Sebagaimana telah Allah Swt tandaskan di dalam Alquran surat Albaqoroh ayat 3 "Alladziina yu'minuuna bilghoibi wayuqiimuunasholata wamimmaa rozaqnaahum yunfiquun" (yaitu orang-orang yang beriman kepada yang ghaib, melaksanakan sholat dan menafkahkan sebagian rejeki yang Kami berikan).Â
Menstruasi terjadi pada cewe yang sudah aqil baligh dari usia 9 s/d 15 tahun. Oleh karena itu hati-hati untuk cewek yang ketika menstruasi membuang darahnya sembarangan.
Mengenai seputar dunia ghaib semua orang mungkin tidak percaya karena tidak punya iman selain ada alam nyata pun ada alam yang tidak kelihatan yaitu alam ghaib.
Darah menstruasi baunya apek dan berwarna hitam. Inilah yang menjadi salah satu hobinyanya jin yaitu memakan darah haid.
Mitos yang berkembang ditengah masyarakat dari jaman dulu hingga sekarang khususnya di pedesaan masih kentel banget dengan yang namanya makhluk ghoib.
Agar darah tidak dimakan jin salah satu caranya adalah mencuci pada pembalut yang digunakan hingga bersih kemudian baru dibuang ke tong sampah jangan dibuang diblumbangan atau tempat sampah yang ada dipekarangan rumah.
Ada pula yang menjadi mitos dari darah haid tersebut selain dicuci bersih dengan air sumur juga ketika menstruasi para cewe jangan sampai meninggalkan jejak darah haidnya yang ada didalam rumah.Â
Hal tersebut bakalan mengundang makhluk ghaib sebangsa jin ifrit yang mengincar darah haid diketika sendakala (wayah maghreb).
Mengulas mitos ini sebagian orang percaya dengan adanya jin pemakan darah haid bahkan pernah dijadikan film layar lebar pada bioskop.
Wanita mana pun yang pasti jika pendengar hal ini serta merta menjadi parno sebab ia takut mengalaminya hingga menjadi risih sendiri sampai-sampai berdampak menjadi penakut ketika menstruasi.
Menyangkut hal ini penulis menayakan langsung sama mbah putri sebab mau tanya ibu malu takutnya dianggap mbajor. Ngerti pora mbajor lur..? Saru.
Begitu kagetnya penulis jika ternyata sebangsa makhluk ghaib dari jin menyukai makanan jenis darah dari seorang wanita menstruasi yang baru keluar.
Menurut mbah putri sebangsa jin selain makan darah haid juga memakan kotoran yang cuacanya lembab seperti kamar mandi dan wc yang kotor dan kumuh, jika bersih maka tidak ada penghuninya.
Darah adalah salah satu makanan favorit jin karena bagi mereka adalah minuman pembangkit energi sebagai mana kratingdaeng.Â
Oleh karena itu darah haid ini jika mau dibuang hendaknya dicuci terlebih dahulu baru kemudian dibuang pembalutnya ketempat yang aman jangan asal membuang.
Ketika membuang darah haid juga harus dengan menyebut bismillah agar mereka tidak merasukinya. Caranya dibungkus pembalut tersebut dengan kantong kresek.
Ketika cewe membuang tanpa bismillah dan membersihkannya terlebih dahulu, setelah dibuang langsung disantap oleh jin sebab darah tersebut sudah dinanti jin akan tetapi tidak melihatnya.
Menurut mbah putri selain darah, makanan jin ini juga ada yang berupa makanan biasa yang dimakan orang namun tidak menggunakan tangan kanan.Â
Makan dengan tangan kiri adalah makanan setan. Oleh karena itu orang tua selalu mengajarkan untuk selalu menggunakan tangan kanan ketika makan dengan bismillah.
Mbah putri memberi keterangan lebih lanjut, apa bila cewe sedang dalam menstruasi diharapkan jangan sampai mendatangi ke tempat-tempat angker misale pekarangan, kuburan, hutan, dan lain sebagainya. Hal ini guna mengantisipasi kesurupan akibat darah haidnya menjadi santapan jin.
Oleh karena itu selain hobi makan darah haid juga yang lebih parah dapat menguasai seseorang dikala menstruasi akibat sembarangan keluyuran ditempat wingit saat haid.
Selama wanita tersebut menstruasi selama itu pula jin menguasi dirinya. Jadi jangan sampai para wanita menyepelekan hal ini khususnya yang tinggal diperkampungan yang mana masih melekat mitos jin pemakan darah haid ini.
Oleh karena itu di wc sering bertuliskan (Jagalah kebersihan). Termasuk kebersihan diri dari haid. Anadhofatul minal iman bahwa kebersihan itu sebagian dari iman seperti itulah islam mengajarkan.
Salam
Samhudi Bhai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H