Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Buruh - Wong tani

Bhinneka Tunggal Ika

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dede Ading dan Mainannya

13 Mei 2022   20:33 Diperbarui: 13 Mei 2022   20:35 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dede Ading Dan Mainannya/dokpri

Pernahkah mendengar bahwa bahagia tidak harus mahal? Kalimat inilah yang mungkin pas untuk di implementasikan bagi keluarga sederhana seperti ponakanku.

Termasuk soal review mainan anak yang pada umumnya sehabis lebaran dengan THR nya disisihkan untuk membeli kebutuhan bagi anak karena kemauan keras dari anak agar dibelikan mainan yang belum dimilikinya seperti temannya.

Jaman semakin berkembang seiring dengan majunya teknologi diberbagai bidang termasuk dunia anak yang banyak dijumpai diberbagai daerah khususnya tempat pariwisata, tempat rekreasi dan pusat perbelanjaan baik di desa atau pun kota semua tidak lepas dari mainan anak yang disediakan.

Sepertinya dunia anak menjadi kebutuhan wajib bagi ortu khususnya dalam memberikan edukasi pada anak melalui wahana anak yang tersedia diberbagai tempat wisata bahkan info ini banyak tersebar di berbagai sosmed baik di facebook atau youtube.

Jika dulu jaman Saya masih kecil 30 tahun lalu akan merasa tenang dan senang jika sudah tersedia jajan atau uang disampingnya. Meskipun ortu tidak ada karena kerja disawah. Misale saat pagi bangun tidur sudah tersedia uang diatas meja 1000 rupiah dan jajan bolu atau lainnya, itu sudah merasa senang sekali karena jika ingin membeli sesuatu tinggal beli sesukanya diwarung seperti es dan makanan ringan atau yang sering disebut dengan snack.

Fenomena ini sekarang langka bahkan nyaris punah digerus kemajuan jaman yang canggih serba online tidak lagi dijumpai anak yang hanya dengan jajan snack, anteng (diam tidak rewel).

Dede Ading Dan Mainannya

Mainan anak/dokpri
Mainan anak/dokpri
Adalah dede Ading panggilan dari ponakanku yang berasal dari ponakan cewe umur 3 tahun karena cadel dan pelo hingga besar menjadi terbiasa dipanggil seperti itu sama teman-temannya dari aslinya yang bernama Muhammad Fadli.

Ia seorang bocah yang berkemauan keras dan punya pendirian kuat yang mana jika punya keinginan tidak terturuti maka akan ngambek layaknya anak kecil lainnya.

Mungkin hal lumrah jika menemui taibat anak seperti itu namun kembali lagi pada kata bijak bahwa anak adalah harta yang tak ternilai harganya. Semua ortu pasti sayang anak dan akan memperlakukannya dengan cara apapun demi anak termasuk dede Ading ponakanku.

Ia akan menjadi luluh dan penurut manakala permintaanya tersebut dikabulkan oleh ortu sehingga bisa dibilang rajin dalam hal belajar seperti ngaji karena sebelumnya sudah diberi wejangan terlebih dahulu seperti jika dibelikan mainan harus taat dan patuh pada ortu dan itu terbukti pada dede Ading.

Jika sebelumnya ketika orang tua mau berangkat kerja dan anak ia masih tidur dititipkannya uang dan jajan pada mbahnya namun hal tersebut itu tidak menjadi jaminan anak menjadi anteng bahkan tetap saja menangis dan kini menjadi nurut karena mainannya dibelikan.

Pasti dan pasti handphone yang dipertanyakan terlebih dahulu oleh dede Ading. Pusing tidak ortu jika melihat fakta ini? Sudah pasti pusing kan, Kenapa? Sang anak bukan minta uang atau jajan tapi hape yang ditanyakannya hanya untuk melihat mainan di youtube.

Sudah pasti harus ada quotanya, jika tidak maka anak menangis karena koneksinya terputus dan tidak tahu jika quotanya habis. Ini yang membuat ortu tambah pusing dan geleng kepala karena ulahnya.

Mobil remot/dokpri
Mobil remot/dokpri
Setidaknya harus ada quota 2 GB seharga 25 ribu di hapenya setiap harinya karena yang termurah adalah quota 25 ribuan. Awalnya ortu juga melarang anak untuk mainan hape karena dampaknya merugikan baik dari segi positifnya maupun negatifnya bagi pertumbuhan anak sesusia dede.

