. Ibu Vania memperkenalkan calonnya kepada Vania saat tau bahwa calonnya akan berusaha untuk diterima oleh Vania. Perjalanannya tentu tidak mudah, penerimaan orang baru di dalam kehidupan seseorang tentu tidak mudah. Ibu Vania memposisikan suami barunya bukan sebagai ayah baru Vania, namun sebagai kepala keluarga yang baru. Vania memanggil suami baru ibunya, yang sering dikenal dengan sebutan Papa Ayok, dengan sebutan "M" dimana M merupakan nama panggilan untuk seorang super hero di dalam sebuah film. Walaupun sudah tidak tinggal bersama lagi, Vania dan papa kandungnya masih memiliki hubungan ayah dan anak yang erat.Â
Buku ini memiliki cerita yang memberikan banyak emosi, seperti sedih, senang, dan marah. Buku ini memiliki ilustrasi yang digambar seperti gambaran anak umur 6 tahun, sehingga pembaca bisa lebih tertarik untuk membaca buku tersebut dan melihat bahwa ilustrasi -- ilustrasi tersebut terlihat sangat lucu. Tetapi yang kurang dari buku ini adalah jenis kertas yang dipakai terlalu tipis sehingga tulisan di halaman selanjutnya tembus pandang dan ini bisa menyebabkan para pembaca merasa kurang nyaman membaca buku ini.Â
Di dalam buku yang berjudul "Yang Katanya Cemara" kita bisa menamahami bahwa tidak semua semua tawa dan senyuman berasal dari sesuatu yang menyenangkan, bisa saja di dalamnya berisi kesedihan yang tidak bisa dikeluarkan. Buku ini juga mengajarkan arti sejati dari kebahagiaan dan kehangatan keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H