Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Buruh - Wong tani

Bhinneka Tunggal Ika

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sarung dan Baju Koko yang Tertinggal di Bagasi Bus

26 April 2022   12:13 Diperbarui: 26 April 2022   12:17 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi terminal tanjung priuk/istockphoto.com

Ini adalah kisah yang terjadi saat mudik pada 3 tahun yang lalu ketika saat itu Aku masih bekerja di Jakarta.

Mudik 2022 dengan mudik pada tahun sebelumnya pasti mengalami perubahan. Faktornya bisa jadi kondisi perkembangan jaman yang sudah semakin canggih seperti teknologi dan lain sebagainya.

Sebagai seorang perantau asal Jawa Tengah yang mencari rejeki di kota Jakarta tepatnya di Tanjung Priuk, Aku setiap tahun selalu mudik.

Mudik adalah tradisi orang Indonesia keberbagai daerah atau lebih tepatnya perjalanan pulang kampung dari kota ke daerah dengan masing-masing tujuannya.

Pada 2 tahun lalu dimana pemerintah Indonesia masih dan sedang hangat-hangatnya wabah pandemi Covid-19 melanda, hal ini pun berimbas pada perekonomian.

Bahkan pada tahun 2021 yang lalu pun mudik masih belum diperbolehkan oleh pemerintah dengan alasan dapat membawa virus yang tidak dapat terdeteksi oleh seseorang atau yang dikenal dengan OTG (orang tanpa gejala) Covid-19.

Namun kini, setelah pemerintah berjibaku dengan sekuat tenaga di bantu oleh kesadaran tinggi masyarakatnya, mudik 2022 pun kembali diperbolehkan dengan catatan patuhi protokol kesehatan.

Puasa Ramadhan 2022 yang dimulai dari tanggal 3 April 2022 lalu oleh umat Islam, kini sudah memasuki tahap akhir atau yang dikenal 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Melihat fenomena dari berita dan cek langsung kondisi perjalanan mudik di lapangan, memang telah nampak dari para pemudik yang lalu lalang termasuk di terminal bus tanjung priuk Jakarta Utara.

Ilustrasi terminal tanjung priuk/istockphoto.com
Ilustrasi terminal tanjung priuk/istockphoto.com
Nah, ngomongin mudik ada kisah menarik dari Aku yang mana dulu ketika masih merantau di Jakarta, setiap setahun sekali pasti mudik.

Aku sudah baca baik dari koran ataupun berita online tentang tips aman dan nyaman saat mudik. Diantaranya yang simple dan mudah agar perjalanan selamat sampai tujuan dan dapat berkumpul bersilaturahim bersama keluarga tercinta dirumah saat lebaran.

Ada beberapa tips agar mudik aman dan nyaman salah satunya cek kondisi badan sebelum pulang hal ini guna memastikan badan dalam kondisi sehat, kemudian menitipkan rumah kontrakan atau kosan pada tetangga orang asli Jakartanya dan membawa barang secukupnya untuk keluarga dirumah sebagai oleh-oleh.

Meskipun demikian toh yang namanya manusia tidak luput dari salah dan lupa dan itu pasti.

Hari itu lebaran idul fitri tinggal 2 hari lagi dan tentu kondisi mudik saat itu dari lebaran kurang seminggu semua terminal sudah dipadati oleh para pemudik.

Pada dini hari sekitar 1/4, seperti biasa Aku makan sahur di warung karena Aku ngontrak yang setiap hari makanannya serba beli. 

Setelah usai sholat subuh, Aku berangkat ke terminal bus Tanjung Priuk karena biasanya jika berangkat pagi maka akan cepat dapat bus.

Ternyata sampai diterminal Aku salah, disana semua bus jurusan masing-masing daerah telah penuh oleh penumpang yang akan mudik.

Aku terpaksa menunggu hingga sekitar jam 09.00 pagi WIB bus sinar jaya jurusan Tanjung Priuk Pekalongan pun datang karena bus inilah yang juga melewati Brebes.

Barang bawaan Aku saat itu cukup banyak termasuk sarung dan baju koko yang Aku dapat dari bos ditempat kerjaku sebagai THR.

Selain itu juga hampir tas ransel Aku penuh dengan barang bawaan. Tas ransel dipundak, dua tentengan kardus indomie yang satu kardus berisi sarung dan baju koko yang masih baru tujuannya nanti akan Aku bagikan pada saudara.

Setelah membayar tiket dengan harga 150 ribu satu orang pada saat itu, Aku pun naik kedalam bus sinar jaya lewat pintu depan yang penuh dengan bangku jok masing-masing.

Naik bus/istockphoto.com
Naik bus/istockphoto.com
Sebelumnya kondektur bus bilang jika barang bawaan tidak boleh melebihi 2 kilogram dan barang berat. Tas Aku pun diperiksa untuk kemudian dimasukan dalam bagasi.

Setelah Aku dapat tempat duduk dibagian belakang dekat pintu, pikiranki tidak karuan terhadap barang bawaan yang ada dibagasi.

Pasalnya 7 sarung dan 5 baju koko yang sebenarnya bisa dibawa kedalam bus dan ditaruh diatas tempat duduk tidak ditenteng saja sehingga bisa dibawa masuk bus. Namun Aku kemas kedalam kardus indomie sehingga terkesan berat dan hal inilah yang tidak diperbolehkan oleh kondektur.

Bus berjalan dengan aman dan nyaman mungkin sampai di Brebes hanya 3 jam melalui jalan tol yang langsung tembus ke Tol Brebes.

Sinar Jaya memang terkenal bus yang dapat diandalkan oleh semua orang disamping pelayananannya yang baik juga memuaskan karena nyaman fasilitasnya seperti AC, jok empuk dan juga full video musik.

Sekitar jam setengah 1 siang bus memasuki kota Brebes yang terlihat dari plang papan diatas jalan tol.

Aku minta turun di Klampok Brebes pull sinar jaya dan bus pun berhenti tempat sesuai permintaanku.

Barang bawaan di bagasi bus/istockphoto.com
Barang bawaan di bagasi bus/istockphoto.com
Kemudian kondektur menurunkan barang bawaan dari bagasi. Namun hanya 1 kardus sedang kardus lainnya yang berisi sarung tertinggal dibus tersebut dan Aku pun lupa tidak menanyakan barang yang satunya lagi karena sangkin gembiranya telah sampai tujuan.

Bus kembali jalan menuju pekalongan dan sudah hilang dari pandangan mataku seketika Aku baru inget jika Aku pas berangkat membawa 2 tentengan kardus.

Waduh sarung dan baju koko untuk lebaran pun hilang terbawa bus. Aku mau kejar tapi jam 1 siang di daerah tersebut sepi tiada motor satu pun yang lewat hingga 1 jam lebih Aku nunggu kendaraan motor namun tidak juga ada motor lewat. Maksudnya Aku mau kejar bus tersebut dengan ngojek pada yang punya motor. Namun tidak ada juga.

Akhirnya aku ikhlaskan saja mungkin belum menjadi rejeki Aku dan dalam hatiku berkata tidak mengapa barang bawaan hilang asal bisa selamat sampai tujuan.

Oleh karena itu bagi saudara yang hendak mudik, Aku sarankan bawa barang bawaan saat mudik secukupnya saja yang bis dimasukan dalam tas dan tidak merepotkan.

Salam..

Samhudi Bhai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun