Mesin pemotong padi buatan Madiun ini mampu menghabiskan berhektae-hektar sawah khusus padi dalam sehari. Sehingga apa bila dalam kalkulasi hitungan berkisar 10 ton dalam sehari.
Medan sawah yang berlumpur, becek dan penuh rintangan lainnya dalam kondisi cuaca seperti hujan menambah sulitnya akses jalan untuk kesawah menjadi alasan tersendiri bagi para petani memilh mesin dari pada menggunakan orang.
Cara kerja mesin Kubota 70 plus ini selain supir sebagai pengendali  juga dibantu dua orang berada disebelah kanan samping guna bekerja membawa karung untuk mengarungi hasil gabah yang telah disortir oleh mesin panen padi tersebut.
Gabah yang sudah dikarungin tersebut apa bila sudah penuh maka sang supir atau operator mesin akan bekerja sama dengan dua pembantu tersebut untuk segera dipinggirkan ke pematang sawah untuk selanjutnya diturunkan oleh para buruh pemanggul padi. Namun apa bila harga gabah sedang naik atau harga bagus maka sang pemilik padi langsung menjualnya dalam bentuk gabah basah.
Harga gabah kini mencapai 500 ribu per kwintal gabah basah, jika 1/4 sawah menghasilkan 10 kwintal maka tinggal dikalikan saja hasilnya. Lumayan kan? Bisa kebeli kebutuhan pokok lainnya Itu baru 1/4 nya saja belum lagi jika memiliki satu Bahu sawah tambah 1/4 nya lagi. Jika memiliki sawah 1 hektar berapa hasilnya?
Hasilnya sangat bersih, jernih dan siap untuk dijemur tidak perlu lagi memilah milih sisa sampah jerami atau padi yang tak berisi seperti umumnya panen padi yang jika dilakukan dengan cara manual.
Semoga kedepan para buruh tani dengan adanya mesin pemotong tersebut menjadi lebih sejahtera dan makmur. Aamiin..
Samhudi Bhai
Kompasianer Brebes Jawa Tengah (KBC) 68 Jawa Tengah-Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H