Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bens Leo Meninggal karena Covid-19

30 November 2021   01:17 Diperbarui: 30 November 2021   04:51 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bens leo meninggal dunia senin, 29/11/2021/kompasiana.com

Innalilahi wa inna ilaihi rojiun, turut berduka cita atas meninggalnya Bens Leo sebagai seorang pengamat dunia literasi musik sekaligus wartawan super senior di Indonesia.

Pihak keluarga pun langsung memberikan pernyataan guna meminta segenap masyarakat agar kiranya dibukakan pintu maafnya sebanyak-banyaknya apa bila ada sedikit kesalahan dari Almarhum.

Bens Leo meninggal di RS Fatmawati Jakarta pada hari Senin 29/11/2021 pukul 8.24 WIB dan menyisakan keluarga termasuk sang istri yang bernama Pauline Endang Praptini serta satu anaknya Addo Gustaf Putera juga memiliki dua kakak dan sembilan keponakan.

Mengenai informasi meninggalnya Bens Leo diungkapkan secara langsung dari jurnalis juga sebagai pengamat musik yakni Adib Hidayat yang memberi tahu pertama kalinya tentang meninggalnya Bens Leo.

Bens Leo merupakan salah satu dari pengamat musik terkenal di Indonesia yang sudah berprofesi malang melintang puluhan tahun.

Selain itu ia memiliki proprofesi jurnalis musik terpopular, hingga sering dijadikan sebagai nara sumber di berbagai media guna membedah ilmu di dunia permusikan Indonesia.

Mejadi pengamat musik merangkap jurnalis memang tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Semua butuh latihan yang konsisten dan butuh skill seperti Bens Leo yang juga punya entertainment pun masih selalu jatuh bangun dalam kehidupannya.

Beliau juga termasuk salah satu dari anggota awal tim sosialisasi Anugerah Musik Indonesia (AMI) yang bergerak untuk sebuah penghargaan musik Indonesia.

Bukan hanya sampai disitu, pengamat musik Bens Leo juga pernah menjabat sebagai Penasehat SCTV Awards, yang mana pada acara ini merupakan program anugerah musik Indonesia juga Beliau pun aktip disejumlah event musik Indonesia.

Menginjak masa sekolah sampai lulus SMA, dari sinilah Bens Leo mengawali karirnya yang terobsesi menjadi wartawan didunia musik.

Bens Leo pernah mengalami kegagalan sewaktu masih belajar di AKABRI karena terlambat dalam pendaftaran akan tetapi hal tersebut tidak mematahkan semangatnya.

Alasan lain Ia merasa keberatan jika harus meminta uang kuliah untuk biaya pada ibunya yang single parent sedangkan ayahnya seorang Pegawai Negeri yang sudah meninggal dunia pada tahun 1968.

Menjadi wartawan pertama kalinya, Beliau pernah  berwawancara terhadap musik Koes Plus , Tonny Koeswoyo yang popular kala itu.

Mempunyai nekat kuat yang membuatnya berani untuk menyambangi tempat tinggalnya yaitu kompleks Koes Bersaudara di Jl. Haji Nawi Jakarta, Selatan.

Saat itu Bens Leo sangat untung pasalnya Tonny koes ploes senang dan bersedia untuk diwawancarai guna mencari infornasi musiknya.

Kemudian grup koes ploes menyuruhnya agar datang kembali guna saling memberi ilmu pengetahuan jurnalistik ke musik sekaligus memberikan kisah dari sejarah Koes Bersaudara. Wartawan Bens Leo pun senang karena Ia adalah jurnalis yang baru merintis awal tahun 1971.

Kemudian hasil wawancaranya dari grup koes plus Ia tulis kembali kemudian dikirim pada beberapa berita mingguan yang kala itu bernama Yudha Sport dan Film.

Ternyata respon dari hasil tulisan Bens Leo kala itu bisa menjadi headline utama berita. Oleh karena itulah profesi sebagai wartawan digelutinya hingga maut datang.

Pada tahun 2000 yang lalu, Bens juga pernah di ajak bersama Maxi Gunawan yakni seseorang pecinta dunia musik serta orang yang gemar terhadap majalah pop.

Semenjak itulah perkembangan dari bisnisnya ini terus menerus dibangun yang terbukti menghasilkan media cetak musik, yang diberi nama NewsMusik.

Bens juga dikenal sebagai pencari bakat dan produser musik, dimana ia berhasil menjadi produser dari hasil rekamannya album perdana Kahitna 'Cerita Cinta' pada 1993.

Teringat akan sebuah pepatah lama yang mengatan (Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama) yang berarti setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai dengan perbuatannya di dunia. Itu Bens Leo.

Selamat Jalan Bens Leo semoga Allah menggantikan Bens-bens leo yang lain karena lahir dan terinspirasi dari Bens Leo sebagai wartawan didunia musik.

Meskipun sudah ada vaksin tetap harus mentaati prokes termasuk memakai masker jika bepergian karena Covid-19 ini ada dan nyata tidak pandang bulu. Sebagaimana Bens Leo meninggal karena Covid-19 yang ganas.

Salam..
Samhudi Bhai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun