Perpindahan manusia dalam waktu 30 menit sebanyak 200 ribu akan mengurangi penggunaan sepeda motor sebanyak 100ribu unit yang sekarang membanjiri jalan
harga 1 unit 1 milyard , maka  1.000 unit itu hanya diperlukan 1 Trilyun rupiah. sesuatu yang sangat terjangkau oleh warga kota Makassar . jika penumpang membayar Rp.5.000.- x 200rb orang =ddapat angka 1 milayard atau jika perpindahan orang per hari 1 juta didapat angka 5 milyard per hari maka dalam satu tahun diperoleh pendapatan = 1,825 Trilyun
Anggap saja 825 milyard itu untuk Biaya operasional dan cicilan harga mobil, maka dalam waktu tidak lebih 3 tahun harga nya sudah kembali dan warga sudah bebas macet dan sumpek serta udara menjadi lebih sehat.
Ini dari segi Trasnportasi kemudian soal daerah Hijau, Makassar dengan suhu saat ini pada siang hari telah mencapai rata rata 35 - celcius di luar seharusnya setiap tahun Pemerintah Kota Makassar menganggarkan penambahan Taman Kota minimal 2 ha per tahun sehingga dalam 10 tahun mencapai 20ha tambahan taman kota sehingga nantinya bisa berbanding 60 % bangunan,40 % taman kota sehingga benar benar Kota Makassar menjadi Kota yang nyaman dan hijau, bukan kota hijau menurut Baliho dan spanduk.
Indikator Kota gagal lainnya adalah masalah Sungai dan kanal yang kotor dan dibiarkan sedemikian rupa selama periode kepemimpinan Ilham Arief Sirajuddin tidak ada perubahan warna air dan kebersihan Kanal bahkan kebersihan kota sejak IAS menjadi Walikota Makassar ,justru proyek mercu suar yang di bangga banggakan dan menuai banyak kontroversi seperti Karebosi dan Reklamasi Pantai Losari yang tidak tuntas tuntas hampir dalam 10 tahun ini. Jadi jangan harap Kota Makassar jadi Kota dunia..Adipura pun hanya tinggal mimpi saja, Kota Makassar bisa juga disebut kota terjorok di dunia ...!! lihat saja kanal di Jl Mesjid Raya dan Pannampu, Kanal di Banta Bantaeng dan di selatan kota - bagaimana sumpek dan kotornya kanal di Makassar ini.
Tapi yang paling menghawatirkan adalah Ijin Pemerintah Kota Menanam RUKO hampir disemua titik tempat di Kota ini, jadi Kota ini kalau boleh disebut adalah Kota RUKO ruko ruko tanpa tempat parkir inilah yang menyumbang kemacetan karena parkir mobil pribadi dilakukan mengambil tempat jalan  jalan yang mestinya tidak bisa diberikan Ijin diberikan ijin pula.
Pemberian IMB secara membabi buta RUKO di hampir semua titik di Makassar menunjukkan lemahnya komitmen Pemerintah Kota Makassar terhadap fungsi tata ruang dan tata kota yang berkelanjutan dan nyaman untuk warga Kota.
RUKO ini adalah momok  Makassar karena menyebabkan hampir tidak ada tempat resapan lagi semuanya sudah dipenuhi dengan RUKO, Ijin mengeluarkan IBM ini sangat patut dicurigai sebagai lahan subur pungutan liar yang dilakukan oleh Pejabat terkait dan tidak ada transparansi pengelolaan dan penanganan pemasukan IBM ini kepada Publik sampai saat ini .
Perlu dilakukan Pembuktian terbalik jika memungkinkan terhadap para Pejabat terkait dengan Bagian Perijinan di Kota Makassar jika perlu dilakukan investigasi oleh Penegak Hukum seperti KPK dalam hal ini terutama kekayaan mereka mereka yang terlibat dan menjadi Pegawai Pemerintah Kota Makassar dan semua orang yang berwenang dan terkait dengan masalah ini.
Massifnya pemberian ijin RUKO ini menunjukkan juga Kegagalan DPRD dalam mengendalikan kerja eksekutif untuk tetap menjadikan Kota Makassar kota yang nyaman, bermartabat ,bersih hijau dan sejahtera.
Memang Macet dimana mana,Mall dimana mana,Hotel di mana mana , tetapi wajah kota semakin tidak ramah.... sulit menemukan lagi orang di siang hari berjalan menyusuri kota karena terik panas matahari dan juga karena Trotoar untuk pejalan kaki tidak memadai lagi di kota ini. Saya ingin melihat Walikota Makassar,anggota DPRD kota jalan kaki di kota inin bersama warganya ke taman taman kota bersantai disana sambil makan siang karena di dekatnya ada Restoran yang nyaman dan sejuk..bukannya semuanya dikerjakan dengan naik mobil pribadi ber AC tapi kalau sudah keluar.dari mobil....sungguh panasnya minta ampun...!!