Hal ini karena Sutomo atau yang lebih dikenal deng Bung Tomo telah mampu membakar jiwa patriot warga Suroboyo untuk tidak takut berjuang melawan penjajah.
Seruan pidato Bung Tomo ternyata mampu menggelorakan semangat arek arek Suroboyo berjuang merebut kemerdekaan Indonesia dengan melawan sekutu yang tidak sebanding yakni 30.000 ribu tentara sekutu dengan bersenjatakan lengkap dan canggih.
Tekad yang kuat, keyakinan yang tinggi serta senantiasa berdoa memohon ridho Allah swt, arek arek suroboyo berperang dengan tentara Inggris dengan gagah perkasa.
Semboyan hidup atau mati kiranya telah mendarah daging ditubuh para pejuang setelah pidato Bung Tomo mengudara. Semua elemen dari penjuru Nusantara bergabung berjuang bersama rakyat di Surabaya.
Tewasnya Jendral Mallaby Di Jembatan Merah Surabaya
Aubertin Walter Souter (AWS) Atau yang lebih dikenal sebagai Brijen Mallaby lahir pada tanggal 12 Desember 1899 mempunyai jejak yang cukup baik dan bagus. Brijen atau Jendral Mallaby merupakan keturun kerajaan Inggris dengan karir yang bagus.
Pada saat itu kedudukan Jendral Mallaby ialah menjabat sebagai Brigade 49 Divisi India yang mempunyai pasukan lebih dari 6.000 ribu pasukan sekutu yang jua menjadi kelompok dari Allied Force Netherlands East Indies (AFNEI).
Pasukan dengan jumlah 6 ribu tersebut malah dikirim ke Indonesia setelah perang Dunia ke II selesai, dengan tujuan untuk melucuti senjata Jepang. Namun pasukan sekutu ini punya niat jelek yakni ingin mengembalikan Indonesia kepada tentara Penjajah Belanda.
Hingga pada akhirnya niat buruk tentara tersebut tercium oleh warga Surabaya sehingga perlawanan serta perang terjadi dimana-mana.
Perobekan Bendara warna biru sehingga tinggal merah dan putih di atas hotel yamato yang sekarang menjadi nama hotel Majapahit juga merupakan awal mula meletusnya perang besar yakni 10 November.
Seiring berkembangnya situasi yang memanas antara Indonesia, NICA dan AFNEI. Timbul letusan perang dari hari ke hari. Hingga Jendral Malaby tewas saat lewat dijembatan merah Surabaya akibat baku tembak dengan pasukan Indonesia arek arek Suroboyo. Mobil yang ditumpanginya pun digranat hingga luluh lantak. Sehingga Jendral Mallaby tidak dapat dikenali karena wajahnya hancur gosong terbakar.Â
Tewasnya Jendral Mallaby memicu kemarahan Inggris untuk menggempur habis-habisan. Gempuran senapan serta meriam dari Inggris banyak menimbulkan korbab jiwa bagi ribuan rakyat Indonesia. Â Namun pada akhirnya Inggris kalah dan mengakui kemengan Indonesia. Merdeka..!