Mohon tunggu...
Samiun Achmad
Samiun Achmad Mohon Tunggu... karyawan Bumiputera Life Insurance -

Lahir di Enrekang, 9 Pebruari 1969 ,saat ini bekerja sebagai profesional Asuransi Jiwa dan Kesehatan Menulis itu dapat menajamkan pikiran dan akal,tetapi membaca akan membawa pada perenungan,kerendahan hati dan cinta kasih

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kasihanilah Jokowi Jangan Paksa Dia Jadi Presiden!

16 Juni 2014   22:31 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:28 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jokowi terus menerus dihantam issue boneka, pencitraan yg sedikit demi sedikit terkuak tentang makan bareng yang sengaja di syuting, naik bajaj yang di rekasaya, ke sawah haaya sekedar syuting ..semua itu menunjukkan Jokowi sudah tidak orisinal lagi, apalagi sejak dia pakai Tuxedo di debat Aura sederhana yang dia gambarkan dulu hilang sirna dengan sendirinya.

Dia menyatakan ( Jokowi JK adalah KITA ) tetapi dia pakai jas,pakai dasi dan lengkap sepatunya jelas saja bukanlagi Jokowi yang asli pakai kotak kotak dan kemana mana blusukan..?

sekarang blusukan juga dari hasilnya dicecar orang ada korupsi Trans Jakarta yang dia tidak ketahui padahal dialah Gurunya Blusukan..?! lalu kemana saja Blusukannya sampai Transjakarta jebol Trilyunan dia merasa tidak tahu..., belon lagi sayup sayup terdengar biaya blusukan Jokowi 6 milyard sebulan  selama dua tahun ini, dan yang paling panas adalah adanya mahar JK 10 Trilyun  sampai sampai tokoh PDIP  yang marah pak Sabam lari karena ngak kuat melihat transaksi  Merakyat itu...?

Seperti juga tulisan saya sebelumnya Jokowi terus akan menurun Elektabilitasnya sampai hari pemilihan karena masyarakat Indonesia   sudah mulai menyadari Jokowi tidak hebat hebat amat setelah melihatnya di TV head to head bersama Prabowo Subianto.

Keikhlasan Jokowi dipertanyakan ketika dia mendesak Prabowo " bahwa ide 1 milyard itu bukan dari dia Prabowo" lalu Prabowo Menukas dengan tulus..... ya Pak   Jokowi saya tak mempersoalkan itu ide dari saya atau dari Undang Undang tapi yang penting uangnya sampai ke Desa 1 Milyard.

Jokowi lupa pernyataan pembukaan Prabowo bahwa ada 7 tahun lamanya hal itu diperjuangkan sampai akhirnya muncul Undang Undang Desa  pada akhirnya , namun  Jokowi hanya coba menyudutkan Prabowo dalam hal ini sama ketika dia bertanya soal TPID (team Pengendali Inflasi daerah ) suatu singkatan yang tidak familiar demikian juag dengan DAK dan DAU yang pada umumnya masayarakat luas juga akan bingung jika di tanya hal itu .

Keluguan dan keikhlasan Prabowo justru muncul dengan mengatakan serahkan saja sama kepala daerahnya kalau soal penguatan institusi TPID dan kalau soal DAU dan DAK mestinya bisa lebih banyak lagi sehingga bisa menggerakkan roda pembangunan ,

dengan catatan jelas sumbernya dari menutup kebocoran minimal 1.000 Trilyun dari Kekayaan alam yang tidak dibayar Royaltinya ( tambang tambang ) yang sebagian besar dikuasai oleh pihak Asing dan juga  adanya kutipan pernyataan Abraham Samad ketua KPK adanya kebocoran potensial 7.200 Trilyun yang bisa menciptakan  penghasilan 20an juta rupiah sebulan bagis etiap penduduk di Indonesia saat ini.

Soal Utang luar Negeri dan Defisit perdangangan juga tidak bisa dijawab dgn baik oleh Jokowi bahkan cenderung dia menjawabnya lain..! padahal seorang Calon Presiden mestinya tahu  Utang Luar Negeri itu mestinya bisa di handle dengan berbagai cara, termasuk minta keringanan bunga atau penghapusan Utang bisa juga re skedule jika perlu penghentian pembayaran bunga sementara untuk dipakai membangun. dan dia mesti tahu juga sekarang bunganya bisa sampai 13 Trilyun sebulan atau 156 Trilyun sebulan.

Jika Presiden baru bisa menunda pembayaran bunga utang saja selama 5 tahun maka kita bisa membangun jalan TOL 780 macam bentangan dengan panjang bentangan 180 KM per bentangan atau sama dengan  140.400 kilometer selama lima tahun  seharga  780 Trilyun jika satu Trillyun satu buah jalan TOL.

Indonesia punya  alasan seperti sebagai paru paru Bumi,penghasil minyak goreng  yang banyak dan juga penghasil Ikan  yang banyak juga adanya hasil batu bara yang melimpah dan sekarang kebanayak justru di expor ( dikirim keluar , termasuk  Gas yang dijual murah ke China selama ini ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun