Sebelum Saya ulas lebih dalam, mari semua untuk senantiasa mendoakan dengan kepercayaan pada masing-masing Agama agar konflik di Palestina segera sirna. Palestina hari ini berhak merdeka dan sudah diakui oleh Indonesia sejak tahun 1938 pada Muktamar di Banten Jawa Barat indonesia.
Hamas merupakan secuil kelompok Radikalisme dan Terorisme yang sama seperti di Indonesia yang kini sudah menjadi organisasi terlarang.Â
Semenjak terbongkarnya penyalahgunaan donasi untuk Palestina harus jeli terlebih dahulu. Hal ini agar kiranya kejadian serupa tidak terulangi kembali seperti donasi atas nama Palestina. Faktanya Pimpinan Hamas Khaled Mashal orang kaya raya, jadi patut dipertanyakan kemana arah larinya donasi tersebut.
Sempalan-sempalan Organisasi yang tidak validalitas atau ilegal inilah penyebab kehancuran sebuah Bangsa sebab ingin mengganti dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai bersama.
Pasalnya, hingga kini sekalipun konflik keduanya semakin memanas namun faktanya ketika seluruh Umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri 2021 pun ribuan Warga Palestina tetap mengadakan sholat idul fitri 1 syawal 1442 Hijriyah atau Kamis 13 April 2021.
Melansir dari Kantor Berita Al-Jazeera bahwa dihari kemenangan tersebut memang masih melakukan akitvitas keagamaan dengan suka cita, penuh kedamaian dan hidmat tanpa suatu halangan apapun.
Hal ini menjadi kesimpulan bahwasannya problematika yang terjadi di Negara Palestina tersebut bukan karena Agama sebagaimana ramai di Indonesia yang menyatakan demikian. Agama Yahudi di Israel dan Penganut Agama Islam di Palestina faktanya terjalin dengan baik.
Jadi konflik yang terjadi sebenarnya adalah Hamas dengan Israel sedangkan Pemerintah Palestina sendiri yakni Mahmoud Abbas beserta tentaranya sama sekali tidak menghendaki peperangan.
Oleh karena itu bisa dipastikan bahwa semua yang terjadi di Palestina bukanlah karena Agama melainkan berebut kuasa sebab baik Umat Yahudi di Israel maupun Umat Islam Palestina di Negara tersebut hidup berdampingan sangat rukun dan penuh dengan kedamaian bersama. Semoga kedua Agama tersebut selalu rukun.
Membaca konflik di Palestina tentu harus berkaca terlebih dahulu di Indonesia. Bahwa tindakan terorisme, radikalisme yang mengatas namakan agama apalagi ingin berambisi ingin mendirikan Negara Islam atas dasar Khilafah tentu tidak dibenarkan menjadi musuh bersama diberbagai Negara seluruh penjuru Dunia.
Organisasinya memang  sudah dibubarkan namun doktrinnya masih berkeliaran mencari mangsa. Ini tentu membahayakan. Sungguh diluar dugaan bahwa tindakan para pemberontak Negara ini pada nekat-nekat akibat doktrin sesat berbaju Agama. Terbukti ada teroris wanita yang baku tembak dengan Polisi pada beberapa bulan lalu.
Janji mereka, "Ingin makmur khilafah solusinya, ingin kaya khilafah solusinya, ingin surga khilafah solusinya bahkan Anda Jomblo? Hilap Ah Solusine. Mblegedes memang.