Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membaca Konflik Israel Palestina, Siapa Hamas Sebenarnya?

21 Mei 2021   20:57 Diperbarui: 21 Mei 2021   21:22 1916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pimpinan tertinggi Hamas (Khaled Mashal) Khaled Meshaal, tengah, di Amman, Yordania, pada 2016 Foto : Getty Images

Melihat konflik yang terjadi dimasa lalu sebagian Negara Timur Tengah seperti Suriah, Iraq dan Yaman kini hancur lebur, luluh lantak rata dengan tanah akibat ulah para oknum politik yang berperan dan bermain didalamnya.

Para Radikalisme dan Terorisme yang berambisi ingin mendirikan Negara diatas Negara atas nama Agama itulah faktor utama penyebab perang saudara. 

Hal ini agar kiranya menjadi pelajaran dan hikmah tersendiri bagi Indonesia. Jangan Suriahkan Indonesia atau Indonesia Bukan Suriah pun menggema seantero jagat Dunia Maya kala itu.

Indonesia adalah rumah kita bersama, Indonesia tanah lahir kita yang harus kita jaga, dan kita rawat bersama dalam bingkai Bhinneka Tunggal ika berasaskan Pancasila. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh harus kita tanamkan dalam dada.

Betapa pentingnya nilai sebuah kedamaian, kerukunan dan kesejahteraan di Negeri kita hingga banyak Negara lain ingin belajar dari Indonesia yang mampu menyatukan Agama, suku, dan Budaya.

Konflik Israel vs Palestina hingga kini masih terus berkecamuk. Hal ini semakin ramai dibicarakan oleh warganet sejak Palestina memperingati Quds di Masjid Al-Aqsha pada 8 Mei 2021 atau tepatnya dihari ke 25 akhir Ramadhan 1224 H lalu.

Agresi Israel ke Palestina pada seminggu lalu berakhir pada sebuah gedung kantor media diduga oleh Israel sebagai bangunan persembunyian Hamas. Gedung tinggi pada di jalur Gaza kini luluh lantak dihajar bom melalui udara jet tempur Zionis Israel. Sumber: tribunnews.com

Israel hanya memberikan ultimatum satu jam untuk menghancurkan bangunan tersebut agar seluruh penghuni ruangan gedung kantor secepatnya mengevakuasi diri dan peralatan barang yang ada agar segera menyingkir dari gedung tersebut.

Sebagaimana berita hangat setiap hari disajikan kian bertebaran dimedia membuat banyak masyarakat bertanya, apa yang sebenarnya terjadi disana.

Penghancuran gedung di jalur Gaza Palestina tentu menyisakan kepedihan luar biasa oleh Palestina. Oleh Israel diklaim sebagai basis utama Hamas.

Alasan lain dari Israel agar Hamas tidak kembali melancarkan rudalnya ke Israel. Sebab lebih dari seribu rudal, Hamas serang wilayah Israel. Lalu siapakah Hamas ini sebenarnya?.

Sebelum Saya ulas lebih dalam, mari semua untuk senantiasa mendoakan dengan kepercayaan pada masing-masing Agama agar konflik di Palestina segera sirna. Palestina hari ini berhak merdeka dan sudah diakui oleh Indonesia sejak tahun 1938 pada Muktamar di Banten Jawa Barat indonesia.

Hamas merupakan secuil kelompok Radikalisme dan Terorisme yang sama seperti di Indonesia yang kini sudah menjadi organisasi terlarang. 

Semenjak terbongkarnya penyalahgunaan donasi untuk Palestina harus jeli terlebih dahulu. Hal ini agar kiranya kejadian serupa tidak terulangi kembali seperti donasi atas nama Palestina. Faktanya Pimpinan Hamas Khaled Mashal orang kaya raya, jadi patut dipertanyakan kemana arah larinya donasi tersebut.

Sempalan-sempalan Organisasi yang tidak validalitas atau ilegal inilah penyebab kehancuran sebuah Bangsa sebab ingin mengganti dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai bersama.

Pasalnya, hingga kini sekalipun konflik keduanya semakin memanas namun faktanya ketika seluruh Umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri 2021 pun ribuan Warga Palestina tetap mengadakan sholat idul fitri 1 syawal 1442 Hijriyah atau Kamis 13 April 2021.

Melansir dari Kantor Berita Al-Jazeera bahwa dihari kemenangan tersebut memang masih melakukan akitvitas keagamaan dengan suka cita, penuh kedamaian dan hidmat tanpa suatu halangan apapun.

Hal ini menjadi kesimpulan bahwasannya problematika yang terjadi di Negara Palestina tersebut bukan karena Agama sebagaimana ramai di Indonesia yang menyatakan demikian. Agama Yahudi di Israel dan Penganut Agama Islam di Palestina faktanya terjalin dengan baik.

Jadi konflik yang terjadi sebenarnya adalah Hamas dengan Israel sedangkan Pemerintah Palestina sendiri yakni Mahmoud Abbas beserta tentaranya sama sekali tidak menghendaki peperangan.

Oleh karena itu bisa dipastikan bahwa semua yang terjadi di Palestina bukanlah karena Agama melainkan berebut kuasa sebab baik Umat Yahudi di Israel maupun Umat Islam Palestina di Negara tersebut hidup berdampingan sangat rukun dan penuh dengan kedamaian bersama. Semoga kedua Agama tersebut selalu rukun.

Membaca konflik di Palestina tentu harus berkaca terlebih dahulu di Indonesia. Bahwa tindakan terorisme, radikalisme yang mengatas namakan agama apalagi ingin berambisi ingin mendirikan Negara Islam atas dasar Khilafah tentu tidak dibenarkan menjadi musuh bersama diberbagai Negara seluruh penjuru Dunia.

Organisasinya memang  sudah dibubarkan namun doktrinnya masih berkeliaran mencari mangsa. Ini tentu membahayakan. Sungguh diluar dugaan bahwa tindakan para pemberontak Negara ini pada nekat-nekat akibat doktrin sesat berbaju Agama. Terbukti ada teroris wanita yang baku tembak dengan Polisi pada beberapa bulan lalu.

Janji mereka, "Ingin makmur khilafah solusinya, ingin kaya khilafah solusinya, ingin surga khilafah solusinya bahkan Anda Jomblo? Hilap Ah Solusine. Mblegedes memang.

Faktanya kini HTI, FPI, JAD, dan lainnya semua berafiliasi dengan ISIS yang menyublim ditengah masyarakat. Walaupun sudah menjadi organisasi terlarang di Indonesia namun arwahnya masih penasaran sehingga selalu menimbulkan kegaduhan seperti bom.

Untung saja mereka dibubarkan. Kalau tidak? Wah, bisa-bisa ujung-ujungnya khilafah lagi deh. Hahaha..

Merasa benar ajarannya sehingga dengan beda aliran dengan mudahnya dicap kafir. Seperti itulah Hamas di Palestina, mereka kelompok teroris berbaju Agama mirip di Indonesia.  Miris dan ironis memang, mudahnya mengkafirkan sesama muslim.

Semoga Indonesia tetap Guyub dan Rukun sesama anak Bangsa dan Semoga konflik Israel Palestina segera berlalu dan kembali menjadi Negara yang berdaulat atas wilayahnya sebagaimana Indonesia (baldatun toyibatun warobun ghofur toto titi tentrem jer basuki moeo bea). Salam..

Sumber referensi berita: Suara.com, bergelora.com dan tribunnews.com

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah-Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun