Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

5 Alasan Dilema Ibu Pekerja yang Selalu Melanda

23 Desember 2021   16:29 Diperbarui: 23 Desember 2021   17:53 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu dan Anak/pixabay.com
Ibu dan Anak/pixabay.com
Para pekerja kantoran sekitar 20 tahun ini secara signifikan di kuasai oleh perempuan pada umumnya. Sampai-sampai dari seorang manager pun seorang wanita.

Mungkin juga sering mendengar jika perempuan yang sudah berumah tangga hanya cukup untuk bekerja di sumur, di dapur dan di kasur.

Ungkapan ini adalah ketinggalan zaman, perempuan dulu memang begetu tapi tidak dengan sekarang.

Ibu Pekerja yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga (PRT) juga mengalami hal sama tidak ada waktu luang bagi anaknya ketika sedang bekerja atau beraktifitas.

Secara pembantu tersebut diamana pun pasti tak akan pernah fokus untuk menyelesaikan kerjanya akibat selalu diganggu anak.

Nah dari sinilah muncul perasaan salah bagi para Ibu Pekerja. Biasanya bagi mereka yang paling berat dirasakan adalah anak umur 3 sampai dengan umur 4 tahun.

Sebab dimasa-masa perkembangan sang anak pada usia tersebut adalah masa emas, jadi jika ortu dilema itupun sangat wajar karena umumnya lagi senang-senangnya bersama anak ketika umur segetu.

2). Ortu Satu-satunya

Orang tua dan anak/pixabay.com
Orang tua dan anak/pixabay.com
Lain lagi ceritanya apa bila hal ini terjadi pada pria. Permasalahan dilema yang dialami cewe tidak sama sekali berpengaruh bagi pria.

Ibu Pekerja kerap mengalami kecemasan serta sikap salah. Secara si anak agar tidak repot misalnya dititipkan pada orang tua ataupun saudara tentu dengan harapan tidak mengganggu pekerjaan sang Ibu.

Semua hal tersebut harus tetap berjalan harus tetap seiring serima serta seimbang dalam hal anaj juga pekerjaan tercukupi dengan adil.

Tinggalkan saja pepatah jawa (mangan ora mangan ngumpul) jika di ikuti makan tidak dapat memenuhi semua tuntutan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun