Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mesin Panen Padi Pilihan para Petani, Apa Alasannya?

14 Maret 2021   17:40 Diperbarui: 14 Maret 2021   17:50 1596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mesin pemotong padi buatan Madiun ini mampu menghabiskan berhektae-hektar sawah khusus padi dalam sehari. Sehingga apa bila dalam kalkulasi hitungan berkisar 10 ton dalam sehari.

Medan sawah yang berlumpur, becek dan penuh rintangan lainnya dalam kondisi cuaca seperti hujan menambah sulitnya akses jalan untuk kesawah menjadi alasan tersendiri bagi para petani memilh mesin dari pada menggunakan orang.

Cara kerja mesin Kubota 70 plus ini selain supir sebagai pengendali  juga dibantu dua orang berada disebelah kanan samping guna bekerja membawa karung untuk mengarungi hasil gabah yang telah disortir oleh mesin panen padi tersebut.

Gabah yang sudah dikarungin tersebut apa bila sudah penuh maka sang supir atau operator mesin akan bekerja sama dengan dua pembantu tersebut untuk segera dipinggirkan ke pematang sawah untuk selanjutnya diturunkan oleh para buruh pemanggul padi. Namun apa bila harga gabah sedang naik atau harga bagus maka sang pemilik padi langsung menjualnya dalam bentuk gabah basah.

Harga gabah kini mencapai 500 ribu per kwintal gabah basah, jika 1/4 sawah menghasilkan 10 kwintal maka tinggal dikalikan saja hasilnya. Lumayan kan? Bisa kebeli kebutuhan pokok lainnya Itu baru 1/4 nya saja belum lagi jika memiliki satu Bahu sawah tambah 1/4 nya lagi. Jika memiliki sawah 1 hektar berapa hasilnya?

Hasilnya sangat bersih, jernih dan siap untuk dijemur tidak perlu lagi memilah milih sisa sampah jerami atau padi yang tak berisi seperti umumnya panen padi yang jika dilakukan dengan cara manual.

Semoga kedepan para buruh tani dengan adanya mesin pemotong tersebut menjadi lebih sejahtera dan makmur. Aamiin..

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Jawa Tengah (KBC) 68 Jawa Tengah-Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun