Sempat bingung ketika memilih dua jalan yang satu bertuliskan pantai lampon dan satunya bertuliskan pantai gerujugan. Namun akhirnya salah seorang petugas objek wisata pantai lampon memberitahu kami apa saja yang ada di pantai ini.
"Di wisata ini kalian bisa menikmati dua pantai yang berdekatan."
"Kalau kalian ambil ke arah kanan kalian akan disuguhi dengan dua gua dan jembatan di antara dua bukit dan tentunya pantai gebyuran."
"Dan jika ambil ke kiri terlebih dahulu kalian akan menuju area camp dan pantai lampon. Namun, kalian tak perlu khawatir memilih antara dua arah ini karena lokasi pantai yang berdekatan sehingga tidak perlu bingung ketika sudah berada di salah satu pantai. Kalian cukup berjalan lurus untuk ke pantai sebelahnya." (Ujar petugas objek wisata pantai lampon).
Setelah mendapatkan informasi dari petugas objek wisata pantai lampon kami memutuskan untuk mengambil arah kanan terlebih dahulu karena saya penasaran dengan sebuah gua yang ada di dekat pantai gebyuran.
Perlahan langkah kami berjalan menuju tempat gua tersebut. Gua yang pertama kami mencoba masuk yaitu gua wora wari. Gua ini luas dan tinggi namun sayang lampu penerangan gua ini mati sehingga kami menggunakan penerangan dari handphone untuk dapat menyusuri dalam gua tersebut.
Goa selanjutnya yaitu gua celeng. Gua ini lebih kecil dari goa wora wari dan di dalamnya lebih sempit dan harus menunduk ketika melewati gua tersebut. Keluar dari gua ini mengarah ke area bukit atas pantai sehingga ketika keluar dari gua ini akan disuguhkan dengan pemandangan pantai yang indah.
Perjalanan berlanjut, kami mencoba jembatan yang berada di antara dua bukit. Rasanya merinding ketika melewati jembatan ini. Jembatan yang terbuat dari bambu ini menghubungkan di antara dua bukit. Kami sempat berfoto di jembatan ini. Hembusan angin yang kencang ditambah dengan ombak yang tinggi menjadi adrenalin tersendiri ketika melewati jembatan ini.
Tibalah saatnya yang kami menyusuri pantai gebyuran. Di sana kami menikmati suasana pantai dengan duduk di sebuah ayunan ditemani angin pantai dan suara ombak. Pemandangan di sore itu indah, rasanya tak ingin cepat berlalu menikmati nikmat Tuhan ini. Namun, apalah daya mungkin nikmat ini harus berlalu dan hari semakin sore dan menunjukkan perintah untuk sesegera mungkin naik ke atas bukit karena peraturan berada dalam pantai gebyuran ini maksimal jam 17.30 WIB.