Namun langkah pencegahan tersebut tidak berhasil lantaran anak tetangga seusianya diluaran sana pada mainan handphone yang ditontonnya bareng saat bermain dengan teman-temannya.

Peran Orang Tua Pada Anak

Mobil mainan pemadam kebakaran/dokpri
Mobil mainan pemadam kebakaran/dokpri
Mungkin bagi sebagian orang tua yang mampu memiliki anak untuk membelikan mainan tidaklah seberapa karena serba ada. Namun bagaimana dengan keluarga sederhana yang berpenghasilan pas-pasan akan tetapi ingin mengikuti trend masa kini?.

Inilah yang terjadi pada ponakanku di usia 5 tahun, soal permainan diyoutube ia sudah lancar dan pandai betul mencari pa saja yang dilihatnya gagdet harganya jutaan rupiah hanya buat mainan saja.

Sebagaimana orang yang sedang jatuh cinta pada umumnya setelah pertemuan lalu suka dan lama-lama senang lalu ingin memilikinya. Orang yang sedang jatuh cinta memang susah untuk dinasehati dan tidak mau tahu resiko konyolnya yang penting Aku suka dan dia harus Aku dapat. Seperti itulah bahasanya jika pada keponakanku yang berkemauan keras dan tegas.

Mau tidak mau suka tidak suka sebagai ortu akhirnya luluh dari pada anak mewek seharian akhirnya jatuh sakit maka diturutinya kemauan anak untuk mainan handphone sesukanya atau pun membelikannya permainan anak yang disukainya.

Nah disini perlu digaris bawahi sebagai ortu jangan melihat sepele dengan kemauan anak yang memang terlihat kecil namun resiko besar hanya mainan hape yang membuatnya menjadi tenang dan senang sampai tertawa sendiri kala menonton semua permainan yang ada di youtube.

Hal terpenting bagi ortu adalah tetap mengawasi aktifitasnya sewaktu melihat tontonan yotube sebab banyak ortu tidak mengindahkannya pada anak.

Biarkan saja anak dengan pilihannya dan jangan dilarang untuk tidak bermain handphone karena jika hal tersebut dilakukan bisa jadi anak menjadi tertinggal dari meleknya teknologi atau istilahnya kudet yang bisa jadi tertinggal dari temannya yang hafal teknologi karena sekarang banyak pelajar yang sukses hanya dengan menggunakan hape, tetap dalam pengawasan karena si anak belum tahu mana tontonan dan mana tuntunan.

Dede Ading saat asik nonton mainan di youtube/dokpri
Dede Ading saat asik nonton mainan di youtube/dokpri
Review mainan anak seperti truck oleng yang kini sedang menjadi trend dikalangan anak, harganya mulai dari 50 s/d 60 ribu rupiah dan diantara mainan anak lainnya seperti mobil keruk harganya 20 ribu, mobil pemadam kebakaran 50 ribu dan sepeda motor kecil 60 ribu yang kini ikutan ngetren bagi anak.

Permainan anak masa kini yang sedang digandrungi ketika si anak bosen dengan youtube di handphone maka berganti mainan mobil.

Mainan yang terbaru dari dede Ading sekarang adalah mobil remot yang dibelinya dengan harga 150 ribu. Ia terlihat senang bukan kepalang ketika kesukaannya itu terpenuhi.

Jika hal tersebut bisa tercukupi maka kalimat yang umumnya digunakan di dalam rumah tangga "bahagia itu sederhana tidak perlu mahal" pun telah terlaksana. Mudah bukan?.

Sekali lagi hal terpenting secara spesifik peran ortu untuk anak agar tetap waspada pada anak ketika sedang bermain hape atau pun mainan anak lainnya agar tetap dalam pantauan. Pasalnya ketika kebablasan dalam bermain bisa berakibat fatal pada anak yang bahasanya anak kecanduan handphone akibat dampak negatif dari dunia online yang signifikan.

Sebagaimana permainan anak diluar sana yang harganya jauh lebih mahal seperti mobil remot yang tentu harganya jauh lebih mahal mencapai ratusan hingga jutaan rupiah hingga bikin mata mendelik akan tetapi justru malah menjadikan anak tidak terdidik.

Salam..
Samhudi Bhai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun