Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo baru-baru ini telah menjadi perhatikan publik setelah diadakan survai pada bulan yang lalu yang menghasilkan tingkat elektabilitasnya kian melambung.
Sekalipun masih dikategorikan tahap awal, namun survai Ganjar Pranowo mampu menembus hingga 20, 2 persen dari perolehan survai yang dilakukan Y-Publica pada Maret 2020 yang lalu.
Bahkan setelah mampu mengalahkan para kandidat lain dalam ajang kompetisi capres 2024 seperti Pak Prabowo yang juga mempunyai tingkat elektabilitas bagus yakni sebesar 16, 7 persen lalu disusul dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memperoleh sekitar 15, 9 persen setelah diadakan survai.
Sedangkan dari perolehan mbak Puan Maharani malah anjlok elektabilitasnya yakni ia hanya mengantongi elektabilitas satu persen saja atau setara dengan 0,7 persen atas survai tersebut.
Kenapa bisa begetu? Ya mungkin saja setelah terjadi badai prahara di tubuh PDIP yang mana mbak tersebut kerap atau punya kesan sangat menonjol untuk sindir Pak Gubernur Jawa Tengah Mas Ganjar.
Bahkan menurutnya Pak Ganjar telah dinyatakan sebagai orang yang punya ambisi mencalonkan Presiden dan hanya mainan media sosial ketimbang terjun langsung kelapangan.
Padahal menurut Saya argumen tersebut tidak dapat dibenarkan dengan asumsi apa pun. Karena media sosial seperti Kompasiana contohnya sudah menjadi kebutuhan bak makanan sehari-hari ini opini Saya.Â
Sehingga dengan adanya sosmed pula interaksi atau saling komunikasi khususnya saat pandemi Covid-19 lebih bersifat spesifik ketimbang tatap muka langsung yang berpotensi menimbulkan kluster baru Covid-19.
Hal lain juga sama seperti apa yang dilakukan oleh Para kepala Daerah seperti Gubernur Ridwan Kamil bahwa dirinya juga cukup bagus soal elektabilitasnya. Demikian pula dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan keduanya cukup tinggi hanya beda sediti saja dari survai tersebut.
Belum lagi ditambah oleh sang bekas Wali Kota Suroboyo yakni Ibu Tri Rismahatini yang diangkat oleh Presiden menjadi Menteri Sosial. Disamping itu tidak ketinggalan pula Ibu Khofifah Indar Parawansa.
Sedangkan diluar sana banyak yang menanti nanti dari regenerasi di Internal PDIP yakni mbak Puan malah jauh panggang dari pada api. Artinya kedudukan Beliau tetap dibawah tidak mau diatas.
Oleh karena itu posisi dalam pencalonan Presiden untuk 2024 mendatang hingga kini masih tetep ajeg dalam kandindat empat besar yakni Mas Ganjar, om wowo, pak Ridwan beserta kang Anis Baswedan.
Namun elektabilitas Ganjar Pranowo yang sedang disorot oleh publik saat ini sedangkan mas Ridwan Kamil juga demikian. Keduanya memang meningkat Elektabilitasnya ketimbang om Wowo yang biasa saja. Sedang Mas Anies malah turun.
Jika begini maka ada dua kemungkinan antara Ridwan dan Ganjar yang berpotensi menjadi lawan politik bagi om Wowo. Sebab diluar sana pun sudah banyak yang pada ngiler jika om Prabowo jadi Pleciden 2024 mendatang termasuk dari seluruh elite Gerindra.
Walaupun survai Y-Publica dilaksanakan hanya via telepon yang menjadi saksi dari 1.200 orang yang hadir perwakilan dari semua provinsi namun tingkat kepercayaan tetap tinggi yaitu 95 persen dari semuanya.
