Tidak lama datang anak kecil yang juga ikut naik bersama penumpang lainnya dijalan. Ia pun membagikan amplop termasuk pada Saya.
Saya masukin uang 2 ribu rupiah karena saat itu uang seribuan sudah berganti dua ribu. Hal ini sudah tahunan Saya niatkan untuk sedekah atau amalkan untuk anak tersebut yang berbeda-beda orangnya.
Pun sama ketika pulang juga seperti itu. Hati Saya yang berbicara jika seandainya Saya sendiri yang seperti nasib anak tersebut yang kumuh itu.
Jadi pulang pergi 2 ribu dan pas 10 ribu tak tersisa setiap harinya untuk ongkos dan sedekah pada orang lain.
Hanya sabtu dan minggu saja yang libur karena PT Saya tempat bekerja adalah PT bonafid yang dimiliki oleh orang luar negeri dari orang Jepang.
Hari demi hari minggu demi minggu bulan demi bulan hingga tahun demi tahun sedekah ini Saya rutin diamalkan karena niat lillahi taala.
Nah keajaiban dari sedekah ini datang tatkala ada bahaya mengancam yaitu ketika ada preman pemalak di dalam angkutan tersebut. Tiba-tiba anak kecil itu tidak tahu dari mana datangnya karena saat itu angkutan penuh. Ia meminta untuk jangan di palak.
"Om jangan dipalak om dia orang baik yang selalu ngasih Aku uang 2 ribu setiap hari" ujar anak tersebut.
Saya pun selamat dari pemalak yang galak dan bengis bersenjata badik berjumlah 5 orang anak muda dan didalam angkutan tersebut hanya Saya yang selamat tidak dipalak sedang yang lain kena semua lumayan besar jumlahnya.
Ternyata sianak kecil tersebut adalah adiknya dari salah satu pemalak yang menyelamatkan Saya dan meminta maaf atas abangnya yang kurang ajar pada Saya.
Orang pun pada terlihat heran ada yang bilang kok kenal sih kok gak dipalak sih dan lain sebagainya.