Hari antikorupsi 2021 yang diperingati oleh seluruh dunia mempunyai dampak yang signifikan untuk masyarakat dan para pejabat agar dapat menjadi pengingat diri untuk tidak korupsi.
Sebagaimana contoh korupsi yang terjadi dilingkungan sendiri harus bisa menjadi implementasi. Mulai dari keluarga agar berlaku jujur.
Sedangkan dilingkungan agar tidak merugikan masyarakat atas perilakunya yang biasa sering terjadi. Contohnya maling ayam, maling sendal dimasjid, makan bakwan 3 bayar dua, maling sabun dikontrakan dan lain sebagainya.
Korupsi terjadi bukan karena ada niat pelakunya tetapi karena ada kesempatan dan juga karena ada kebiasaan. Oleh karena itu tanamkan pada diri agar tidak korupsi sejak dini biasakanlah untuk belajar jujur karena jujur hidup tidak hancur.
Sebagaimana KPK yang membuka layanan pengaduan untuk masyarakat dan hasilnya pun KPK mulai beraksi melakukan investigasi terhadap dugaan korupsi Formula E.
Melayani masyarakat dengan gerak senyapnya KPK telah melakukan penyelidikan adanya dugaan korupsi ditubuh Formula E melalui sejumlah orang sebagai barang bukti dan keterangan data dari Formula E.
Membongkar orang-orang yang terkait bukan urusan mudah jika tidak ada keterangan dari masyarakat yang sudah dijadikan sebagai bahan penyidikan KPK.
Alhasil diantara beberapa orang yang sudah menjalani pemeriksaan oleh KPK adalah Kepala Dinas Pemuda dan Olah raga DKI Jakarta yakni Ahmad Firdaus.
Merupakan prestasi bagi KPK yang patut diapresiasi luar biasa. Pasalnya hal tersebut bisa dikategorikan sebagai titik terang yang gemilang.
Sebelumnya pernah diadakan jalan interpelasi namun terkendala dengan ditolaknya interpelasi dari 7 fraksi partai politik DKI setelah diadakannya mangan-mangan bengi (dinner) oleh sang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Melihat fenomena ini yang mana gerak senyap KPK yang mulai berhasil, dukungan pun mulai berjalan salah satunya dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).