Mohon tunggu...
Samiun Achmad
Samiun Achmad Mohon Tunggu... karyawan Bumiputera Life Insurance -

Lahir di Enrekang, 9 Pebruari 1969 ,saat ini bekerja sebagai profesional Asuransi Jiwa dan Kesehatan Menulis itu dapat menajamkan pikiran dan akal,tetapi membaca akan membawa pada perenungan,kerendahan hati dan cinta kasih

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi - Jk adalah Kita "Sebuah Iklan Kepalsuan"!

16 Juni 2014   17:19 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:31 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rakyat Indonesia tentu saja  hampir semuanya telah menonton Sepakbola Brazil dan disela sela itu ada kampanye Capres Jokowi JK dengan tagline JOKOWI ADALAH KITA.

Prase JOKOWI-JK ADALAH KITA sudah jelas jelas menipu rakyat Indonesia dengan mengatakan bahwa dia Jokowi dan JK adalah  sama dengan mereka mereka wong cilik dan juga para petani di kampung di sawah atau para pekerja kontrak di pabrik pabrik.

Jokowi adalah Gubernur DKI  saat ini dia cuma cuti dari jabatan itu untuk Mengejar Mimpi jadi Presiden RI selanjutnya jelas saja berbeda dengan masyarkat Kebanyakan.

Jokowi tidak akan  pernah merasakan lapar karena dia makannya dianggarkan di APBD semua lauknya terpenuhi Gizinya dan tidak akan khawatir  besok makan apa..., dia Jokowi itu saban hari waktu masih Gubernur Kerjanya BLUSUKAN dengan diikuti SEABREK MEDIA  PELIPUT untuk menaikkan POPULARITASNYA  Masyarakat tidak tahu BIaya BLUSUKAN Jokowi itu  6ribu juta sebulan atau 6 Milyard rupiah..! Hasilnya.

Rakyat tidak bisa MEMAKAN BLUSUKAN pak JOKOWI  dialah yang memakan Uang Blusukan , sampah Jakarta setelah 2 tahun bukannya menemui jalan keluar malah sekarang Jakarta dikategorikan Kota terkotor di dunia karena sampahnya ngak ter urus dengan baik itulah yang dimakan warga Jakarta.

Macet bukankah dia dulu kampanye berjanji lima tahun dialah ahlinya dan menggampangkan semua masalah , ternyata KEMACETAN MALAH TAMBAH RUNYAM malah sekarang ditinggakl cuti , apakah JOKOWI juga ikut bermacet ria tentu saja Tidak jelas ini adalah suatu Penipuan dengan mengatakan  Jokowi adalah Kita, wong Pak JOKOWI ndak ikut macet masyarakatlah yg menikmati macet.

Dia mau Debat sekarang saja dikawal Polisi dan jelas tidak  mungkin ikut ikut macet dan juga pastinya sekarang dia pakai JAS Tuxedo Mahal , jauhmi dari kesan SEDERHANA yang dicitrakan di IKLAN  begitu juga pak JK

Pak JK itu mantan Wakil Presiden ,pengusaha KAYA , dirumahnya ada Kolam renang dia olahraganya berenang di Kolam renang  pribadinya bukan di sungai yang kotor dan  hitam seperti sungai di Jakarta.

jadi JK adalah Kita itu palsu juga, pak JK itu pasti makanya akan beda dengan kita dan dia juga pasti ngak pernah  mikir makan apa ya.... kita besok seperti orang  kebanyakan yang uangnya pas pasan .

Dia pak JK JK Uangnya se abrek abrek bahkan bisa buat bikin Mal,Hotel ,Pembangkit Listrik  dan  yang jelas  BUKAN seperti kita orang kebanyakan yang  ndak dak ada AC dirumahnya.

di rumah pak Jokowi dan pak JK itu jelas pakai AC dan pasti ngak pakai obat nyabut bakar yang bisa  bikin sesak, dia juga ke mana mana naik Mobil yang cukup mewah dan ber AC , jadi kalau kemaren dia naik bajaj atau jalan kaki atau naik sepeda Onthel itumah disebut PENCITRAAN ATAU Penipuan Halus orang solo bisa bilang Glembuk ( tipu tipu ).

Pak Jokowi itu dan pak JK itu pastilah orang baik , tetapi maksud tulisan ini mbok ya jangan kebangetan mengatakan pak Jokowi JK adalah KITA wong nyata  jelas PERBEDAANYA.

pak Jokowi dan pak JK itu orang KAYA yang tidak mungkin apa yang dimakan, tempat tidurnya,kolam renangnya,mobilnya olah raganya sama dengan KITA kebanyakan orang susah dan pas pasan di Indonesia.