Ganjar Pranowo: 20, 2 %, Prabowo subianto: 16, 7 %, Ridwan Kamil: 15, 9 %, Anies Baswedan: 7, 6%, Sandiaga Uno: 7, 3 %, Tri Rismaharini: 5, 0 %, Erick Thohir: 4, 1 %, Agus Harimurti Yudhoyono: 3, 2 %, Khofifah Indar Parawansa: 2, 4 %, Giring Ganesha 2, 1 %, Mahfud Md: 1, 0 %, Puan Maharani: 0, 7 %, Airlangga Hartarto: 0, 5 %, Susi Pudjiastuti: 0, 4 %, Moeldoko: 0, 3 %, dan yang lain: 0, 8 % dan sementara yang masa bodoh atau tidak tahu menahu: 11, 8 %. Sumber: detik.com dalam survai capres 2024.
Peluang Ganjar Pranowo untuk Calon Presiden 2024 tentu sangat menguat sebab kini banyak dari para elite Partai terpesona pada sosok Ganjar Pranowo sehingga berbondong-bondong mendukung untuk terus maju diajang Pilpres 2024 yang kini kian mendapat support dari Partai manapun.
Bahkan jika andaikata suatu saat Mas Ganjar sudah tidak lagi diperlukan dari PDIP toh mereka para Partai sudah siap siaga untuk merangkul Ganjar Pranowo sebab Beliau ini ibarat barang yang bernilai yang punya kualitas prima.
Selain itu Mas Ganjar memang dikenal arif dan bijaksana sehingga dukungan untuk Beliaupun berbondong-bondong datang dari rekawan pengusung Ganjar seperti yang sedang viral dimedia berita sekarang yakni Ganjarist (Ganjar Pranowo untuk Indonesia Satu), Tegar (Teman Ganjar) dan juga Pagar (Patriot Ganjar Pranowo). Belum relawan yang punya satu visi misi sama yang tidak dapat Saya sebutkan satu persatu.
Selain punya modal Elektabilitas sangat mumpuni, Ganjar pun memiliki kapasitas yang bagus sebagai calon kandidat pilpres 2024.
Meski begitu, kita tidak ingin ikut campur prahara yang terjadi di tubuh PDIP. Harapan Saya sebagai wong Jawa Tengah semoga kiranya Mas Ganjar sebagai orang nomor satu di Jawa Tengah dapat dengan bijak merampungkannya. Saya menghormati kedaulatan PDIP yang semoga menjadi terbaik untuk semuanya.
Oleh karena itu peluang maju untuk Capres dari Ganjar Pranowo hingga kini masih tetap yang terbaik sebab para elite Partai seperti Nasdem dan lainnya siap untuk mengantarkan Ganjar sekalipun tidak terpilih di tubuh PDIP.
Walaupun pilpres masih lama namun hingar bingar masyarakat, di sosial media, serta berita menjadi titik utama dari nama Beliau dan bisa dibilang masih prematur namun faktanya sangat terasa sekali bahkan dari para pengamat maupun para elite politik sudah menerka siapa yang bakal jadi. Inilah serunya Demokrasi di Indonesia siapapun boleh beropini dan punya pilihan sendiri.
Saya yakin bahwa Mas Ganjar pilihan Megawati demi meneruskan tongkat komando estafet dari kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo yang menurun kepada Beliau selain itu Ganjar Pranowi pun punya jiwa sangat Soekarno sekali.
Oleh karena itu buat para relawan dimanapun berada yang Jokowi di hati Pak Ganjar dinanti, tingkatkan perjuangan kalian demi naiknya elektabilitas Mas Ganjar melalui cara yang tetap elegan.
Indonesia membutuhkan sosok pemimpin merakyat yang berbaur dengan masyarakat bukan dengan pencitraan belaka.
Bangsa ini tidak boleh dipimpin oleh sosok yang mengejar tahta lalu duduk disinggasana hasil dari jualan Agama karena ini sangat berbahaya.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini harus adal yang melanjutkan, harus ada yang memperjuangkan dan harus ada yang sehaluan dengan ideologi Pancasila seperti Ganjar Pranowo.
Sumber Referensi Berita: detik.com, wartaekonomi.com dan news.detik.com
Terima kasih telah membaca semoga bermanfaat dan salam..
Samhudi Bhai/Kompasianer Brebes Community (KBC) 68.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
