Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Hukum

KPK Bakal Usut Tuntas Kasus Formula E

13 Desember 2021   20:22 Diperbarui: 13 Desember 2021   20:37 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tujuan hari antikorupsi 2021 ini salah satunya jangan sampai melakukan tindakan terindikasi korupsi pada diri sendiri.

Kehadiran Formula E penuh misteri seperti Anies Baswedan sendiri yang lebih memilih diam bukan karena ndak malu tapi ada yang disembunyikan biar orang awam ndak pada tahu  kalau ia sedang membuat pencintraan dalam kontestasi pilpres 2024 agar bisa membawanya untuk maju.

Pemprov DKI Jakarta di dugaan uat telah kelebihan bayar soal nggaran Formula E khususnya dan juga pada masalah commitment fee.

Inilah yang mrmbuat PSI dan PDIP yang berharap agar semuanya menjadi transparan demi hak interpelasinya. Namun malah terjadi acara makan-makan yang menghasilkan sebanyak 7 fraksi dari parpol DPRD DKI Jakarta kompak untuk memberhentikan interpelasi.

Masyarakat pun mendorong supaya KPK dapat melakukan penyidikan terkait kasus Formula E ini, malahan dari tubuh KPK sendiri melakukan unjuk rasa dari KPK yang merasa lebih KPK namun tiada bergeming.

Masyarakat meminta agar KPK segera turun tangan khususnya ketika ditemukan hasil audit BPK terkait Formula E. Masyarakat pun memberi rating jika Formula E terdalay potensi yang mencapai kerugian Rp 1,3 triliun rupiah.

Sementara itu dari PDIP DKI terdapat potensi boros anggaran hingga Rp 4,48 Triliun apa bila Formula E tetap disenggelarakan.

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Manuara Siahaan sampai mendetail adanya biaya tersebut terkait commitment fee sebanyak Rp 2,3 triliun rupiah.

Sedangkan untuk biaya pelaksanaan sebesar Rp 1,2 triliun, dan bank garansi Rp 890 miliar. Walaupun sekarang biaya dari bank garansi telah dipulangkan namun masih ada biaya yang lain yang diduga dapat merugikan dari keuangan daerah.

Selanjutnya KPK menghimbau kepada para pengunjuk rasa agar dapat menuntut Formula E untuk usut tuntas dan masyarakat dapat melaporkan melaui pengaduannya.

Harapannya adalah supaya hal tersebut KPK dapat memvaliditas dari pada informasi  yang harus segera diproses dan ditindak lanjuti.

KPK pun siap untuk turun tangan yakni KPK bakalan usut tuntas dugaan korupsi Formula E DKI Jakarta. KPK juga sudah mendapatkan informasi dari pihak-pihak yang siap mengumpulkan datanya terkait kasus Formula E ini.

"Betul, KPK sedang meminta permintaan keterangan dan klarifikasi kepada beberapa pihak guna mengumpulkan bahan data dan keterangan ataupun informasi yang diperlukan oleh tim penyelidik," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada wartawan, Kamis (4/11/2021/news.detik.com).

Mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Formula E DKI ini adalah sebagai upaya dari menindak lanjuti adanya laporan dari masyarakat. Sedangkan Ali sendiri mengatakan bahwa yang bersangkutan sekarang sedang berada dalam penyelidikan guna terkumpulannya keterangan.

"Namun, karena masih proses awal pengumpulan bahan keterangan, maka materi penyelidikan tidak bisa kami sampaikan saat ini," katanya.

Ali berharap agar publik dapat terus mengawal dari pada kinerja KPK sebagai bentuk terhadap upaya pemberantasan para korupsi.

Walaupun banyak orang yang bilang bahwa KPK melempem khususnya ketika diminta untuk membongkar kasus ini dengan alasan ada satu orang yang dianggap melindungi.

Akan tetapi sekarang orang yang dimaksud telah di PHK alias sudah keluar dari KPK akibatnya KPK sekarang ini jadi lebih bebas.

Sementara itu ada juga yang mempunyai pemikiran apa bila Anies bisa dipastikan keluar keringat dingin, pasalnya proyek yang menjadi dambaannya uni akan diusut secara tuntas.

Mungkin jika untuk para pendukungnya hal ini malah bisa disebut sebagai bentuk menghalangi kerja dan prestasi Anies Baswedian.

Namun sebagus apa pun prestasi sari hasil kerja Anies  ini tetap saja bakalan berat untuk ditanggung.

Pasalnya Formula E ini tidak untuk di pamerkan sebagai prestasi Anies. Namun jangan sampai di lupakan bagi siapa saja orang yang terkait dibalik Formula E ini yang seolah-olah menjadi proyek besar.

Sebab apa bila Anies terkena maka habislah sudah atau jika Anies tidak kena maka orang-orang  Anies yang ada di belakangnya bisa mengalami pusing tujuh kliling.

Intinya jika nanti KPK sukses membuktikan bahwa ada korupsi di Formula E, maka bisa jadi citra politik Anies ini akan hancur.

Sebagai tamparan yang paling jitu sekaligus dapat menghancurkan karir politiknya yang selama ini sudah dibangunnya.

Masa bodoh dengan Anies. Mau terseret mau ngak yang pasti Anies tak akan dapat tidur dengan pulas kecuali apabila KPK memberikan pernyataan bahwa tidak ditemukan indikasi korupsi Formula E.

Pasalnya Formula E adalah panggung terbesar bagi Anies jadi apa bila sampai ambruk maka Anies bias kehilangan salah satu dari prestasi terbesarnya yang dipamerkan.

Semoga dengan adanya hari antikorupsi 2021 ini dapat membuat para pejabat insaf dan tidak membudayakan korupsi yang keji.

Salam..
Samhudi Bhai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun