Mohon tunggu...
Samini
Samini Mohon Tunggu... Guru - Guru Pembelajar

Guru yang hobi fotografi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rumah Belajar Solusi Belajar di Era Digital?

28 Februari 2020   22:36 Diperbarui: 28 Februari 2020   22:40 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini Jumat, 28 Februari 2020 kami Sahabat Rumah Belajar  DKI Jakarta yang terdiri dari peserta Lomba Pembatik (Pembelajaran Berbasis TIK) yang lulus hingga level 3 (30 orang dari setiap Provinsi) dan Duta Rumah Belajar Tahun 2018 dan 2019 yang diselenggarakan oleh Pustekkom yang kini menjadi Pusdatin Kementerian Pendidikan, mengadakan rapat koordinasi untuk menyusun langkah-langkah strategis menyambut seruan Bapak Menteri Pendidikan tentang Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. 

Acara dimulai dengan sambutan oleh Bapak Suharno, Kepala Pusdatikomdik (Pusat Data dan Informasi Komunikasi Pendidikan). Dalam sambutannya, beliau menyambut gembira dengan kegiatan yang diadakan oleh Rumah Belajar dan mengharapkan para Sahabat Rumah Belajar mampu berinovasi dan berkarya serta belajar dan terus belajar untuk kemajuan pendidikan khususnya di DKI Jakarta. 

Sekarang ini sudah bukan jamannya lagi "manualisme." Sudah tidak jamannya lagi laporan-laporan manual. Sebagai contoh laporan banjir, Pusdatikomdik menjaring data melalui laporan online sehingga didapat data dengan cepat dan aktual menggambarkan situasi terkini. Berbeda sekali jika laporan itu dalam bentuak laporan manual, butuh waktu dan kadang tidak terjaring data yang seragam disebabkan laporan yang menggunakan format yang berbeda-beda. 

Melalui laporan online maka data akan lebih cepat sampai. Jika laporan pagi banjir, maka saat itu langsung bisa diketahui dan diakses oleh semua pihak termasuk oleh Bapak Gubernur DKI Jakarta. Data yang masuk juga akurat, bisa dipantau dan format laporan sama sehingga mudah bagi pihak terkait untuk mengambil kebijakan penanganan. 

Berbicara tentang Rumah Belajar, Bapak Sumarno menharapkan para Duta dan Sahabat Rumah Belajar mampu mengembangkan pemanfaatan Rumah belajar ini bagi peserta didik dan guru di seluruh Indonesia. Dengan demikian Rumah Belajar yang dapat diakses gratis, menjadi sarana belajar yang asyik dan tidak kalah atau bahkan melebihi portal-portal belajar yang kini banyak bermunculan. 

Adalah tamparan bagi kita ketika peserta didik dan guru lebih tertarik menggunakan portal-portal belajar di luar meskipun mereka perlu merogoh kantong untuk dapat mengaksesnya. Maka tantangan ini harus kita jawab, kita evaluasi kekurangan-kekurangannya lalu diperbaiki. Ke depan Pusdatikomdik akan bersinergi dengan Pusdatin dalam membesarkan Rumah Belajar. Oleh karenanya diharapkan para Sahabat Rumah Belajar terus mengasah diri untuk dapat membuat konten-konten inovativ sehingga Rumah Belajar menjadi rumah yang menarik bagi para pendidik maupun peserta didik di seluruh Indonesia. 

Selanjutnya acara diisi oleh Bapak Agus, Kepala Sub Bidang Perancangan dan Produksi Pusdatin Kemendikbud. 

Beliau menceritakan perkembangan Rumah Belajar sebelum beliau bertugas di Pusdatin hingga sekarang. Tantangan demi tantangan beliau lalui, mulai dari migrasi data besar-besaran pada portal rumah Belajar hingga target 500 konten Rumah Belajar yang harus beliau selesaikan dalam waktu 3 bulan pertama beliau bertugas. Namun semua itu bisa beliau lalui bahkan dalam 3 bulan itu beliau bisa melebihi target dengan membuat 700 konten di portal Rumah Belajar. 

Kini, di era digital ini semua serba dituntut kekinian. Termasuk konten-konten pembelajaran juga harus kekinian, yang jadul sudah harus menepi. Oleh karenanya konten-konten Rumah Belajar ke depan juga akan dikembangkan dan lebih kekinian lagi. Bukan hanya berisi konten-konten video pembelajaran, namun juga games, infografis, Virtual Reality, Video Conference, dan lain-lain. 

Bapak Menteri Pendidikan, Nahdiem Makarim sangat mendukung dan akan menggelontorkan dana ratusan milyar rupiah untuk membesarkan Rumah Belajar. Ke depan Rumah Belajar akan sinkron dengan Dapodik sehingga untuk login tidak perlu ribet lagi, cukup dengan memasukkan nomor NISN masing-masing siswa. Ketika siswa telah login di Rumah Belajar, secara otomatis dapat dideteksi siswa ini kelas berapa sehingga tampilan konten yang muncul adalah yang sesuai dengan siswa tersebut. Misalnya siswa tersebut adalah siswa SMP kelas 8, maka akan muncul konten-konten pembelajaran untuk siswa SMP kelas 8. Tidak perlu harus mencari-cari dari data semua jenjang pendidikan seperti tampilan Rumah Belajar saat ini. Siswa juga dapat melihat perkembangan belajarnya. Nilai-nilai mata pelajaran yang kurang dikuasai dapat dilihat disitu dan konten pembelajaran akan secara otomatis adalah mata pelajaran yang mana siswa tersebut masih belum menguasai. 

Maka dari itu ke depan nanti Sahabat Rumah Belajar diharapkan dapat bekerja sama untuk mengembangkan dan membesarkan Rumah Belajar menjadi tempat belajar yang asyik, belajar di mana saja kapan saja dengan siapa saja. 

Demikian rangkuman yang bisa saya sampaikan dari kegiatan Sahabat Rumah Belajar kali ini. Semoga bermanfaat dan menginspirasi kita untuk terus belajar dan belajar demi memajukan pendidikan Indonesia. 

Salam Rumah Belajar! Belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun