Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berikut Profil Gus Yahya Yang Resmi Jadi Ketum PBNU

24 Desember 2021   15:17 Diperbarui: 24 Desember 2021   15:19 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yahya Cholil Staquf resmi menjadi Ketum PBNU. (Kanavino/detikcom)

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Illahi Robbi yang telah mensukseskan perhelatan akbar melalui Muktamar NU ke-34 di Lampung pada 22-23 Desember.

Sebagaimana diketahui adanya Muktamar NU 2021 bukan hanya membahas dalam Bahtsul Massail namun inti dari pada acara ini adalah pemilihan untuk Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) 2021-2026.

KH Yahya Cholil Staquf kini telah resmi menjadi Ketum PBNU sampai 5 tahun mendatang. Gus Yahya panggilan akrabnya adalah seorang Kyai Nahdlatul Ulama (NU).

Bukan sekedar itu, Gus Yahya pun pernah menjabat di Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju yang mana tugas Gus Yaqut adalah sebagai Juru Bicara (Jubir) Kepresidenan.

Berikut profil Gus Yahya dilahirkan di Kota Rembang Jawa Tengah pada tanggal 16 Februari 1966. Beliau merupakan anak dari Almarhum KH. Cholil Bisri yang juga memimpin salah satu Pondok Pesantren Raudhotut tholibin yang terkenal di Rembang Jawa Tengah.

Kyai Cholil pun merupakan salah satu orang yang berpengaruh pada jamannya. Secara Beliau adalah penggagas serta pendiri dari adanya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

KH Cholil Bisri terlahir dikalangan Ponpes lingkungan para Kyai NU. Beliau jua merupakan saudara kandung KH. Musthofa Bisri atau biasa dipanggil dengan Gus Mus.

Sedangkan Gus Mus sendiri sekarang memegang tapuk kepemimpinan atau pwngasuh dari Ponpes Raushatut Tholibin Rembang yang memiliki keponakan Menteri Agama Gus Yaqut.

Oleh karena itu Gus Yahya juga merupakan salah satu keponakan dari Gus Mus sebab Gusmus adalah adik kandungnya Kyai Cholil Bisri.

Sebagai mana para pendahulunya, Gus Yahya yang kini menjabat sebagai Ketum PBNU periode 2021-2026, juga terlahir dari keluarga Nahdlatul Ulama yang kentel dengan lingkungan Pondok Pesantren.

Gus Yahya banyak belajar Ilmu Agama dari para guru-guru NU terutama dan yang paling pertama adalah dari Ayahnya sendiri yang mengajarkan berbagai Ilmu Agama.

Lain dari pada itu, Gus Yahya pun pernah belajar dan nyantri yang mana sampai-sampai Gus Yahya ini dianggap santri paling nomor satu oleh Almarhum KH. Ali Maksum Krapyak Yogyakarta, semoga Allah merahmati dan meridhoinya.

Belajar Ilmu Agama sambil belajar Ilmu Pendidikan adalah salah satu tradisi yang diajarkan pada Ponpes. Oleh karena itu pada masanya Gus Yahya menjadi santri sekaligus kuliah di Ilmu Jurusan Sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kemudian, Gus Yahya berangkat keluar negeri yaitu Saudi Arabia guna menimba Ilmu lebih luas lagi.

Kini setelah Gus Yahya yang terkenal dari kalangan santri, semenjak menjabat sebagai Juru Bicara, nama Gus Yahya pun ikut meroket tinggi. Beliau menjadi Jubir Presiden Indonesia ke-4 yakni KH Abdul Rahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Dur.

Melihat kondisi politik era Gus Dur, dimana saat Gus Yahya menjadi Jubirnya, senantiasa dibacakan dekrit Presiden kala terjadi konflik ketegangan ditubuh MPR/DPR dengan Presiden Gus Dur.

Nah dari dekrit inilah lalu dipolitisasi oleh lawan politiknya hingga berakhir dengan lengsernya tapuk kepemimpinan Gus Dur yang terjadi kala sidang istimewa MPR.

Gus Yahya semenjak itu aktif di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan tetapi tidak berlangsung lama sebab terjadi pergeseran untuk PKB dari keputusan Muktamar yang dilaksanaka di Kota Semarang Jateng pada tahun 2005.

Kemudian Gus Yahya belajar kembali pada Pondok Pesantren Leteh Rembang Raudlatut Thalibin. Beliau saat itu lebih cenderung mempelajari pada Ilmu Agama.

Semenjak Presiden Jokowi memimpin Indonesia pada periode awal, Gus Yahya diangkat oleh Jokowi sebagai Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres yang mana sebelumnya dipegang oleh Almarhum KH Hasyim Muzadi.

Pada tahun 2015 melalui Muktamar NU di Jombang, Gus Yahya ini sudah mendapat kepercayaan untuk menjadi Katib Aam Syuriah PBNU. Sungguh hal ini suatu penghormatan luar biasa bagi Kyai Muda yang sekarang ketua PBNU ini.

Selanjutnya pada tahun 2018 Gus Yahya dengan segala resikonya telah berani ambil keputusan untuk mendatangi Israel.

Gus Yahya selain melakukan kunjungan juga menemui PM Israel yakni Benjamin Netanyahu yang kemudian berlajut di forum American Jewish Commite di Israel.

Hal inilah yang menjadi masalah. Pasalnya hiruk pikuk kecaman dan hujatan datang menimpa Gus Yahya dari negeri sendiri. Padahal tujuan utamanya datang ke negara tersebut semata-mata hanya ingin mengupayakan mengajak perdamain masyarakat secara sosial.

Kemudian pada September 2019, Gus Yahya beserta rombongannya melakukan dialog antar iman ke Vatikan guna tercipta kerukunan antara umat beragama. Gus Yahya pun melakukan dialog dengan Paus Fransiskus sebagai Pemimpin dalam audiens di Vatikan secara umum.

Perjalanan Gus Yahya berikutnya adalah menjadi Ketum PBNU yang mana kala itu nama Gus Yahya sendiri disebut-sebut sebagai Calon Menteri Agama (Menag) akan tetapi yang menjabat adalah saudaranya yakni Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab dipanggik Gus Yaqut.

Kini tahun 2021 dua kandidat dari bursa Calon Ketum PBNU KH Aqil Siroj sebagai petahana dan KH Yahya Cholil Staquf telah dilakukan penghitungan suara dan yang resmi terpilih adalah Yahya Cholil Staquf Ketum PBNU 2021-2026.

Proses pemilihan ketum ini dilaksanakan pafa GSG Universitas Lampung pada Jumat 24/12/2021 yang secara terbuka dan live virtual. Gus Yahya dalam Caketum memperoleh suara sebanyak 327 sedangkan Kyai Said 210 suara.

Sementara itu pada kesempatan yang lain Gus Yahya mengatakan salah satu visi sebagai ketum PBNU yakni hidupkan kembali pemikiran serta nilai-nilai yang diajarkan oleh KH Abdulrahman Wahid (Gus Dur).

"Visi saya untuk memimpin NU ini adalah menghidupkan Gus Dur. Ini saya sudah nyatakan berulang-ulang. Jadi saya sampaikan kepada PWNU-PCNU se-Indonesia bahwa apa yang ingin saya lakukan, yaitu visi saya dalam memimpin NU lima tahun ke depan, ini bisa dinyatakan dengan sikap menghidupkan Gus Dur," kata Yahya dalam jumpa pers, Kamis (23/12/2021). Sumber: news.detik.com.

Salam

Samhudi Bhai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun