Puasa Ramadhan 2021 sudah 5 hari dan kini masuk malam yang ke 6 semenjak ditetapkannya keputusan Awal Ramadhan 1442 H pada sidang isbat Selasa 13 April 2021 lalu. Subhanallah tidak terasa sudah seminggu berpuasa.
Tips mengatur keuangan saat Ramadhan bukan perkara mudah. Apa lagi sekarang dalam kondisi pandemi covid-19 yang sudah tentu semakin membuat sebagian ekonomi masyarakat kian terjepit.
Manusia merupakan makhluk sosial yang mana peran utamanya sudah dapat dipastikan mempunyai eksistensi kebutuhan demi tuntutan hidupnya.
Mungkin masih pada inget dengan mata pelajaran ekonomi disekolah bukan? Nah dari pelajaran ini setidaknya ada 3 istilah yang sering dikenal dengan kebutuhan Premier, kebutuhan Sekunder dan juga Kebutuhan Tersier.Â
Kebutuhan Primer adalah sebuah kebutuhan yang merupakan prioritas dalam kehidupan, kebutuhan inilah yang dimiliki oleh masing-masing manusia.
Nah soal kebutuhan ini mungkin sering mendengar istilah jawa yang menyebutnya dengan "Sing penting cukup sandang, pangan lan papan". Â
Timbul pertanyaan kan? Apa itu artinya? Sandang itu pakaian, pangan berarti makanan dan papan memiliki arti domisili yang kesemuanya kategori kebutuhan Primer.Â
Bahkan disamping sandang, pangan lan papan ada pula istilah bagi yang sudah menikah yaitu sandang, sanding, sandung. Entahlah, coz Saya masih jomlo jadi kurang tahu istilah tersebut. Hahaha..
Semua manusia tidak ada yang tidak butuh sebagai fasilitas dalam hidupnya seperti motor, hape, Tv dan lain sebagainya. Inilah yang dimaksud dengan kebutuhan sekunder bagi manusia.
Selain kebutuhan Premier, Sekunder ada pula Tersier namun kebutuhan ini bisa dibilang sebagai formalitas yakni apa bila Premier dan Sekunder sudah tercukupi.Â
Mengapa Saya katakan sebagai formalitas? Iya sebab kalo lagi ada duit lebih doang bisa terlaksana seperti jalan-jalan, piknik, liburan dan lain sebagainya.
Sekarang jika kebutuhan sekunder saja belum maksimal lalu memilih kebutuhan tersier maka akan keteter lur hidupnya dan bisa dibilang gimana gitu kek punya utang numpuk diwarung jadinya. Haha..
Oleh karena itu agar jangan sampai keteter soal biaya hidup atau perekonomiannya, apa lagi dimasa pandemi yang sedang sulit seperti sekarang ini, maka harus benar-benar bisa mengelola keuangan.Â
Inilah 3 Cara mudah mengatur keuangan saat ramadhan lebih-lebih disaat pandemi covid-19 seperti sekarang.
1). Jangan Boros
Semua tahu jika seminggu atau mendekatu hari-hari bulan Ramadhan tiba, tiba-tiba mendengar kabar berita ditelevisi bakalan naik harga-harga dipasar termasuk sembako sebagai kebutuhan pokok.
Jangan boros dengan uang yang ada dan pastikan sesuai standar penghasilan dari kerjanya. Misalnya punya uang 100 ribu hasil dari kuli dalam sehari. Belilah kebutuhan pokok dibawah 100 ribu, jangan malah beli diatasnya yang ada sisanya malah ngutang, kan repot lur.
Biasakanlah untuk bisa mengatur strategi dari pada penghasilan dengan pengeluaran agar ada sisa uang sedikit sehingga dapat berguna untuk ngasih keponakan dikala Hari Raya Lebaran.
Saya juga begitu walaupun masih sendiri tapi penuh perhitungan lur, bukan pelit justru sedang berusaha mengarah kemasa depan guna hidup bersama sidia insan yang saya cinta. Ciyee.. hahaha.
Saya tidak boros, misale punya uang 20 ribu nih terus Saya pengin rokok. Biasa rokok jarum super kesukaan Saya harganya 20 ribu perbungkus.Â
Mengingat Saya hidupnya dikampung yang banyak ponakan maka Saya suruh ponakan belikan Rokok Mustang yang hanya 8500 rupiah dan sisanya buat ponakan. Itu lebih baik dari pada ngak ngasih ponakan. Jika tidak ada ponakan Saya beli sendiri dan sisanya Saya tabung.
2). Cari kerja Sampingan
Kerja semakin sulit semenjak pandemi dan banyak yang sudah kerja enak-enak endingnya terjadinya pengurangan karyawan, gaji, tunjangan dan lainnya.
Hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja. Pandemi bukanlah halangan untuk tetap beraktifitas dan dituntut untuk tetap produktifitas sendiri.
Mencari kerja sampingan merupakan cara jitu untuk bisa mengatur keuangan terlebih disaat bulan ramadhan. Orang bilang banyak cara menuju roma, jika niat dan mau berusaha maka akan didapat.
Oleh karena itu dengan kerja sampingqn tidak begitu berarti beban dalam hidup untuk menghadapi susahnya perekonomian disaat ramadhan.
Saya saja mau bekerja apa pun yang penting halal hasilnya dan tidak merugikan orang baik jadi petani, peternak, atau pun penulis semua saya jalani dari sebelumnya sebagai Karyawan.
3). Belanja Lebih Awal
Tips yang terakhir dari Saya adalah belanja lebih awal sebelum bulan ramadhan yang mana harga-harga belum pada naik dan masih standar murah.
Seperti beli gula, teh, kue, dan lain sebagainya karena setiap lebaran dikampung Saya jika mempunyai Saudara tradisinya dengan kirim-kiriman gula dan teh beserta kuenya.
Harga gula dan teh akan naik menjelang bulan ramadhan dan lebaran menjadi sedikit mahal karena stok pembeli yang berkuran dan hal ini sering terjadi ditengah masyarakat biasa yang tidak mampu membelinya akibat harga mahal.
Membeli semua kebutuhan pokok seperti sembako sebelum masuk bulan ramadhan adalah cara jitu dan tepat untuk meringankan keuangan disaat bulan Ramadhan.Â
Cara tersebut sudah banyak digunakan oleh masyarakat dikampung Saya. Khususnya bagi perantauan yang setiap lebaran pasti pulang. Mereka sudah persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya membeli aneka sembako sebagai kebutuhan Primer.
Itulah ketiga cara tersebut dari Saya. Mudah-mudahan bermanfaat. Sehingga segala kebutuhan ekonominya dapat kebeli karena sistem manajemennya dalam mengatur keuangan saat Ramadhan sudah benar. Salam..
Samhudi BhaiÂ
Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah-Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H