Sebelumnya Sri Patmi telah merampungkan buku berjudul Buah Hati Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tahun 2000 dan masih banyak karya-karya inovatif dari Sri.
Buku Sri Patmi yang penuh Inspirasi bukan saja menambah pengetahuan pun bisa menambah wawasan tentang gagasan inovatif dimasa pandemi agar bagaimana caranya produktif. Buku tersebut selain berisi tentang tulisan-tulisan inspirasi, motivasi tentunya sangat mengedukasi bagi pembacanya. Sebuah maha karya dari Sri Patmi dan para penulis senior lainnya.
Mengolah rasa agar menjadi sebuah karya nyata bisa belajar dari berbagai media baik dari berita, buku, artikel, atau apa saja yang sekiranya bermanfaat sehingga hal ini menimbulkan gagasan-gagasan inovatif untuk masa depan.
Ketika Saya bertanya pada Sri Patmi tentang bukunya termasuk soal apa yang membuat gagasan-gagasan tersebut bisa menjadi terlaksana. Menurutnya semua terjadi begitu saja real tanpa rekayasa bersumber dari diri dengan fakta yang ada.Â
Inilah tentang arti pentingnya sebuah pendidikan yang menurut Sri Patmi ketika Ilmu sudah tertanam didalam jiwa maka akan mudah untuk memanggilnya kembali/recall dalam ingatan.
Inilah yang termasuk bagian dari tema mengolah rasa. Gagasan inovatifnya mampu menembus asa dan masa depan demi dan untuk Indonesia Maju tentunya.
Sebagaimana dalam cuplikan isi buku karya Sri Patmi yang menginspirasi dan mengedukasi. Saya banyak membaca dan lebih spesifik menilai Sri Patmi dalam bukunya yang mendobrak para kalangan Generasi Muda Milenial Jaman Now dimana pendidikan tidak hanya sebatas formal belaka. Top marekotop pokoke Sri.
Menurut Sri Patmi, Inovasi di luar inovasi memang merupakan suatu kehormatan mulia dari Manusia yang penuh dengan Ilmu pengetahuan dari pendidikannya agar tidak terjadi kemerosotan moral.
Harapanny agar mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi Generasi Muda, lebih dari itu agar mampu mengimbangi derasnya arus informasi dijaman tekhnologi ini. Maka Generasi Muda di tuntut untuk lebih Inovatif dalam bidang pendidikannya.
Bejana kotor perlu adanya pembersihan dan toksik untuk membuang racun-racun itu melalui celah-celah celoteh yang didengar oleh semesta.