Mohon tunggu...
Samiun Achmad
Samiun Achmad Mohon Tunggu... karyawan Bumiputera Life Insurance -

Lahir di Enrekang, 9 Pebruari 1969 ,saat ini bekerja sebagai profesional Asuransi Jiwa dan Kesehatan Menulis itu dapat menajamkan pikiran dan akal,tetapi membaca akan membawa pada perenungan,kerendahan hati dan cinta kasih

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Debat Capres Milik Prabowo-Hatta! Lebih Simpatik dan Orisinal..!

9 Juni 2014   16:55 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:34 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebentar malam akan dimulai debat Capres putaran pertama ...nonton yuuuk..,!!! saya sarankan pak Prabowo memformulasikan secara gamblang dan jelas soal pasal 33 UUD 1945 dan juga pasal 34.

Karena setelah Pemerintahan berjalan lebih dari 68 tahun dan siap memasuki tahun ke 69 sejak merdeka pasal yang krusial ini belon juga menunjukkan pelaksanaan yang sungguh sungguh  memberikan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat terhadap " Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat."

Jika memang mau mandiri dan bermartabat maka mesti ada  gerakan aksi selama 5 tahun kedepan bagaimana Pengelolaan  tambang ,air,ikan di laut dan juga perkebunan ,hutan  dapat dikuasai kembali , minimal keuntungannya dibagi secara " berkeadilan" antara yang mengelola ( jika terlanjur dikelola oleh Asing atau Perusahaan Asing) , paling tidak di Renegosiasi Kontrak yang tidak" Jomplang".

Hal ini menjadi penting , walaupun pada akhirnya kepentingan para pihak dari negara negara Maju ( terutama Amerika dan Jepang  serta Eropa ) yang mempunyai banyak Investasi di Indonesia dibidang ( Tambang,Pengelolaan air,listrik ,ikan dan pertanian ) akan sedikit mengalami tarik menarik kepentingan  , tetapi pak Prabowo dan pak Hatta harus jelas  road mapnya untuk lima tahun pertama 2014 s.d 2019 apa yang akan diusahakan menganai pasal 33 ini.

Sebab jika tidak maka akan sulit mendapatkan gambaran keberhasilan dari segi pencapaian target sesuai yang direncanakan. Memang Menasionalisasi Perusahaan Perusahaan asing, bukanlah pilihan bijaksana karena hal itu tentu sudah terjadi perjanjian yang legal , tetapi memungkinkan diadakan peninjauan kembali atau Renegosisiasi atau perubahan penerapan Pajak  dan pengawasan yang lebih terpusat untuk semua Kontrak kontrak karya .

Memang di pihak Jokowi JK ada kecenderungan pak JK itu juga cenderung memihak kepentingan Nasional berdasarkan track record ketika dia menjabat Wapres yang berkali kali menggagalkan penguasaan sumur minyak di Cepu dan ditempat lain  tetapi karena dia adalah Wakil Presiden , maka hal itu tidak terlalu signifikan karena pada akhirnya masalah diambil alih oleh Presiden SBY.

Jadi saya sarankan pak Prabowo tidak usah ragu dan bimbang untuk secara jelas mengatakan Semua Kontrak karya yang sedang berjalan jika memungkinkan bisa di Regegosiasi dengan alasan  bertentangan dengan "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia".Pancasila

lah wong Tambangnya di sini di Indonesia di tanah tumpah darah Indonesia, minyaknya disini,gasnya di sini ikannya disini kebunnya disini airnya disini di produksi oleh dan dari Bumi Indonesia ada Undang Undang Sadar 45 dan juga Pancasila , tetapi mengapa bisa begitu banyak dikuasai pihak asing...!?

oleh karen itu Komitmen ini mesti di"TERANG"kan oleh Prabowo bagaimana jika hari ini dia sudah jadi Presiden, bagaimana sikap dia umpamanya terhadap Kontrak Preeport atau Vale di Sulawesi atau kontrak  kontrak tambang minyak di Cepu dan dibanyak Blok minyak lainnya.

Bagaimana soal pengelolaan air minum di Jakarta  yang juga dikelola pihak asing , mestinya Prabowo dan Jokowi juga ditanyakan soal ini dan jawabannya mestilah jelas dan tidak mengambang.

Komitmen soal TKW juga mesti diperjelas, jika pak  Prabowo mau mencegah TKW ke Luar Negeri apa langkah langkahnya dalam 5 tahun sehingga mereka lebih tertarik bekerja di Indonesia.

Prabowo juga mesti menjelaskan secara rinci dan juga Jokowi tentang '" PEMERATAAN " Pembangunan disemua Propinsi yang ada. semula Otonomi itu tujuannya untuk pemerataan tetapi ternyata malah lebih banyak yang digarong sama pejabat daerah dan Kroninya , dan bagaimana ini mengatasinya Korupsi Kepala Daerah dan Kontraktornya seperti dalam kasus Gubernur Banten  dan adiknya dengan pengusaha.

Jadi mesti jelas solusi yang memungkinkan, misalnya merubah UU tentang Pilkada untuk kembali ke DPRD sehingga biayanya tidak terlalu besar  ya... bisa saja tetapi yang lebih penting saat ini juga dipikirkan oleh Pak Prabowo adalah kecenderungan Daerah untuk terus membengkakkan  belanja daerah , sehingga pada akhirnya APBN banyak terkuras untuk biaya rutin dan bukan biaya Inprastruktur.

Kepastian Hukum yaitu tentang adanya 'KEWIBAWAAN " lembaga lembaga penegak Hukum seperti" Kejaksaan,Kepolisian,Kehakiman,Pengacara   yang benar benar berpihak pada ' RASA KEADILAN Masyarakat dan bukan kepada yang membayar seperti dalam kasus AKIL Mokhtar ketua MK yang mengatur ngatur hasil Sidang di MK.

Dan yang tak kalah pentingnya adalah soal Pendidikan 12 tahun yang tidak dibayar , mesti diperjelas juga biaya Transportnya untuk datang kesekolah karena itulah yang sekarang lebih mahal, biaya untuk kesekolah mestinya juga disediakan oleh Pemerintah , sehingga Anak sekolah usia sampai selesai wajib belajar 12 tahun  benar benar bisa  terlaksana.ya mungkin dengan bus sekolah yang memadai .

Mengatasi kesenjangan sosial dan merawat keberagaman, itu juga mesti dijawab dengan bijak oleh Pak Prabowo dan Jokowi, bagaimana dalam 5 tahun Prabowo mengurangi Kesenjangan sosial , salah satu yang disarankan  adalah pajak yang tinggi kepada pemilik tanah  yang luas dan juga pajak yang tinggi kepada pemilik mobil yang kedua  dengan membangun system IT yang canggih dan terintegrasi sehingga Pemerintah benar benar bisa "menarik pajak" dari si kaya  dan menyalurkannya kepada yang kurang beruntung dalam bentuk " rumah murah" dan juga tunjangan untuk para Pengangguran dan orang miskin pasal 34...!

Prabowo  disarankan jangan terlalu banyak janji tetapi yang penting penting saja seperti:


  1. Pemerataan pembangunan dan penyediaan lapangan kerja.
  2. Soal Pendidikan gratis yang berkualiast 12 thn.
  3. Mengatasi kesenjangan dan Memelihara Keberagaman
  4. Kepastian Hukum dan kewibawaan Hukum, kebebasan dan demokrasi
  5. Mengatasi pengangguran dan orang miskin.
  6. Kemandirian Ekonomi dan Martabat bangsa ( pasal 33 UUD 45 )."Keadilan sosial"

Saya mendengar dari pak Mahfud MD tidak ada persiapan khusus masalah debat, tetapi disarankan kepada pak Prabowo untuk menjaga " ujar dan gesturnya " sebagai seorang yang seperti kemaren kemaren.. rendah hati ,santun dan orisinal  yang tentu saja tetap ikhlas dan tulus.

Debat sepenuhnya akan dikuasai  oleh Prabowo  Hatta karena adanya sifat Ketulusan dan keikhlasan dari pak Prabowo dan Hatta  dimana sinar itu akan mengalahkan sifat Jokowi yang terlihat sederhana tetapi tidak sederhana karena dia masih Gubernur lalu mau lagi jadi Presiden, sifat seperti ini disebut sebagai sifat ingin berkuasa..! merasa kekuasaan di Jakarta belum cukup  walaupun belum kelar  tetapi ingin jabatan yang lebih.

Seperti juga penduduk Jakarta saat ini yang pada akhirnya akan lebih banyak memilih Prabowo Hatta  debat ini hanya akan semakin memperlihatkan kepada Rakyat Indonesia bahwa memang yang lebih pantas jadi Presiden itu pak Prabowo - Hatta .

Jokowi JK akan mengalami masalah  dari hari ke hari sampai hari pemilihan karena turunnya elektabilitas yang bersangkutan disebabkan karena aura yang mengalir dari diri pak Jokowi bukan aura Ketulusan tetapi Aura ingin berkuasa, Megawati Soekarno sengaja memasang Jokowi karena menurut dia elektabilitasnya diatas Prabowo , Megawati lupa pekerjaan eletabilitas itu adalah opini media yang dibentuk karena adanya kemesraan antara Jokowi dengan media selama dia menuju DKI 1  sampai sebelum dia mencapres.

Begitu dia (Jokowi ) dinyatakan Capres, Media sudah mulai terbelah dan seperti yang kita lihat RCTI,MNC,TV ONE,ROL Republika,Vois of Islam ,SCTV ,Viva news,ANTV,Media Indonesia  cenderung ke Prabowo Hatta, lalu Kompas TV ,Tempo,Metro TV,Berita satu , Tribun Timur,Fajar,Detik cenderung ke Jokowi JK. itulah yang saya maksud tangan Tuhan bekerja.pada akhirnya sekarang Jokowi sudah tidak memonopoli pemberitaan  bahkan cenderung Prabowo diberitakan lebih banyak  pada 20 hari terakhir.

Dukungan terus menerus ke Rumah Polonia dan juga deklarasi di semua Propinsi terhadap Prabowo Hatta yang terus menerus disiarkan di TV One   dan juga di Facebook serta  media sosial media lainnya pada akhirnya telah membalik persepsi masyarakat  tentang Prabowo.

Kejelasan bahwa Prabowo hanya di pensiunkan, tidak dinyatakan terlibat dalam aksi penculikan yang menghilangkan orang  pada  akhirnya terkuat satu demi satu dan memberi pencerahan bahwa dia tidaklah seburuk yang telah dituduhkan.

Sebaliknya Jokowi mulai kelihatan aslinya  , soal Keterlibatan dia dalam kasus Bus Karatan Trans Jakarta sebagai penanggung jawab ( Gubernur ) ini bisa dikenakan pasal pembiaran , soal membuka Rekening Pribadi untuk biaya Pilpres yang sebenarnya dilarang karena dia pejabat publik yg hanya cuti,soal dia hanya dijadikan suruhan ( boneka ) oleh Megawati kalau terpilih..?, soal dia bisa menjadi hamba Negara negara Asing yang sekarang menguasai Tambang tambang bahkan pengelolaan air minum di Jakarta,

visi misi Jokowi  dalam hal pasal 33  UUD 45 yang dipertanyakan orang dan yang paling bermasalah adalah pelanggaran sumpah dan jabatan dia selaku Gubernur untuk lima tahun di Jakarta  yang sekarang dia tinggalkan, dan yang paling baru adalah tumpukan berkas yang tidak dijamah selama Gubernur karena kebanyakan Blusukan  sehingga sekarang malah menjadi beban AHOK.

Dan yang paling baru adalah anggaran Blusukan Jokowi yang ditenggarai 5 milyard perbulan ..? mestinya itu ditanyakan langsung ke Jokowi saat Debat.

Dedy Mizwar sendiri Wakil Gubernur Jawa  Barat mengatakan kalau Jokowi itu dikenalnya bahkan dia ditawari jadi Wakil Gubernur DKI bersama dia , tetapi DedyMizwar menolak dan mengatakan bahwa Prestasi Jokowi belum ada yang bisa dibanggakan kecuali Blusukan.

Masalah blusukan inilah yang mesti disikapi  cerdas oleh Prabowo Hatta , bagaimana Blusukan Jokowi  antara Blusukan dengan prestasi kerja Jokowi tidak berjalan seiring.

Kalau Blusukannya benar mestinya kasus Trans Jakarta yang mangkrak trilyunan itu  tidak terjadi karena dia bisa Blusukan melihat  contoh mobil yang mau di pakai  tetapi terlihat dari fakta itu bahwa Blusukan Jokowi hanyalah usaha mencari sensasi dan pencitraan belaka bersama media darlingnya.

di Kompasiana ini juga terbukti kompasianer Jokowi begitu banyak yang tugasnya  hanya mengomentari tulisan tulisan yang menuliskan fakta tentang Jokowi tetapi kurang baik menurut persepsi publik maka tulisan tersebut akan diserang, setelah di cek ke accountnya ternyata mereka adalah Pemuja Jokowi yang semua tulisannya hanya Memuja Jokowi seperti nabi dan menjelekkan Prabowo Hatta sebagai seorang yang  sama sekali tidak layak menjadi Presiden.

Jadi perlu juga Prabowo menanyakan hal tersebut ke Jokowi  apakah memang benar dia Jokowi itu sudah menjadi nabi dikalangan pendukungnya sehingga apapun yang dia lakukan sudah benar semua....?

Saya percaya   dalam mata  bathin saya  Jokowi tidaklah sebersih yang diduga para pendukungnya, kalau tidak percaya pertanyaan sederhanya ini bisa ditanyakan Pak Prabowo ke Jokowi...!

Apa Motivasi dia menjadi Gubernur DKI...?

Mengapa belum selesai Gubernur dia mau jadi Presiden...?

dan Apa motivasi dia menjadi Presiden....?

pastilah jawaban Jokowi akan ngeles sama seperti ketika dia mendapat nomor 2 dalam pencabutan nomor lalu dia berujar nomor 2 itu harmoni ..padahal dia sebenarnya mau nomor 1, kalau tidak...! mengapa dia mesti memakai Ki drajat  untuk  mengatur puasa mutihnya dan juga menarik duluan nomor yang ada  dalam  kotak....?

kalau saya Prabowo saya akan tanya apa benar pak Jokowi punyapenasehat  bernama Ki Drajat  dan apa benar sudah disuruh pulang ke Solo...!! nah lho..?

Jadi Selamat berdebat  dan jangan lupa tanyakan ke Pak Jokowi  bagaimana soal Janjinya terhadap warga Jakarta untuk lima tahun ..! inilah yang oleh prabowo disindirkan politisi " bisa bohong asal santun"?

Salam Santun.. tapi tidak bohong..!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun