Tekanan-tekanan dalam pekerjaan, kemacetan dalam perjalanan, dan kesibukan mengurus ini itu kadang membuat kita merasa stress. Perasaan tertekan yang membuat kita menjadi serba salah dan cenderung emosional terhadap sesuatu yang sebenarnya bisa kita hadapi dengan santai. Alih-alih tensi darahpun naik dan menderita penyakit hipertensi yang bisa menjadi pemicu penyakit-penyakit berbahaya lainnya.
Lalu apa hubungan fotografi dengan penyakit-penyakit itu? Bagaimana fotografi bisa menjadi alat terapi kesehatan?
Ketika ketika kita memotret dan melihat hasil jepretan foto kita bagus, maka tentu saja kita merasa senang. Perasaan senang inilah yang akhirnya membuat kita merasa rileks. Perasaan rileks ini membawa kita lebih nyaman dan tenang sehingga berdampak positif pada sikap kita. Kita menjadi lebih sabar dan mampu menghadapi segala sesuatu dengan senyuman.
Tak percaya? Cobalah buktikan sendiri. Potretlah pemandangan atau bangunan-bangunan yang menurut anda menarik, atau foto apa saja yang anda suka, misalnya hewan peliharaan, dan lain-lain. Lalu pandangilah hasil jepretan anda tersebut. Lebih bagus lagi anda bagikan ke media sosial seperti instagram atau facebook. Ketika ada orang lain juga yang menyukai foto anda, maka anda semakin merasa bahagia. Inilah yang menjadi terapi kesehatan bagi kita. Perasaan bahagia menjauhkan kita dari rasa stress dan tertekan.
Bagaimana, mau coba?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H