Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Buruh - Wong tani

Bhinneka Tunggal Ika

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tungku Dapur Sebagai Jalan Alternatif Saat Elpiji Naik

10 Januari 2022   14:08 Diperbarui: 10 Januari 2022   14:11 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasak dengan menggunakan tungku dapur atau pawon bagi masyarakat daerah Brebes sudah hal biasa semenjak dulu kala.

Bahkan hingga kini masih banyak warga yang memakai tungku dapur meskipun ada kompor gas yang tentu lebih cepat untuk memasak.

Apa alasan warga tidak mau memakai kompor gas? Ternyata simpel jawabannya yaitu karena tidak bisa memasang kompor gas.

Sejak dulu hingga sekarang, dirumah Saya pun masih menggunakan tungku dapur meskipun ada dua kompor gas untuk memasak segala keperluan hidup.

Menurut Ibu Saya yang sering menggunakan tungku dapur, seorang Ibu rumah tangga harus bisa mengirit biaya hidup dalam rumah tangga termasuk dalam menggunakan gas elpiji agar irit.

Apa lagi sekarang harga elpiji naik tentu saja seorang Ibu rumah tangga harus cerdas menyikapinya soal kebutuhan ekonomi dikeluargannya.

Gas melon/dokpri
Gas melon/dokpri
Biasa untuk dua gas elpiji dua dengan dua kompor gas jika setiap hari dipakai untuk memasak saja bisa lebih awet sampai sebulan.

Gas elpiji cepat habis mana kala ada keperluan lain seperti memperkerjakan orang atau tukang kuli disawah yang bahasa Brebese ngulekna, maka dua tabung gas dalam dua minggu saja sudah habis.

Pasalnya dalam memasak gas menyala tiada berhenti. Sebagaimana warung warteg yang selalu memasaka aneka menu.

Saya juga sering memakainya dengan kompor gas karena memang Saya hobi minum kopi hitam yang airnya tidak mau tanggung.

 Walaupun ada termos tetapi Saya lebih suka merebus air langsung dari kompor gas. Sebab kopi jika airnya setengah panas maka kurang kentel.

Begitu pula jika tengah malam perut laper sehabis nulis dikompasiana atau nonton bola diyoutube, pasti selalu menggunakan kompos gas untuk memasak indomie rebus.

Tungku dapur/dokpri
Tungku dapur/dokpri
Bagaimana jika kompos gas mati akibat gas elpiji melon 3 kg habis? Mau tidak mau menggunakan tungku dapur tersebut dengan bahan dasar kayu bakar dan korek api.

Saya tidak panik sama sekali sebagaimana emak-emak diluar sana suka ngerumpi Pemerintah Jokowi karena harga gas naik.

Toh masih ada tungku dapur yang sama mamfaatnya untuk memasak. Bahkan lebih efisien karena alami.

Kayu bakar tinggal cari dibelakang rumah pekarangan yang banyak ranting kayu kering karena cuaca.

Dulu apa bila tidak ada kayu bakar, agar mempunyai kayu bakar yang siap digunakan setiap hari pasti selalu menebang pohon untuk dijadikan kayu bakar dengan menggunakan alat bernama prekul.

Prekul semacam alat berupa kapak besar namun panjang pegangannya, dari alat inilah yang mampu menumbangkan pohon sebesar apapun untuk kayu bakar dirumah.

Seperti contohnya pohon randu, pohon turi dan juga pohon albasiah yang khusus digunakan untuk kayu bakar sebagai pengganti gas elpiji.

Jadi? Saat harga gas elpiji naik, Saya tidak panik karena sudah ada alat sederhana yang melegenda yaitu tungku dapur yang menggantikan kompor gas sebagai jalan alternatif.

Salam..

Samhudi Bhai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun