Selain itu hendaknya kita niatkan sebagai penghormatan atas kecintaan kepada Beliau dengan tujuan agar lebih banyak lagi memperoleh suri tauladan dari kisah perjuangan hidup Beliau agar dapat di implementasikan dalam sehari-hari.
Kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw haruslah diaktualisasikan dalam bentuk sikap dan perbuatan yang berorientasi kepada relegiusitas yang tinggi dengan cara meneladani dan mengikuti sunnah-sunnah Beliau.
Pasalnya, ujung dari cinta itu adalah peningkatan kualitas diri dalam pengamalan ajaran Islam yang beliau ajarkan. Agar kelak semuanya mendapatkan syafaat Beliau dan bersamanya di dalam surga.
Ketika seluruh umat manusia dalam kesulitan serta ketakutan yang luar biasa dipelataran makhsyar dalam waktu yang sangat panjang menanti keputusan Tuhan YME kemanapun mereka meminta pertolongan semuanya berkata nafsi.
Maka Nabi Muhammad Saw sebagai manusia paripurna, kekasih Allah, pemimpin para Nabi mengambil peran penting. Beliau meminta ijin untuk menghadap kepada Allah Swt. Lalu Beliau menghadap kehadirat Allah Swt bersujud kepadaNya. Kemudian Allah Swt memanggil.
"Wahai Muhammad angkatlah kepalamu dan katakan tentu perkataanmu didengar dan mintalah syafaat niscaya kamu tolong"
Kemudian Nabi Muhammad Saw bersabad: " Ya Tuhan kami berilah keputusan diantara hambaMu. Cukup lama posisi mereka dalam menunggu, masing-masing telah jelas dengan dosanya dipelataran medan hari kiamat. Lalu terdengar seruan ya benar wahai Muhammad Saw"
Kemudian Allah Swt memerintahkan surga agar berhias, semerbak aroma keharumannya tiada tara baunya bisa tercium dari jarak perjalanan lima ratus tahun. Hati terasa tersiram kesejukan, timbul semangat hidup dalam jiwa.
Kecuali bagi orang-orang yang yang amal perbuatannya buruk mereka tidak dapat mencium bau surga. Mereka lalu dicampakan kekanan Arasy.
Semoga kita semuanya kelak diyaumil akhir senantiasa mendapatka syafaatul uzmanya atas shalawat-shalawat yang secara istiqomah kita baca setiap hari.Â
Innallaha Wa Malaikatahu yushaliuna ala Nabi ya Ayyuhaladziina amanu sholu alaihi wasallimu taslima.