Hal ini penting dilakukan agar ketika hari tersebut datang rumah sudah siap untuk para tamu yang akan berkunjung kerumah kita. Sehingga dengan kondisi rumah bersih, rapi dan tertata dengan baik maka tidak akan malu-maluin.
Sebagai orang normal biasa hal tersebut juga menjadi masalah. Pasalnya, kebiasaan orang Indonesia selalu hibah atau menggunjing. Sebagai contoh "ih rumahnya kok gini banget kotor, apa ngak pernah dibersihin yak? Sambil berbisik-bisik dengan saudara yang lainnya saat tuan rumah sibuk didapur menyiapkan cemilan untuk tamunya.
Bagi warga tionghoa membersihkan rumah sebelum imlek adalah kewajiban karena itu berarti tahun baru rejeki pun baru. Bagi umat islam pun sama dianjurkan bahwa "Anadhofatul Minan Iman" kebersihan merupakan bagian dari iman. Rumah bersih rapi dan sedap dipandang mata sehingga tamu pun betah berlama-lama hingga rejeki berupa angpao pun berdatangan pada anak kita.
2). Sembahyang di Klenteng
Merupakan tradisi bagi warga tionghoa beribadah dan berdoa disebuah rumah ibadah berupa klenteng. Sebuah kepercayaan bagi warga konghucu beribadah dikleteng dengan berharap ditahun berikutnya membawa keberkahan, keselamatan dan kedamaian.
Sembahyang bagi leluhur dengan membawa aneka buah dan minuman untuk para arwah leluhur sebagai kepercayaan turun menurun yang dilakukan oleh umat tionghoa sebelum hari imlek diadakan. Harapannya agar tahun depan tetap dengan keberkahan.
Hal ini pun sama dilakukan oleh umat islam sebelum lebaran. Ziarah kubur dimakam para leluhur orang tua kita yang sudah meninggal. Mendoakan para waliyullah sebagai wasilah pada orang tua tersebut. Diantaranya adalah menabur bunga tujuh rupa diatas pusara sebagai sunnah Rasul dalam ziarah.
Sebagaimana dihari raya umat islam saat lebaran. Pada waktu pagi hari berangkat ke Masjid untuk melaksanakan sholat idul fitri atau idul adha sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah swt.
3). Makan-makan bersama keluarga
Acara makan-makan yang tidak kalah serunya bersama keluarga juga merupakan bagian tradisi dari perayaan imlek. Hal ini dilakukan secara turun temurun sebagai bagian dari kepercayaan kaum tionghoa. Acara makan ini persembahkan hanya untuk para dewa yang tidak memakan hewan bernyawa.Â
Acara makan-makan seperti ini pun sama dengan umat islam ketika sehabis sholat idul fitri dengan keluarga. Satu meja kumpul dengan menu opor ayam dan lontong sayur. Hal ini juga sama bermakna penuh keberkahan saat makan.
Inilah wajah asli Indonesia yang kaya akan budaya dan tradisi. Indahnya hidup saling toleransi antar umat beragama ditambah pula dengan posisi Menteri Agama bagi semua Agama. Lengkap sudah wajah Indahnya Indonesia.
Sekalipun masih banyak tradisi perayaan bagi umat konghucu seperti barongsai (halal bi halal, hadroh, rebana dengan tari marawis) bagi-bagi angpao (bagi-bagi duit saat silaturahim pada ponakan dihari raya lebaran) dan lainnya. Namun, kiranya cukup tiga saja dari saya.