Jokowi adalah Jokowi dan JK adalah JK dia ATAU KEDUNYA Bukan KITA, mereka adalah Orang Kaya bahkan pak JK Mengendalikan Imperium Bisnisnya  dengan nama Kalla Group  yang meliputi : Kontraktor,Agen Mobil,Hotel,Industri Trafo Listrik,Sewa Mobil dan masih  banyak lagi   kalau dikatakan dia  orang yang SEDERHANA ya bisa diterima tapi kalau dikatakan adalah KITA itu jelas sebuah kepalsuan Iklan.

sama seperti pak Jokowi  dengan ke sawah bersama petani tapi di syuting untuk iklan jelas sebuah penipuan lagian  juga mana ada orang ke sawah pakai baju kotak kotak megang benih padi dengan dijumput sedemikian rupa diaatas pematang tanpa turun ke sawahnya dan berlepotan lumpur dan air sawah...!? pakai celana panjang pula...!

Jelas dia Jokowi hanyalah mau memenangkan PENCITRAAN SEBAGAIsama dengan KITA tetapi sebenarnya adalah sebuah KEPALSUAN BELAKA. kalau mau diperhalus ya..Pencitraan Belaka.

Jadi saya sarankan IKLAN JOKOWI  JK adalah KITA ditarik dari peredaran sebab tidak sesuai dengan KENYATAAN sehari hari dalam kehidupan.

Lebih baik Pak Jokowi JK mengiklankan  Kartu Sehat Indonesia dan Kartu Pintar Indonesia jika memang yakin bisa dijalankan untuk sekolah 12 tahun wajib belajar ( Gratis) atau juga mengiklankan mau bangun Jalan dan kereta api serta pendidikan di SD muatannya adalah perilaku dan di SMP Perilaku dan nanti di SMA baru muatan Ilmu....!

Jadi Pak Jokowi JK mestinya mengiklankan yang mau dikerjakan atau setidaknya sama dengan kehidupan sehari hari.

JOkowi JK dengan tagline adalah KITA jelas jelas tidak sama dengan REALITAS kehidupan sehari hari pak Jokowi dan pak JK  yang Kaya dan Makmur jauh dari kemiskinan,jauh dari kekumuhan ,jauh dari kekurangan makanan dan minum , jauh dari kekhawatiran akan kesulitan keuangan dan juga kesulitan nafkah kehidupan.

Jokowi JK yang  benar adalah Orang KAYA bukan KITA , dia sepenuhnya juga tidak Merakyat  buktinya Jokowi di SOLO 7 tahun  menjadi Walikota Angka kemiskinan penduduk tidak berkurang sama sekali  padahal penduduknya hanya 600ribuan saja.

Begitu juga pak JK waktu jadi Wapres angka kemiskinan juga tidak turun turun amat yang justru berkembang pesat adalah Bisnis pak JK dan Kelompoknya yang merambah kemana mana , itulah yang disinyalemen oleh Gusdur waktu pak JK jadi Menteri sebagai Kolusi..!?

Kelompok Usaha Fajar Group milik  H.Alwi Hamu,Kelompok Usaha Bosowa Milik HM Aksa Mahmud dan kelompok JK sendiri Kalla Group berkibar kibar saat JK jadi Wapres dan dimakassar  mereka adalah pemilik Gedung tertinggi di Kota Makassar.

Walaupun memang itu tidak dilarang kaya dan sukses tetapi persepsi kebanyakan orang menganggap semua itu berkembang begitu cepat karena ada unsur Kolusi didalamnya  pun demikian  memang belum ada Undang Undang anti Kolusi di Indonesia sehingga Kolusi ini belum bisa dianggap melanggar Undang Undang... tetapi pada Prinsipnya  JK bukanlah sama dengan KITA.

dia adalah salah satu Orang terkaya di Sulawesi Selatan dan jelas Makan,olahraga,rumah,mobil dan cara hidup sehari hari berbeda dengan kita yang hidupnya pas pas ataupun orang orang yang ada didalam garis kemiskinan.

Kenapa bisa begitu Kaya sebagian yang lain dan yang lain begitu miskin..!? karena para Orang kaya telah sebagian besar MATI HATINYA dan sibuk menumpuk kekayaan PRIBADI hanya memberikan SEDIKIT SAJA kepada si miskin .

Orang orang kaya sekarang seperti juga pak JK dan Pak JOKOWI bisa tidur nnyenyak dimalam hari usai debat capres  karena kamarnya ada AC mau makan apa saja ada , mau kemana saja ada sopir yang antar bahkan sekarang pakai pengawal..!!  jadi sementara KITA atau kebanyakan KITA  yaitu orang orang yang disasar dalam IKLAN KITA adalah orang orang yang digigit nyamuk , rumahnya ndak pakai AC, makan juga secukupnya bahkan transportasinya juga  pakai kredit motor  atau mungkin naik angkot.

Buruh buruh pabrik yang Gajinya  1 s.d 12 jutaan sebulan itu pastilah miskin dengan harga bahan makanan dan transportasi yang menggila sekarang ini.

jadi  kita perlu Pemimpin yang bisa menurunkan HArga makanan , dan saat yang sama bisa menaikkan penghasilan .

Saya rasa jika Jokowi JK yang jadi lebih banyak dipilih rakyat maka benarlah kata pak JK waktu diwawancarai " bisa rusak Negeri ini jika dipimpin orang yang hanya karena Populer belaka" nah sekarang kenapa pak JK malah berpasangan...!?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun