Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Buruh - Wong tani

Bhinneka Tunggal Ika

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tugas Seorang Presenter Berita

10 Februari 2022   20:02 Diperbarui: 10 Februari 2022   20:07 2443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi presenter/istockphoto.com

Selamat HPN 2022 (9 Februari 2022) semoga media berita makin mencerahkan warga Indonesia.

Ketika menyaksikan berita di tv sering kali dibuatnya terkagum-kagum kepada sosok presenter.

Berita yang dibawakan seorang presenter atau yang sering disebut dengan news anchor tersebut, kerap menghipnotis pemirsanya.

Mengapa Saya katakan presenter kerap menghipnotis pemirsanya?Pasalnya, dari awal hingga akhir semua berita yang dibawakan sang news anchor tersebut terasa benar-benar memuaskan banget isinya.

Hal inilah yang membuat wuow para pemirsa setia tayangan berita tv karena ternyata semua itu kuncinya ada pada sosok presenternya.

Melalui gaya bahasa presenter yang enak dan nikmat didengar sehingga semua siaran berita dapat dilahap sesuai isu terbaru disajikannya.

Bagi sebagian orang awam seperti Saya saat menonton berita merupakan sesuatu banget deh pokoknya yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata.

Jujur saja Saya lebih suka nonton berita baik dari berita politik, berita olahraga ataupun wisata kuliner yang menurutku asik aja sajiannya.

Tentu tujuannya bukan hanya mendapatkan informasi seputar berita Indonesia akan tetapi hal ini merupakan tantangan tersendiri.

Semua berita tv menurut Saya bagus baik berita hard news yang dibawakan secara aktual, tajam dan terpercaya dengan nada serius sang presenter dalam gayanya yang khas.

Apa lagi berita sofs news seperti kuliner, liputan wisata di Indonesia dan lain sebagainya yang lebih asik.

Sekalipun Saya beropini bahwa berita di tv semua bagus, namun yang Saya maksud adalah jika dalam penyampaiannya benar-benar menarik antara presenter dan berita.

Oleh karena itu sekalipun tugas sebagai freelancer seperti presenter, jurnalis dan wartawan bukanlah profesi yang sembarang orang bisa atau mampu menguasainya.

Butuh proses dan belajar yang panjang bukan sehari dua hari bisa namun yang belajar tahunan saja terkadang masih kurang menarik saat menyampaikan berita di tv.

Telepromter/istockphoto.com
Telepromter/istockphoto.com
Inilah peran penting pers dan tantangan media digital yang bukan satu bidang saja dikuasainya namun seluruh yang terkait dengan broadcasting harus bisa dirangkap.

Di balik tugas seorang presenter selain membawakan berita, menulis naskah berita juga harus mampu dalam mengisi suara berita atau yang biasa disebut dubbing.

Mengolah kata dengan suara dalam agar terdengar enak dan bagus tidaklah mudah, salah satunya mampu kuasai vokal A I U E O.

Mungkin bukan hanya Saya saja penikmat berita yang mempunyai idola presenter yang handal seperti Stefani Ginting dan lainnya.

Gerak bicara dengan nada khas seorang Stefani Ginting inilah yang mampu memukau para fansnya yang ternyata butuh tahunan untuk dilatih agar mendapat suara empuk selain kuliah di jurusan jurnalistik.

Intonasi dari huruf tersebutlah yang nantinya akan digunakan dalam dubbing untuk kemudian melalui editor berita dapat ditayangkan sehingga para pemirsa tidak tahu jika untuk mendapatkan tersebut sangatlah luar biasa tantangannya.

Saat menjadi presenter, wartawan dan liputan dilapangan pun karena sudah bidangnya maka lancar saja sekalipun untuk mendapatkan hal tersebut dibutuhkan tantangan.

Sebagaimana tugas wartawan yang setiap hari harus kelapangan guna mengorek atau menggali informasi yang akan disajikan lewat berita.

Terkadang harus rela tidak ketemu keluarga dalam hari-hari besar atau menyita waktunya untuk istirahat. Semua itu adalah tantangannya sebagai seorang jurnalistik media.

Sekalipun dalam membawakan berita dipandu oleh alat canggih yang bernama telepromter agar terkesan hafal diluar kepala naskah beritanya namun hal tersebut tidak mudah untuk dipraktekan.

Terkadang sebelum berita dimulai harus dilakukan cek dan ricek terlebih dahulu takut ada ejaan atau kata yang salah dalam penulisan.

Itulah tugas seorang presenter yang jika dilihat dalam berita semua terpesona akan persembahannya yang justru sebenarnya penuh tantangan dalam media digital.

Oleh karena itu patut diberikan apresiasi yang tiada terhingga atas kontribusi, dedikasi dan informasi yang disampaikan oleh semua wartawan karena di balik tugasnya tersimpan tantangan yang berat.

Semoga di Hari Pers Nasional (HPN 2022) ini para tugas pencari berita tambah sukses selalu.

Salam.

Samhudi Bhai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun