Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 selalu diperingati setiap tahunnya oleh Bangsa Indonesia di mana Bulan Juni ini juga merupakan bulan Presiden Soekarno.
Pancasila adalah asas tunggal bagi Indonesia yang tidak ada ideologi lain selain Pancasila. Menyebut kata Pancasila maka akan langsung tergambar lambang burung Garuda Raksasa yang tetap jaya.
Dua kaki sang Garuda mencengkeram kuat pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika, itulah arti Indonesia sesungguhnya meski berbeda suku budaya namun tetap satu Nusa satu Bangsa satu bahasa Indonesia bersama Garuda Pancasila.
Saat masih Sekolah pun setiap seminggu sekali hari senin pagi sebelum masuk kelas berupacara terlebih dahulu. Hal ini guna menghormati para pejuang diantaranya dengan membaca sila-sila Pancasila dan Pembacaan Dasar Undang-Undang Dasar 1945 sampai diluar kepala.Â
Bukan hanya untuk dihapal saja yang lebih dari itu adalah agar senantiasa di jadikan Pendidikan Pancasila guna mengimplementasikan kehidupan sehari-hari khususnya kepada anak-anak supaya emahami pentingnya sila-sila dari kelima butir Pancasila dari sedini mungkin tentang nilai-nilai Pancasila.
Namun akhir-akhir ini sungguh mengejutkan, mengenaskan dan miris pula. Masih saja banyak diluar sana wong-wong pekok kerjanya cuma mengobok-obok, mengolok-olok Pemerintah Indonesia bahkan mereka selalu dan selalu menjadikan Agama sebagai kedok sampai mabok ya mbok?.
Mereka mengatakan upacara bendera sirik, mengatakan Pancasila sebagai thagut, UUD 45 haram, hormat Bendera Merah Putih haram, maulid bid'ah, tahlil haram, ziarah kubur kapir dan lainnya.
Bukan hanya disitu mereka juga mengatakan Budaya Asli Nusantara sebagai bidengah, Demokrasi haram, toleransi dalam beragama haram, hubbul wathon minal iman hadist dhoif dan palsu. Dan bla..bla..aneka haram yang lainnya.
Tidak sedikit yang mengatakan apa itu Pancasila? Apa itu UUD 45 hingga tidak usah nyanyi lagu Indonesia Raya karena menurutnya tidak ada dalilnya sebab dianggapnya bid'ah tidak sesuai ajaran Nabi Muhammad Saw. Oalah Drun..drun..
Seperti itu kaum wahabiyah Indonesia yang mana tugasnya hanya benalu bagi Indonesia. Padahal mereka mencari makan, minum, kerja, sampai tidur pun di bumi Pertiwi Indonesia namun sungguh tega selalu mencela Indonesia.
Mereka terus dan terus membuat ulah agar hasrat politik terus cari-cari kelemahannya agar tercapai sesuai kepentingannya. Sehingga apa pun bentuknya ajaran Agamannyaa jika tidak sesuai dengannya maka akan mudah disalahkan lalu dikafirkan.
Kelompok anti Nasionalisme ini memang ada. Mereka terorganisir, terstruktur dan sistematis. Mereka menyublim ketengah masyarakat yang kemudian memprovokasi dalam tiap pergaulannya.
Aksi mereka selalu mencari masyarakat awam sehingga mudah terbawa doktrin. Harapannya bersi keras dan kekeh yakni hanya satu Islam Kaffah Ala Minhaji Nubbuwah khilafah Islamiyah. Mereka sedang mimpi disiang bolong ternyata.
Agama bagi mereka hanya sebatas Dalil dan Hadist sehingga yang tidak berdalil yang tidak berhadist akan mudah dicap sebagai golongan sesat bagi mereka.
Apa bila hal ini terus didiamkan di Negara indonesia maka paham anti nasionalisme tersebut akan masuk mendoktrin dan menguasai orang awam lalu diprovokasi setelah itu mudah di adu domba sesama.
Jika terus berlarut ajaran ini maka sungguh bahaya yang akan terjadi kerusakan hebat sebagaimana yang terjadi di Negara Timur Tengah atas akibat sekelompok kecil atau ormas yang memberontak terhadap Pemerintah yang sah secara konstitusional seperti di Indonesia.
Masyarakat harus sadar sedini mungkin bahwa rusak dan hancurnya suatu Bangsa itu semua berada dipundak masing-masing. Oleh karena itu mari bersatu padu untuk Indonesia Maju. Jangan sampai Indonesia yang kita cintai ini rusak seperti Syiria, Yaman dan lainnya.
Pancasila adalah dasar Negara Indonesia yang harus disukuri agar dapat dipertahankan dari segala ancaman marabahaya bagi masyarakat Indonesia.
Sebuah buku filsafat dari karya pak Gianto pun mengatakan bahwa Pancasila adalah sesuatu karya bersama Bangsa Indonesia. Pancasila itu bukan milik satu golongan saja atau Partai tertentu saja akan tetapi Pancasila ini adalah milik kita bersama sebagai orang Indonesia.
Sebagaimana dinyatakan oleh Presiden Soekarno pada pidatonya saat bertemu di dalam acara Gerakan Pembelaan Pancasila yang berlokasi di Istana Negara yakni pada 17 Juni 1954 yang lalu.
"Pancasila adalah dasar Negara dan harus kita pertahankan ssbagai dasar Negara jika tidak mau mengalami bahaya besar terpecahnya Negara ini...jangan ada sesuatu partai berkata Pancasila asasku. PNI ini tetaplah pada Marhaenisme, oleh karena itu PNI mempertahankan Pancasila, tapi jangan berkata PNI berdasar pada Pancasila. Sebab jikalau dikatakan Pancasila adalah ideologi Partai, lalu partai-partai lain tidak mau". (Soekarno)
Selsin itu Pancasila juga merupakan manifestasi dari setiap jiwa, setiap kepribadian sehingga tumbuh menjadi sebuah ideologi bagi Bangsa Indonesia yang mempunyai nilai menggerakan dinamika kehidupan baik secara pribadi yang kolektif yang kemudian tumbuh berkembang menjadi kokoh untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Semoga dengan memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 kita semua menjadi manusia yang memanusikan manusia. Sehingga dengan begitu Indonesia tetap jaya, aman, sejahtera lan sentosa.
Terima Kasih telah membaca semoga bermanfaat dan salam..
Samhudi BhaiÂ
Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah-Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H