Mohon tunggu...
Sami AlJabbar
Sami AlJabbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Agama Islam di UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Saya memiliki hobi membaca, menulis, mengedit, dan bermain alat musik. Kepribadian saya terkadang bisa menjadi seorang yang ekstrovert namun disisi lain saya juga bisa menjadi introvert tergantung mood saya. Saya menyukai konten alam, pendidikan, kadang juga politik pun saya suka.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menilik Keindahan Basecamp Permadi Guci Jungle Guci

15 Juli 2023   17:21 Diperbarui: 15 Juli 2023   17:53 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Perjalanan kami dimulai ba'da salat isya, kami langsung menuju basecamp permadi jungle guci yang terletak di Jl. Lingkar Barat No.10, RT.01/RW.01, Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Kami berempat mempersiapkan peralatan pribadi saja karena tenda, cooking set, dan kompor kami menyewa di pos basecamp permadi. Saya dan ketiga teman saya Ma'i, Wildan, dan Dila bergegas langsung menuju ke pos basecamp permadi yang mana berjarak 4,8 km dari tempat kami berkumpul.

Tiba di sana kami melakukan registrasi camp dan menyewa peralatan camp yang telah kami booking sehari sebelumnya. Untuk registrasi camp di basecamp permadi ini satu orang dikenakan tarif Rp. 15.000 sedangkan untuk menyewa peralatan camp/outdoor kami menyewa tenda isi 2 orang dengan harga Rp. 40.000, kompor Rp. 15.000, dan cooking set Rp. 15.000.

Kami berempat langsung naik ke gerbang masuk basecamp permadi yang jaraknya 1km dari pos registrasi. Jalan yang terus menerus naik dan gelap menjadi teman selama perjalanan menuju gerbang basecamp permadi di temani dengan perkebunan dan pohon-pohon di sekeliling membuat suasana alam semakin terasa.

Saya, Wildan, dan Dila masuk ke dalam basecamp permadi dan mencari tempat yang cocok untuk kami mendirikan tenda sementara Ma'i menjemput salah satu teman kami yang akan ikut bergabung dalam perkemahan ini.

Kami bertiga mendirikan tenda di dekat aliran dari air terjun permadi dan membuat api unggun untuk menghangatkan badan kami. Suasana malam yang gelap nan sepi hanya berteman dengan rembulan yang menerangi dengan suara aliran air terjun permadi dan secangkir kopi yang menghangatkan kami dengan obrolan hangat yang menyelimuti perkemahan ini.

Sampailah Ma'i dan Riska di tenda yang telah kami buat sembari membawa makanan ringan untuk kami santap sembari melanjutkan obrolan hangat di malam rembulan ini. Kami menghiasi malam yang dingin ini dengan bercerita di hangatnya api unggun yang kami buat dengan berbahan kayu dan beberapa ranting yang kami kutip dari sekitar tempat camp kami.

Hari semakin malam tapi tak kunjung datang dua teman kami. Bunyi telepon Ma'i berdering terdengar suara yang panik dan meminta tolong dari dua teman kami yang hendak bergabung dalam perkemahan ini.

Ma'i: "Ya, bagaimana gop?" (sahut Ma'i menjawab telepon dari Gopi)

Gopi: "Motorku mati minta tolong bantuannya!"

Ma'i: "Dimana?" (tanya Ma'i dengan raut muka panik)

Gopi: "Di arah pos basecamp!"

Ma'i dan Wildan pun bergegas menyusul dua teman kami. Dengan ilmu bengkel dadakan berusaha untuk memperbaiki motor cb tua itu. Alhasil motor tersebut tetap tidak bisa menyala.

Hari semakin malam tiada bengkel di sekitar yang bisa memperbaiki motor teman kami sampai akhirnya motor teman kami ditinggal di sebuah warung kosong karena tidak mungkin untuk kami bawa sampai pos karena jalan yang menanjak dan jauh dari pos basecamp permadi.

Malam semakin sunyi sebentar lagi berganti hari namun belum nampak sama sekali teman-teman kami. Sinyal menjadi kendala kami untuk berkomunikasi dan menanyakan kabar mereka.

Akhirnya yang ditunggu pun datang. Ma'i dan Wildan akhirnya bisa menjemput dua teman kami Gopi dan Sandi dan menceritakan kisah sialnya dalam perjalanan menuju camp.

Hari telah berganti, semakin dingin rasanya bahkan hangatnya api unggun pun tidak berasa. Hingga akhirnya kami pun memutuskan untuk tidur di tenda kami. Kami membuat satu tenda lagi yang dibawa oleh Gopi untuk sebagai tempat berteduh kami para lelaki dan tenda yang kami sewa dipakai oleh teman-teman kami yang perempuan.

Waktu subuh tiba, kami terbangun dan langsung bergegas menuju ke musala yang disediakan sebagai fasilitas dari basecamp permadi guci ini. Setelah salat kami langsung membuat sebuah kopi untuk menghangatkan badan kami.

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi

Ambillah secangkir air dari bawah air terjun dan menuangkannya ke dalam sebuah panci untuk kami masak air. Namun, sialnya gas kompor kami telah habis. Alhasil kami meminta air panas ke sebelah tenda kami untuk membuat sebuah kopi untuk menghangatkan badan kami.

Terbitlah matahari menyinari keindahan air terjun permadi. Kami pun tak lupa mengabadikan momen keindahan alam ini. Air terjun permadi yang elok menjadi pusat perhatian kami. Pohon-pohon dan suara burung menyapa kami di pagi yang dingin ini seakan tak ingin meninggalkan suasana alam ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun