Sore itu sehabis hujan hampir maghreb penulis mendekati sumber suara sebab terasa penasaran sekali tiada henti suaranya sejak tadi.
Penulis juga penasaran seperti apa jika sedang mengeluarkan bunyi tung yang sedang bernyanyi dikumbangan air hujan.
Sambil berjalan menghampiri, kira-kira jarak 15 meter masih mengeluarkan bunyi tapi ketika didekati suara belentung terhenti.
Blentung ternyata salah satu hewan yang peka terhadap rangsang tidak mau diganggu jika merasa terusik. Ia akan memilih diam seribu bahasa jika sudah merasa tergangganggu.
Seperti dikomando satu blentung berhenti mengeluarkan suara maka belentung lainnya pun ikut berhenti dan bersembunyi diantara semak-semak atau pohon.Â
Jika mati satu suara belentung maka suara belentung yang lainnya ikut mati sehingga mendadak sunyi sepi tanpa suara belentung yang merdu berirama karena merasa terusik.
Bentuk Dan Rupa Belentung
Ketika penulis mengendap-endap agar tidak diketahui oleh belentung, maka dengan jelas sekali penulis melihat saat sedang asik bernyanyi.
Ketika bunyi tung mengembang dibawah lehernya dan setelah bunyi tersebut lalu kembali seperti biasa. Seperti itu jika belentung sedang bunyi sambil bergelantungan disisi semak-semak dengan berbunyi.
Penulis menangkap satu kemudian dibawa dan penulis taruh diair tawar. Namun tetap saja kodok belentung tersebut tidak berbunyi malah asik berenang sendiri.
Jika kodok kikir atau kodok biasa mempunyai warna hitam agak kekuningan diseluruh tubuhnya. Sedangkan kodok belentung ini mempunyai warna coklat terang.