Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Begini Cara Memperingati Hari Pahlawan Nasional 10 November

10 November 2021   07:16 Diperbarui: 10 November 2021   07:18 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mobil jendral mallaby di granat/freepik.com

Hari ini adalah hari Pahlawan yang selalu diperingati setiap tanggal 10 November oleh seluruh rakyat Indonesia dengan penuh hidmat.

Selain itu guna menghormati dan mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur di medan laga didalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia juga merupakan salah satu pengingat bagi rakyat Indonesia bahwa mencintai tanah air adalah bagian dari iman (hubbul wathon minal iman) seperti itulah peringatan Hari Pahlawan Nasional 10 November.

Kala itu 10 November tahun 1945 merupakan hari bersejarah Revolusi Nasional bagi Bangsa Indonesia, pasalnya seluruh warga Surabaya dengan dibantu oleh para santri, pemuda, pemudi yang datang dari pelosok penjuru Negeri bersatu padu berjuang melawan tentara Inggris dari hidup sampai mati.

Perang yang berkecamuk di Surabaya pada tanggal tersebut adalah perang terbesar dan paling pertama setelah Bung Karno baru saja memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. 

Kondisi perang berat seperti ini tiada lain hanya meminta pertolongan Allah swt. Sehingga pekikan takbir begitu dahsyat, hebat, dan menggema diseluruh Surabaya demi mengusir kolonialisme dibumi Indonesia tercinta. Simbol mereka apa bila saling bertemu di jalan baik siang atau malam tiada lain dengan kata "Merdeka..!" Sambil mengepalkan tangan.

Kronologi Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Ilustrasi pertemputan surabaya 1945/freepik.com
Ilustrasi pertemputan surabaya 1945/freepik.com
Pada tanggal 25 Oktober 1945 Indonesia kedatangan pasukan sekutu yang diberi nama Netherland Eas Indies (NICA) yang di pimpin oleh Jendral Mallaby. Pasukan ini menuju Surabaya dan mendirikan pos pertahan disana tanpa ijin dengan Pemerintah setempat.

Pasukan NICA lama-lama menjadi jumawa karena merasa dianggap orang Indonesia ramah tamah. NICA pun bertindak sebagai penengah antara Indonesia dan Jepang. Bahkan tentara NICA ini sempat mengamankan warga Surabaya yang ditawan oleh Jepang dan semua tentara jepang pun di lucuti senjatanya oleh NICA.

Guna mengamankan warga Indonesia pasca perang dengan tentara Jepang yang sudah menang karena Negara Hirosima Jepang di bom atom oleh tentara sekutu, maka semua tentara jepang pun pulang kampung kehalamannya.

Tentara NICA tersebut kemudian menyebarkan pengumuman lewat surat yang disebarkan dari udara. Isi selebaran tersebut tidak lain agar seluruh warga Surabaya yang memiliki senjata dari rampasan perang dengan Jepang segera mungkin dikumpulkan sesuai tempat yang diminta oleh NICA.

Mendengar kabar tersebut, tentu saja warga Surabaya naik pitam, jengkel dan marah. Mereka tidak terima jika harus menyerahkan senjatanya pada NICA.

Gelora Arek-arek Suroboyo

Ilustrasi pidato Bung Tomo/freepik.com
Ilustrasi pidato Bung Tomo/freepik.com
Arekarek Suroboyo berawal dari sini. Setelah selebaran pamflet mengakibatkan perang sengit namun berakhir dengan gencatan senjata pada tanggal 29 Oktober 1945 dan sudah ditanda tangani kedua belah pihak baik Presiden Soekarno mau pun sekutu namun pada  konflik masih terus terjadi  berkepanjangan hingga meletuslah perang besar 10 November 1945.

Hal ini karena Sutomo atau yang lebih dikenal deng Bung Tomo telah mampu membakar jiwa patriot warga Suroboyo untuk tidak takut berjuang melawan penjajah.

Seruan pidato Bung Tomo ternyata mampu menggelorakan semangat arek arek Suroboyo berjuang merebut kemerdekaan Indonesia dengan melawan sekutu yang tidak sebanding yakni 30.000 ribu tentara sekutu dengan bersenjatakan lengkap dan canggih.

Tekad yang kuat, keyakinan yang tinggi serta senantiasa berdoa memohon ridho Allah swt, arek arek suroboyo berperang dengan tentara Inggris dengan gagah perkasa.

