Bulan Suci Ramadhan sudah memasuki hari ketiga, namun dikarenakan masih masifnya penyebaran Covid-19 ibadah dibulan ini tidak semeriah pada tahun-tahun yang telah berlalu selalu ramai seperti contohnya saat shalat tarawih.
Terutama Mushola dan Masjid dimana kedua tempat ini merupakan basis utama para muslimin muslimat menunaikan kewajibannya selama bulan Ramadhan.
Jam masih menunjukkan pukul 09.00 malam. Tapi suasana tadarus di tempat Saya sudah sepi. Biasanya sebelum Pandemi, paling akhir sampai jam 10.
Begitu pula di tempat lain semua sepi yang terdengar hanyalah suara jangkrik yang sedang berdzikir kepada Allah Swt.
Pada umumnya selain faktor capai juga karena faktor malas dan ini lumrah alias wajar. Mayoritas di kampung Saya adalah petani dan pedagang jika siang hari.
Seperti pada artikel sebelumnya bahwa Saya pernah mengungkap akan keistimewaan bulan suci Ramadhan yang penuh dengan pahala dan sangat-sangat beruntung bagi siapa saja kaum muslimin muslimat yang masih berjumpa dengan Bulan Penuh Berkah ini.
Seribu satu orang mau aktif beribadah selama Ramadhan. Faktornya karena Sibuk ya? Saya juga sibuk dan mungkin semua orang keknya punya kesibukan deh, lebih-lebih Saya tiap pagi hari harus pergi ke sawah yang sebentar lagi musim tanam padi untuk kedua kalinya.
Faktor malas, umumnya seperti itu sebagai alasan utama kebanyakan tidak mengikuti kegiatan selama bulan Ramadhan. Jika memang begitu, ini solusi agar target menambah skill selama Ramadhan tetap jalan, yaitu:
1). Mengerjakan Shalat Tarawih
Melatih Skill selama ramadhan niscaya susah dikerjakan sekalipun ringan akan terasa berat jika tidak biasa dilakukan sebagai contoh shalat tarawih hanya ramai di awal ramadhan.
Oleh karena itu dibutuhkan skill secara dini dengan cara istiqomah atau terus menerus. Hendaknya dipaksakan sekalipun malas karena hal ini sangat signifikan di dalam pribadi seseorang.
Shalat tarawih masih menjadi kendala bagi sebagian orang. Memang shalat ini merupakan salah satu shalat sunnah namun sangat dianjurkan sekali bagi umat Islam. Adapun waktunya sehabis shalat isa sampai waktu tiba saat sahur.Â
Shalat sunnah sunnah muaqad ini mempunyai bilangan berbeda-beda. Bagi warga NU dilaksanakan 12 Rakaat termasuk ditambah 3 shalat witir. Sedangkan Muhammadiyah 8 rakaat.
Betapa luar biasanya jika puasa plus dibarengi dengan Shalat tarawih sebab hal ini akan sempurna ibadahnya sebagai bentuk aqimisholah. Dengan Skill yang dipelajari penuh sabar maka insyallah shalat tarawih dapat dikerjakan.
2). Tadarus Alquran
Bulan ramadhan merupakan bulan dimana terdapat sejarah nuzulul quran atau diturunkannya Alquran kepada Nabi Muhammad Saw.Â
Butuh skill pula untuk dapat membaca Alquran agar dapat menjadi amalan tambahan bagi hamba Allah Swt sebagai bentuk tadabur bagi kaum muslimin.
Sehari lima lembar akan tetapi rutin sehabis shalat fardhu. Dengan skill seperti ini maka insyallah tadarus pun dapat dikhatamkan dalam 30 hari.
Target bulan ramadhan memang harus mempunyai skill. Maka jika tidak dilatih dengan sedini mungkin akan susah untuk diamalkan. Bagaikan pisau berkarat jika lama tidak diasah maka akan tumpul dan tidak tajam dan lama-lama tidak mempan.
3). Shalat Tasbih
Shalat tasbih hukumnya sunnah. Namun sangat diutamakan bagi hamba Allah Swt untuk dikerjakan sekurang-kurangnya sekali dalam seumur hidup.
Biasa dikerjakan pada waktu malam sekitar jam 12 sampai dengan jam 2 malam secara berjamaah di masjid. Hal ini dilaksanakan demi memohon keridhoan Allah Swt sebagai bentuk rasa syukur.
Amalan Shalat ini pun akan susah dikerjakan apa bila rasa malas terus menghantui pada diri masing-masing. Hal ini disebabkan karena memang pada dasarnya tidak punya Skill.
Agar mampu untuk mengerjakan shalat ini, hendaknya belajar pada Kyai atau Ustadz di tempat masing-masing. Sebab sangat besar sekali manfaat dari shalat tasbih dimalam bulan ramadhan yakni dikerjakan pada akhir bulan ramadhan.
Itulah ketiga dari cara melatih Skill dibulan ramadhan agar selama bulan ramadhan segala aktifitas maupun kegiatan bernilai ibadah dan berlipat ganda pahalanya dapat diselesaikan hingga tiba di hari kemenangan.
A. Keutamaan Skill untuk IbadahÂ
Hidup ini merupakan anugerah yang harus disukuri. Selain itu agar sebisa mungkin di isi dengan nilai-nilai positif. Namun, nilai dan mutu hidup seseorang tidaklah ditentukan oleh panjangnya umur dari tahun ke tahun yang dilaluinya.
Catatan yang harus diabadikan oleh hamba Allah selama ramadhan dengan ibadah kesehariannya agar mampu berbuat amal baik dan ketaqwaan serta keshalehan hidup kepada Allah Swt.
Skill dalam kehidupan seperti ini sangat diperlukan. Sebab, Allah Swt tidak akan memandang kepada hambanya dari segi harta, pangkat, jabatan, namun Allah Swt memandang hambaNya dari taqwanya. Dengan Skill maka semua amalan dapat diterima dan sebaliknya.
"Inna akromakum 'indallaahi atqokum" (Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allag ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu) QS. AlHujarat  13.
Adalah para Nabi dan Rasul serta para Ulama para Kyai dan Para orang-orang shaleh telah mengisi hidupnya dengan Skill. Sehingga benar-benar hidup mereka di isi dengan nilai-nilai yang sangat bermanfaat dan dikenang sepanjang masa.
Para Alim, para Ulama, para Kyai, para Habaib dan sebagainya, Jadad mereka boleh saja hancur lebur di dalam kubur, jasad mereka bisa saja dimakan cacing tanah, akan tetapi hasil dari perjuangan mereka akan terus dikenang dan dirasakan manfaatnya sepanjang masa.
Bangunlan yang megah, gedung-gedung tinggi pencakar langit yang begitu indah serta mengagumkan akan segera hancur berantakan bila digoyang dan digoncang sedikit saja oleh gempa bumi yang dahsyat.
Semua dapat binasa namun hanya amal kebajikan serta amal shaleh yang telah dibangun dengan susah payah dan skill tingkat tinggi serta kesalehan yang ditanam oleh mereka akan tetap harum dan segera dirasakan manfaatnya serta diabadikan dalam lembaran sejarah.
Oleh karena itu marilah hidup ini kita isi dengan hal-hal yang positif dan bernilai ibadah agar dapat bermanfaat untuk yang lain dan mampu.
B. Target Skill Selama Ramadhan
Target menambah skill selama Ramadhan sangat penting sekali. Saya yakin tidak seorang pun di antara kita menginginkan bintang kehidupannya redup apa lagi suram atau tidak ada seorang pun yang menyukai kesulitan demi kesulitan melanda dalam kehidupannya.Â
Semua manusia di mana pun berharap agar bintang kehidupannya bersinar terang penuh dengan kemudahan serta keberuntungan. Setiap usaha yang dilakukan selalu menuai keberhasilan atau sekurang-kurangnya tidak mengalami hambatan serta kesulitan yang cukup berarti itu berarti Skill mereka bagus.
Lalu bagaimana agar bintang kehidupan kita dapat bersinar terang? Kemudahan demi kemudahan serta keberuntungan demi keberuntungan selalu kita dapatkan. Apalagi dalam rangka Ibadah kepada Allah Swt. Jelas semuanya butuh Skill.
Agar menemukan jawabannya serta penyebabnya bukanlah perkara mudah. Sebab begitu kompleks dan urgent. Akan tetapi sebagian orang yang beriman perlu merenungkan firman Allah Swt yang sudah pasti dijamin kebenarannya.
"Fa amma man a'thoo wattaqoo washoddaqo bilhusnaa fasanuyasiruhu lilyusroo" (Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga) maka Kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah). Qs Al-Lail: 5-7.
Memperhatikan ayat tersebut maka dapat mengetahui bahwa ada 3 hal yang dapat menyebabkan timbulnya Skill dengan mudah yaitu:
1). A'tha
Yaitu suka memberi dan murah hati. Sebuah sikap hidup yang dermawan dan suka memberikan sebagian harta bendanya kepada orang-orang yang membutuhkan dan kesulitan di dalam usahanya dalam mencari penghidupan.
Contohnya seperti orang-orang miskin, anak yatim piatu, para janda, orang-orang jompo yang sudah tidak memiliki kemampuan untuk berusaha.
Di samping itu juga untuk membantu dalam mendirikan masjid-masjid, madrasah, panti asuhan, pondok pesantren, majelis ta'lim dan lain sebagainya.
Allah Swt memberikan gambaran tentang perumpamaan pelipat gandaan pahala bagi orang yang membelanjakan harta bendanya di jalan Allah Swt.
Nabi Saw menggambarkan tentang akibat positif dari orang yang suka memberi atau orang dermawan dari akses negatif dari orang yang kikir atau bakhil. Mereka akan susah untuk mendapat hidayah sehingga mengakibatkan berhentinya Skill pada seseorang.
Nabi Saw bersabda sebagimana yang diriwayatkan Urwah bin Zubair Nabi Saw Bersabda: "orang yang dermawan itu dekat kepada Allah Swt dekat pada surga dekat dengan manusia dan jauh dari neraka" alhadist.
Sifat penyantun dan dermawan itu tidak hanya mendekatkan kepada Allah Swt dan pada surga tetapi juga kepada sesama manusia. Hubungan yang harmonis dengan manusia itu akan menciptakan iklim kegairahan. Dengan demikian Target dalam beribadah pun tercapai.
Membukakan pintu ketenangan dan jalan yang penuh harapan meraih kesuksesan dan keberhasilan dari apa yang dicita-citakan serta diusahakan.
2. Taqwa
Tiap-tiap manusia yang memelihara diri sendiri dari sesuatu yang dapat merusak diri sendiri dan orang lain dan berusaha mencapai tujuan yang mulia dengan Skill dan kedudukan sempurna didunia dan akherat.
Ada pula yang menyatakan akan memberikan kemudahan dan fasilitas serta rizki dari arah manapun yang tidak diduga-duga. Sebagaimana firman Allah Swt:
"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka" Qs. At-Thalaq 2-3).
3). Mengasah Skill Sendiri
Membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga) mempercayai nilai-nilai kebenaran akan mendatangkan keberuntungan dari kemampuan diri, dengan begitu akan mengasah skill selama ramadhan sehingga tercapai. Semoga bermanfaat. Salam..
Samhudi Bhai
Kompasianer Brebes Community (KBC) 68-Jawa Tengah-Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H