Mohon tunggu...
Samiun Achmad
Samiun Achmad Mohon Tunggu... karyawan Bumiputera Life Insurance -

Lahir di Enrekang, 9 Pebruari 1969 ,saat ini bekerja sebagai profesional Asuransi Jiwa dan Kesehatan Menulis itu dapat menajamkan pikiran dan akal,tetapi membaca akan membawa pada perenungan,kerendahan hati dan cinta kasih

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia Gaduh dibawah Jokowi-JK

12 Desember 2015   15:43 Diperbarui: 12 Desember 2015   15:49 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Itu semua karena JK sudah kadung ada di memori dasar tak sadarnya  bahwa Jokowi itu kalau jadi presiden akan membuat Indonesia carut marut, dan karena omongan pak JK itulah kita Lihat Indonesia saat ini berada pada daerah yang paling tidak nyaman.

Harga listrik terus naik,  dan yang diuntungkan dalam bisnis ini ditenggarai adalah pak JK , karena  diduga kebanyakan listrik itu pembangkitnya milik pak JK dan Keluarganya yang masuk ke system PLN  ,harga BBM juga terus naik, harga beras apalagi, sementara kemacetan semakin menggangu warga yang aktifitas di Kota kota besar, Bencana Asap dan kebakaran hutan terus terjadi sepanjang tahun dan hanya padam sendiri setelah Hujan turun, Kini Gunung bersahut sahutan dan yang terakhir ini Bromo sudah mulai mengancam.

Sekarang waktunya semua pejabat Indonesia yang serakah dan korupsi untuk bertaubat dan  ter utama pak Jokowi JK berilah contoh kehidupan yang sederhana dan tidak serakah. pak JK yang sudah kaya raya sudahlah....  pikirkan juga Rakyat dengan harga lisrik yang semakin mencekik. bagaimana jika Harga Litrik itu diturunkan...!

Harga BBM itu ya diturunkan saja ke level tidak pakai  mafia lagi,bukankah petral sudah dibubarkan dan sekarang ditangani oleh Sudirman Said secara langsung lewat  mekanisme yang lebih terang, jangan sampai Petral Bubar terus lembaga baru muncul  lalu korupsinya pindah ke situ lagi , buktinya harga BBM nya tidak  turun, jadi percuma petral di bubarkan jika harga BBM tidak turun ,itu berarti korupsinya saja yang pindah , tadinya kelompok sana sekarang kelompok sini..!

Jadi pak Jokowi kalau mau  turunkan belanja minyak sidang MKD lupakan saja segera bangun kilang minyak dan pemurnian minyak di Indonesia, masak minyak mentah kita jual murah ,habis di murnikan ( diolah ) kita beli lagi dengan harga yang mahal dari kapal kapal luar negeri, kenapa tidak di murnikan di Indonesia saja, lalu sisanya saja yang tdk cukup di impor...! kira kiran dunk 2,3 Trilyun sehari itu buat beli BBM  khan sangat banyak

Jadi pak Jokowi minta hentikan saja sidang MKD  itu sekarang kalau mau amankan freeport umumkan saja tidak ada perpanjangan dan akan diambil alih ke Indonesia dengan  demikian kita yang kelola sendiri Emas dan Tembaganya , biar Amerika membeli ke kita, masak kita yang punya Gunung Emas lalu kita diam saja pak Jokowi..!

Kalau Anda memang keras,sekarang waktunya , bukan waktunya lagi bagi bagi baju kaos ke Rakyat pak..! waktunya sekarang membuktikan Freeport itu kembali ke Indonesia.... berani nggak....!!

Jangan cuma berani sidang MKDkan Setya Novanto,mentersangkakan Abraham Samad dan Bambang serta Baswedan,dan membekukan PSSI , sekali sekali Jokowi berani sama Freeport, lagian Maroef Merekam Ketua DPR itu juga sudah keterlaluan, membenturkan DPR dengan Pemerintah  dan saat ini ...! aduh... pak Jokowi...sampai Kapan Pak Jokowi jadi PResiden RI yang hari harinya dari ribut satu ke gaduh lain lagi....!

Kalau memang sdh ndak sanggup sebaiknya pak Jokowi mundur saja  biar pemilihan presiden dipercepat saja...! he he..!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun