Masih mending habis selesai renovasi karung lumpur got yang memakan bahu jalan tersebut langsung diangkut mobil kebersihan, sampai berhari-hari, berminggu-minggu bahkan sampai sebulan belum juga diangkut.
Jalan menjadi bau, kotor dan becek akibat lumpur got yang dikarungin terlindas para pengendara motor dan mobil sehingga berceceran kemana-mana, Ini jelas menganggu pengguna jalan yang lain seperti pejalan kaki dan pedagang kaki lima yang melintas diarea tersebut.
Hal inilah yang terjadi di jalan lebak bulus Jakarta Selatan yang dibangun resapan saluran air hujan yang kini sudah kembali rapat menjadi jalan beraspal yang mulus, sebelumnya rusak parah akibat galian tanah.
Menurut para pengguna jalan dilebak bulus bahwa jalan tersebut sempat rusak dikarenakan pembangunan sumur resapan.
Sudah capek-capek sudah jadi malah ditutup kembali. Bagaimana air bisa meresap dan mengalir jika sudah ditutup rapat seperti itu.
Sedangkan fungsi resapan air tersebut guna menyerap air hujan supaya tidak terjadi banjir ataupun tergenang dijalan. Tujuannya jua jelas agar meresap kedalam tanah.
Jikapun ada lubang resapan air diarea itu besarnya paling hanya sejempol orang dewasa dijalan tersebut dan tidak ada bedanya dengannya jalanan umum biasa.
Sumur resapan teresebut tidak menggunduk atapun mencekung yang seharusnya menjadi tanda bagi para pengguna jalan.
Para pengguna juga sebaiknya harus tahu jika itu adalah lubang resapan air karena dapat menjaga sumur resapan dan tidak merusak jalan.
Salam..
Samhudi Bhai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H