Semboyan hidup atau mati kiranya telah mendarah daging ditubuh para pejuang setelah pidato Bung Tomo mengudara. Semua elemen dari penjuru Nusantara bergabung berjuang bersama rakyat di Surabaya.

Tewasnya Jendral Mallaby Di Jembatan Merah Surabaya

Ilustrasi mobil jendral mallaby di granat/freepik.com
Ilustrasi mobil jendral mallaby di granat/freepik.com
Aubertin Walter Souter (AWS) Atau yang lebih dikenal sebagai Brijen Mallaby lahir pada tanggal 12 Desember 1899 mempunyai jejak yang cukup baik dan bagus. Brijen atau Jendral Mallaby merupakan keturun kerajaan Inggris dengan karir yang bagus.

Pada saat itu kedudukan Jendral Mallaby ialah menjabat sebagai Brigade 49 Divisi India yang mempunyai pasukan lebih dari 6.000 ribu pasukan sekutu yang jua menjadi kelompok dari Allied Force Netherlands East Indies (AFNEI).

Pasukan dengan jumlah 6 ribu tersebut malah dikirim ke Indonesia setelah perang Dunia ke II selesai, dengan tujuan untuk melucuti senjata Jepang. Namun pasukan sekutu ini punya niat jelek yakni ingin mengembalikan Indonesia kepada tentara Penjajah Belanda.

Hingga pada akhirnya niat buruk tentara tersebut tercium oleh warga Surabaya sehingga perlawanan serta perang terjadi dimana-mana.

Perobekan Bendara warna biru sehingga tinggal merah dan putih di atas hotel yamato yang sekarang menjadi nama hotel Majapahit juga merupakan awal mula meletusnya perang besar yakni 10 November.

Seiring berkembangnya situasi yang memanas antara Indonesia, NICA dan AFNEI. Timbul letusan perang dari hari ke hari. Hingga Jendral Malaby tewas saat lewat dijembatan merah Surabaya akibat baku tembak dengan pasukan Indonesia arek arek Suroboyo. Mobil yang ditumpanginya pun digranat hingga luluh lantak. Sehingga Jendral Mallaby tidak dapat dikenali karena wajahnya hancur gosong terbakar. 

Tewasnya Jendral Mallaby memicu kemarahan Inggris untuk menggempur habis-habisan. Gempuran senapan serta meriam dari Inggris banyak menimbulkan korbab jiwa bagi ribuan rakyat Indonesia.  Namun pada akhirnya Inggris kalah dan mengakui kemengan Indonesia. Merdeka..!

Cara Memperingati Hari Pahlawan Nasional 10 November 1945

Hari pahlawan nasional pertempuran 10 November 1945/freepik.com
Hari pahlawan nasional pertempuran 10 November 1945/freepik.com
Salah satu tujuan mengenang serta menghormati Hari Pahlawan Nasional adalah dengan mengikuti upacara dengan penuh kesadaran tinggi bahwa hal ini guna mengimplementasikan nilai kepahlawanan yang luhur kedalam hati sanubarinya.

Bung Karno pernah bilang pada perngatan hari pahlawan "..Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawanny.."

Lalu bagaimana agar dianggap seperti yang dimaksud Bung Karno? Berikut Penulisan sampaikan beberapa moment untuk tetap bisa menghormati pahlawannya dalam peringatan hari pahlawan Nasional.

Pada saat yang lain mengadakan upacara bendera dan pada waktu sedang khusyu mengheningkan cipta, maka disinilah peran masyarakat umum dapat mengikutinya yakni ikut mengheningkan cipta yang dapat dilakukan pada lokasi masing-masing warga selama kurang lebih 60 menit. Berdiri ditempat dengan memanjatkan doa sssuai dengan keyakinannya masing-masing.

Lokasinya bisa dirumah, pasar, jalan raya, terminal bus, kantor, pabrik dan lain sebagainya. Walau masih dalam kondisi pandemi namun niat untuk menghormati jasa para pahlawannya begitu mudah yakni hanya dengan ikut mengheningkan cipta di lokasi masing-masing.

Semoga dengan memperingati momentum hari pahlawan nasional 10 November, mampu memperkokoh jalinan solidaritas manusia yang menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dengan tetap berpijak pada nilai-nilai kepahlawanan dengan penuh semangat. Satu nusa satu bangsa satu bahasa kita Indonesia dengan pedoman (Pahlawanku Inspirasiku)

Semoga bermanfaat dan salam hangat..

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC) Jawa Tengah Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun