Namun disayangkan Polisi Nunukan tidak komunikasi dengan Polres Sidrap, sehingga ini operasi senyap, dan akhirnya Polisi Nunukan berhasil menangkap pelaku dari Sidrap, tapi sayangya Polisi Nunukan tidak mengambil barang diduga shabu itu alias Tawas di SPBU, hanya pelaku saja diamankan, sehingga warga yang menemukan barang curigaan itu ke polsek Watangpulu, maka langsung anggota polsek watangpulu bersama resnarkoba mengamankan bungkusan Tawas diduga shabu. Mestinya Polisi Nunukan sampaikan ke Polres Sidrap bahwa itu berupah tawas sengaja untuk menjebak pelaku di Sidrap sebagai pengembangan dari Nunukan.
Hal inilah sehingga yang tidak tau kronologis kejadian menjadi viral ada apa Polres Sidrap, inilah mesti diluruskan sebenarnya, dan pihak Polres Nunukan juga harus memberikan komentar masalah ini agar masyarakat tidak bingung kenapa temuan diduga Shabu berubah jadi Tawas. Kita harus Fatabayyanu (periksa dulu sebelum sebarkan informasi), kalau seperti shbau 7 kg maka pasti muncul kecurigaan yang tak berujung.Â
Semoga kita memahami kasus ini, karena perlu diketahui pelabuhan Parepare rawan masuknya jalur narkoba dari Negara tetanggal Malaysia melalui Nunukan, yang mestinya perbatasan Malaysia dan Kalimantan yang perlu diperketat agar jangan sampai lolos di kota Ajatapapreng (sidrap, Parepare, Pinrang, Barru, dan Enrekang).
Perlu diketahui bahwa Lapas Parepare, sekitar 85 persen dihuni pelaku narkoba disbanding perbuatan pidana lainnya, sehingga kafasitas Lapas over target, dan perlu pemerintah perhatikan hal ini dan juga perlu dikaji lagi UU Narkotika agar lebih terarah supaya pasal digunakan bisa pas bagi pelaku.Â
Kita harus mencegah dari pada mengobati, mari bersama pemerintah dan masyarakat perangi Narkoba. Narkoba musuh kita bersama sehingga tidak merugikan generasi bangsa.
Negara asing sengaja melemahkan generasi kita dengan menyebarkan Narkotika dimana-mana, karena warga Indonesia sangat potensi menjadi pemakai, kita ketahu bahwa pemasaran narkoba sangat diminati Negara kita tanpa mengenal status dan jabatan, pemerintah perlu membuat suatu regulasi yang lebih bagus lagi agar masalah ini tidak terjadi lagi. Mari perangi bersama bahaya Narkotika. (shamier)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H