Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ingin Punya Anak Berbakti Sama Ortu? Lakukanlah Ini

17 Maret 2021   21:11 Diperbarui: 17 Maret 2021   21:14 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak oleh kompasiana.com

Sebelum hamil siapa pun tentunya ingin punya anak yang sholeh, sholehah, berbakti, taat dan patuh terhadap orang tua bukan? Saya yakin semua ortu sama yakni tidak ingin punya anak berani dan melanggar terhadap perintah orang tua.

Anak adalah harta yang tidak ternilai harganya. Peribahasa mwngatakan daun jatuh tidak jauh dari pohonnya, memang benar bahwa taibat atau karakter atau watak akan mengikuti dari pada peran orang tua. Orang tua merupakan guru utama bagi sang sibuah hati.

Kiranya sudah banyak kisah demi kisah sebagai pelajaran, inspiratif dan tentunya bertujuan untuk mengedukasi bagi yang lain, baik diceritakan dalam bentuk sejarah maupun fiktif belaka tapi pasti.

Ambil contoh cerita anak durhaka seperti Malin Kundang, Sangkuriang dan cerita edukasi yang lainnya. Semua mengajarkan intinya jangan sampai menjadi anak durhaka yang seperti cerita tersebut. Naudzubillah, jangan sampai.

Terlepas dari apapun cerita, baik fiksi maupun non fiksi semua dapat kembali lagi pada si empunya. Hemat Saya, itu real adanya. Semua bisa dan semua juga pasti, bukan hanya soal kebetulan belaka namun lebih kepada kebenaran hakiki.

Lihatlah, jika sang anak si A si B misalnya, tertangkap basah telah melakukan tindakan bodoh alias fatal, walaupun sepele persoalannya berakibat kepada orang tua. Tanpa dengan disadari pun jadi bahan pergunjingan orang lain.

Apa lagi tipikal masyarakat Indonesia, tukang gosip dan tukang ngerumpi. Enak-emak misalnya, apa bila ada anak tetangga baik cewe maupun cowok ambil contoh hamil diluar nikah atau yang lainnya, maka pertanyaan selanjutnya adalah Anak Siapa? Tentu orang tua yang pertama kali disebut oleh tukang gosip.

Sebelum hamil hendaknya banyak ikhtiar sebagai jalan usaha agar kiranya kelak diberi keturunan yang sesuai keingin orang tua. Emang bisa? Jelas hal ini sangat bisa sekali. Tidak ada yang mustahil hidup dialam Dunia ini bagi sang pecipta Allah Swt. 

Tidak usah muluk-muluk dalam berdoa, cukup sehabis sholat lima waktu membaca doa agar diberi anak sholeh sholehah dijadikan qurota a'yun atau penyenjuk mata. Jika tidak bisa berdoa dengan bahasa Arab, maka boleh berdoa sesuai dengan bahasa masing-masing. Intinya meminta anak yang sholeh dan sholehah selain berbakti kepada kedua oran tua tentunya.

Sebelum hamil banyak-banyaklah  melakukan ibadah kepada Allah Swt. Bahkan jika dikampung para Ustadz atau Kyai banyak yang menepuh ikhtia dengan berpuasa sunnah. Hal ini dalam rangka agar kelak doa tersebut cepat di ijabah oleh Allah Swt. Aamiin..

Amalan atau lelaku tersebut sepertinya sudah menjadi tradisi bagi kalangan Kyai dan sudah banyak di ijazahkan kepada para Santri-Santrinya agar doa tersebut menjadi makanan setiap hari ketika selesai melakukan Sholat wajib 5 waktu.

Sering kali melihat anak kecil berumur dua tahun sampai lima tahun baik cewe maupun cowok sudah hapal dengan ayat-ayat Allah swt seperti mengaji, sholawatan bahkan sampai hafal diluar kepala. Hal ini tentu atas peran orang tua.

Didiklah sang anak dari sedini mungkin sebab proses dalam pendidikan ini berdampak sangat luar biasa bagi pertumbuhan dan perkembangan sang anak. Terutama sebagai Ibu harus lebih spesifik didalam memberikan pendidikan bagi sang buah hati.

Anak tumbuh berkembang hingga dewasa dan mau bercita-cita seperti apa, tetap peran ortu sangat dominan dalam hal ini. Secara istiqomah dan tetap bersabar terhadap anak  dalam memberi ajaran, maka dokrin sang ortulah sebagai prioritas dari guru-guru yang lain.

Memang benar kalimat seorang penyair asal Mesir Hafiz Ibrahim mengatakan "Al-ummu Madrasatul Ula" bahwa ibu adalah Madrasah utama bagi sianak. Karater, taibat, watak serta pribadi dari sang anak sendiri tumbuh dari orang tua.

"Robbana hablana min azwajina wa dhuriyatina waj'alna lil mutaqina imama" (Wahai Rab Kami karuniakanlah pada Kami dan keturunan Kami serta istri-istri Kami penyejuk mata Kami, jadikanlah pula Kami sebagai Imam bagi orang-orang yang bertaqwa) qs. Al-furqon 74. Bacalah doa tersebut jika ingin mendambakan anak sholeh atau berbakti kepada kedua orang tuanya.

Sebaik rencana Manusia maka rencana Allah swt lebih utama. Jika sepakat sebelum hamil ingin mempunyai keturunan yang baik, maka lakukanlah rencana tersebut sesuai kesepakatan antara Suami dan Istri. Tidak ada yang mustahil bagi Allah Swt. Jika akun jadi maka Fayakun terjadilah. Jangan pernah bosan dalam berdoa yang baik kepada Allah Swt. Semoga terkabul hajatnya.

Sekalipun Saya sendiri masih Jomblo belum punya pacar namun rasa ingin punya anak seperti orang-orang tetap ada. Hanya saja soal waktu dan entah kapan Allah Swt memberikan Jodoh yang terbaik buat Saya. Aamiin..

Semoga kiranya bagi sang pendamba anak tercapai sesuai yang dicita-citakan dan semoga yang sudah diberi anak Saya doakan Semoga menjadi anak yang berbakti, taat dan patuh terhadap kedua orang tuanya. Inilah anak Sholeh dan Sholehah yang sebenarnya. Salam..

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah-Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun