Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pasukan Kodok Belentung yang Menggaung

22 November 2021   08:09 Diperbarui: 22 November 2021   08:20 1420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tung.. tang..tung..tang.. seperi itulah suara dari belentung atau kodok belentung yang tiada henti dari pagi hingga sore hari semua bersahutan saling membunyikan suara sendiri.

Belentung merupakan hewan amfibi berbentuk kodok tapi agak kecil. Jika katak atau kodok tidak mempunyai suara seperti belentung yang nyaring bunyinya secara bersahutan.

Komunitas hewan ini hidup diperairan yang dangkal. Bisa dijumpai dipekarangan rumah, kebun dan selokan air. Namun belentung tidak hidup di semua daerah di Indonesia.

Belentung dihasilkan dari perkawinan kodok kikir (kodok beracun) yang hidup liar dipekarangan rumah dengan kodok ijo yang bisa dimakan (swike). Dari kecebong yang lahir diair inilah yang nantinya menjadi kodok belentung.

Jika kodok ijo habitatnya hidup disawah. Kodok jenis ini pula yang sering diburu guna pengobatan atau dimasak. Memakan kodok ijo sama dengan memakan daging burung dara yang enak dan gurih rasanya. 

Sedangkan kodok kikir adalah kodok yang beracun sebab jika terkena gigitannya maka akan bengkak seketika. Habibatnya hidup dipinghir kali atau pekarangan.

Pasukan Kodok Belentung

Komunitas belentung/dokpri
Komunitas belentung/dokpri
Bulan November sudah tiba musim penghujan pun sudah datang. Hujan dari pagi hingga sore sering terjadi. Inilah pertanda bahwa sebentar lagi para petani ramai menanam padi.

Saat hujan sore hari yakni sekitar jam 04.00 WIB disinilah biasa muncul pasukan kodok belentung. Selama masih hujan hingga reda kodok belentung ini mengiringinya.

Belentung mempunyai suara nyaring dan merdu hingga tembus 300 meter dari tempatnya. Bentuknya yang kecil namun memiliki suara yang berbeda. 

Tinggi dan wujudnya semua sama rata apa lagi ika sedang bunyi tung maka diparuhnya menggelembung berwarna putih susu. Inilah yang menjadikan uniknya belentung hingga disukai anak-anak karena lucu dan suaranya yang indah.

Seakan dikomando jika ada salah satu yang mengeluarkan bunyi seketika jua belentung yang lain ikutan buka suara yang bervariasi.

Mati Satu Suara Mati Semua

Belentung hidup dirawa pekarangan/dokpri
Belentung hidup dirawa pekarangan/dokpri
Sore itu sehabis hujan hampir maghreb penulis mendekati sumber suara sebab terasa penasaran sekali tiada henti suaranya sejak tadi.

Penulis juga penasaran seperti apa jika sedang mengeluarkan bunyi tung yang sedang bernyanyi dikumbangan air hujan.

Sambil berjalan menghampiri, kira-kira jarak 15 meter masih mengeluarkan bunyi tapi ketika didekati suara belentung terhenti.

Blentung ternyata salah satu hewan yang peka terhadap rangsang tidak mau diganggu jika merasa terusik. Ia akan memilih diam seribu bahasa jika sudah merasa tergangganggu.

Seperti dikomando satu blentung berhenti mengeluarkan suara maka belentung lainnya pun ikut berhenti dan bersembunyi diantara semak-semak atau pohon. 

Jika mati satu suara belentung maka suara belentung yang lainnya ikut mati sehingga mendadak sunyi sepi tanpa suara belentung yang merdu berirama karena merasa terusik.

Bentuk Dan Rupa Belentung

Bentuk belentung/dokpri
Bentuk belentung/dokpri

Ketika penulis mengendap-endap agar tidak diketahui oleh belentung, maka dengan jelas sekali penulis melihat saat sedang asik bernyanyi.

Ketika bunyi tung mengembang dibawah lehernya dan setelah bunyi tersebut lalu kembali seperti biasa. Seperti itu jika belentung sedang bunyi sambil bergelantungan disisi semak-semak dengan berbunyi.

Penulis menangkap satu kemudian dibawa dan penulis taruh diair tawar. Namun tetap saja kodok belentung tersebut tidak berbunyi malah asik berenang sendiri.

Jika kodok kikir atau kodok biasa mempunyai warna hitam agak kekuningan diseluruh tubuhnya. Sedangkan kodok belentung ini mempunyai warna coklat terang.

Memiliki kaki empat yang sama rata dan jari-jarinya hanya empat. Kodok belentung ini jika melompat pendek namun cepat. Berbeda dengan anak kodok yang bernama bancet sekali lompat bisa satu meter jauhnya.

Konser Kodok Belentung

Bunyi tung pada belentung/dokpri
Bunyi tung pada belentung/dokpri
Hujan turun dengan derasnya, sungai, lebak, halaman, pekarangan, kebun dan saluran air lainnya penuh dengan air hujan.

Bersamaan dengan munculnya air tersebut maka munculah belentang belentung ini dengan terlebih dahulu berbunyi satu sebagai komando lalu di ikuti oleh lainnya.

Orang tua bilang jika belentung sedang berbunyi tang ting tung dengan ramainya tersebut ia sedang meminta hujan dan sedang berdzikir pada Allah Swt. Subhanallah..

Bahkan bibit kodok belentung banyak yang dijual ditoko-toko hewan khususnya di Jawa Tengah. Mereka mengatakan untuk diternak lalu kemudian dijadikan konser kodok belentung yang menggaung.

Bagi yang ingin mendengarkan suara belentung seperti apa sila klik pasukan belentung dibawah ini.


Semoga bermanfaat dan salam hangat.

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun