Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Profesi Apapun Syukuri dan Ditekuni

26 Maret 2021   20:09 Diperbarui: 26 Maret 2021   20:16 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fakta seperti ini sering pula Saya temui pada beberapa bulan lalu sebelum Saya dikampung. Konon tukang gojek tersebut sudah bekerja enak disebuah kantor di Jakarta bekerja sebagai Karyawan tetap. Namun ia malah keluar dengan alasan gaji tak mencukupi sehingga berpindahlah Ia menjadi supir Gojek hingga kini.

Menjadi driver Gojek pendapatannya lumayan besar ketimbang kerja dikantor katanya. Disamping bebas tidak terkekang oleh waktu juga setiap hari pulang kerumah bertemu dengan anak istri. 

Bahkan Ia pun bercerita justru banyak yang nganggur dari para lulusan perguruan tinggi namun belum tentu dapat bekerja enak dan bergaji gede sekalipun pendidikannya S1. Inilah fakta jaman sekarang semakin sulitnya mencari profesi agar sebanding dengan pendidikan yang diembannya.

Menurut Saya hidup itu adalah Anugerah Tuhan YME. Apapun profesinya, apapun pekerjaannya harus tetap ditekuni, harus tetap dijalani serta wajib untuk disyukuri. Terimalah Anugerah Allah Swt dengan lapang dada, penuh kesabaran dan keikhlasan.

Salah profesi tidak masalah yang masalah adalah Anda lari dari masalah. Misalnya, gaji tidak naik-naik sedang bekerja sudah bertahun-tahun. Ini masalah utama yang biasa dihadapi oleh seorang pekerja disebuah perusahaan atau perkantoran.

Sebaiknya jauh sebelum bekerja berpikirlah dua kali sebelum terjadi. Sekiranya kurang cocok pada bidangnya ya jangan masuk kerja atau sekiranya tidak sesuai gajinya bisa cancel dari awal. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalah pahaman ketika sudah mulai kerja.

Jujur saja bagi Saya lebih nyaman bekerja sebagai Petani sebab nyaman dan cocok dengan pendidikannya dari pada berdasi kerja di PT. Kenapa, sebab belum tentu para pekerja yang seperti itu lepas dari masalah. Termasuk soal gaji dan lainnya. 

Apalagi saat ini penuh persaingan antar rekan kerja yang biasa selalu cari perhatian dihadapan atasan atau Manager agar terlihat baik dan bagus kinerjanya. Oleh karena itu apabila Anda tidak siap lahir bathin untuk bekerja disebuah kantor misalnya maka yang ada hanyalah kekecewaan belaka dan berakhir dengan mengundurkan diri.

Bekerja sebagai profesi apapun pada dasarnya sangat bergantung pada kebesaran jiwa dalam diri. Baik susah, gampang, repot, gaji kecil dan gaji besar semua harus bisa untuk ditekuni dengan rasa lapang dada, syukur dan ikhlas.

Seperti syair dari Rhoma Irama apapun pekerjaan syukuri dan juga ditekuni karena banyak orang yang siap mengganti. Cintailah apapun bentuk pekerjaannya selagi halal dan tidak merugikan orang lain. Salam..

Samhudi Bhai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun