Jokowidodo dalam praktek curi star kampanye dengan tagline "JOKOWI adalah Kita" perlahan dan pasti mulai memudar sinarnya..! mengapa...?
Karena satu demi satu kebohongan Jokowi terkuat secara perlahan , taruhlah misalnya soal Trans Jakarta yang melibatkan Kepala dinasnya dan seorang yg juga team suksesnya bahkan sudah jadi tersangka di Kejaksaan Agung, bisa bisa saja orang jadi ragu masak ia Anggaran Trilyunan Rupiah Gubernur ngak ngecek detail soal spesifikasi Mobil Karatan itu, padahal biasanya pak Jokowi ngecek sampai nunggu di pintu air bahkan masuk di lubang Got...
Nah ketika angkanya diatas sekian trilyun rupiah ..masaksih Jokowi bisa diapusi sama kepala dinasnya...? kalau begitu pengawasan Jokowi lemah...!? jadi bagaimana dunk dia mau mengawasi APBN yang lebih seribu Trilyun kalau yang satu Trilyun saja dia tidak begitu awas..! apakah mungkin dia benar benar tidak tahu...!?
Ada sebagian kepingan cerita bahwa yang ada di belakang Proyek tersebut adalah sohib pak Jokowi yaitu anak pak William Suryajaya bos Astra dulu tak lain adalah Edward Suryajaya.. apakah benar begitu...itulah pekerjaan awak investigasi untuk menelisik soal ini... mana dunk Tempo dan Kompas sama detik.com turun dunk teliti siapa yang terlibat dalam pengadaan bus karatan itu... dan pastikan apa benar pak Jokowi tidak tahu menahu mobil2 karatan itu didepan hidungnya...!? nah..
Lalu muncul juga sinyalemen soal follower Twitter Jokowi yang diduga palsu atau setidaknya bodong atau Twitternet yang tidak aktif sehingga hanya terkesan seolah olah banyak yang memfollow nah ini lagi lagi kerjaan para investigasi media dunia maya untuk menyelidiki kebenaran sinyalemen tersebut.
kemudian adanya bau tak sedap soal Uang Mahar yang mesti disediakan pak JK untuk dipilih menjadi cawapres dari Jokowi, sebagaimana tulisan tulisan saya sebelum penentuan pak JK sebagai Wakil pak Jokowi sudah memastikan akan memilih pak JK semata mata dan yang ter utama adalah karena pertimbangan Biaya Kampanye pak JK mestilah diporoti sama Jokowi dan PDIP soal biaya ini. padahal selalu dudendangkan pak Jokowi soal Kerjasama bukan Koalisi dan pastinya mestinya tanpa syarat.
Sebab tidak mungkin minta biayanya ditanggung Surya Paloh atau Megawati dan Jokowi apalagi minta sama Wiranto jelas saja dia kesulitan dana, makanya hari hari ini Team Pemenangan pak Jokowi JK sibuk mengumpulkan uang di kelompok JK disitu pasti ada Aksa Mahmud cs Sofyan Wanandi dll.
Jadi bau tak sedap soal mahar 10 Trilyun yang diperdengarkan Sabam Sirait bisa benar adanya..!? karena dia kecewa calonnya tidak dipilih yaitu Mahfud MD, lah karena Mahfud MD juga mencium gelagat itu makanya dia menyebrang ke Kubu Prabowo karena tidak tahan melihat transaksi Uang yang terjadi dalam pencawapresan pasangan Jokowi yaitu pak JK....!?
Beberapa hari yang lalu saya menuliskan sebaiknya pak JK tidak berpasangan pak Jokowi karena bila kalah akan menjadi kurang baik buat pak JK tetapi rupanya pak JK terlanjur kepincut jabatan Wapres untuk kedua kalinya...! itu juga terpaksa saya katakan , pak JK tidak lolos Godaan Kekuasaan.
Mestinya pak JK dengan usia sekarang mundur dari Pemerintahan dan memberikan kepada yang muda semisal Anis Baswedan, atau mungkin Mahfud MDÂ usia terpaut jauh antara pak JK dan pak Jokowi terasa kurang pantas untuk jabatan Wapres dan Presiden, mestinya pak Jokowi yang memberi tabik ( hormat ) kepada pak JK bukan malah sebaliknya...!
faktor Larinya pak Mahfud MD ke Prabowo,Rhoma Irama, Ahmad Dhani,Harie Tanoe sodibjo,Fuad Bawasier,Yenny Wahid mungkin disusul Soekarwo dan juga tentu SBY minggu depan , jelas akan mengurangi sinar pak Jokowi.
Faktor Prabowo atau bisa disebut Prabowo effek akan terasa dalam kampanye kampanye kedepan dimana juga akan kita lihat faktor Ahmad Dhani,Emha Ainun Najib,KH Mustofo Bisri, Ahmad Heriyawan mungkin Dedy Miswar, dan pastinya Rhoma Irama akan mulai terlihat pada hasil survey Awal Juni 2014.
Jika Pemilihan dilakukan lebih lama lagi maka suara Jokowi akan semakin melemah seiring dengan berjalannya waktu. pengaruh perubahan dukungan ke Jokowi ini disebabkan munculnya keraguan orang orang akan kemampuan Jokowi dalam memanage Indonesia  dimana nampak jelas sebagai berikutLeadership Jokowi bisa dipertanyakan ulan dalam kejadian sebagai berikt ;
Tidak mampu memanage pembelian Mobil TransJakarta yg berkualitas
Tidak mampu membujuk Mahmud MD untuk tetap tinggal bersama PKB bahkan Mahfud MD justru curiga ada transaksi Uang dalam Mahar Cawapres JK.
Tidak mampu mengatasi larinya Rhoma Irama ke Kubu Prabowo
melakukan kampanye awal atau curi star kampanye sebelum waktunya dengan taglina Jokowi adalah kita diberbagai televisi.
pada saat meminta JK mencium bendera Merah putihseperti dirinya saat peresmian pasangan kelihatan pak JK tidak terlalu serius mengikuti instruksi tersebut karena mungkin alam pikiran pak JK tidak sampai sebegitunya untuk pencitraan .
Saat pendeklarasian jelang pendaftaran suasana di tempat itu nampak kurang bersinar dan terkesan adanya bau perselisihan soal penetapan cawapres ke pak JK tidak sekompak saat acara pak Prabowo dengan Hatta lebih bersinar,rapi dan penuh semangat yg kompak.( kalau ndak percaya lihat ulang rekamannya di youtube).
jadi bertahan berapa lama lagi Sinar pak Jokowi untuk benar benar padam..!? nanti setelah pemilihan lalu dia kalah maka sinarnya benar benar padam sama sekali..! saat itulah semua orang akan meninggalkan Jokowi dan setidaknya tidak banyak lagi yang memberitakannya karena jarang orang2 yg kalah bisa masih jadi Trend topic.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H