Soni Erata atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Ustadz Maaher telah meninggal dunia pada Senin malam kemarin 8/02/2021 di Rutan Mabes Polri.
Kabar meninggalnya Ustadz Maaher pun seketika menjadi perbincangan warganet. Pasalnya, publik hingga kini masih penasaran akan meninggalnya ustadz tersebut. Hingga menimbulkan polemik.
Pada tanggal 4 Desember 2020 yang lalu Ustadz Maaher bermasalah dengan hukum terkait ujaran kebencian media sosial yang memicu kemarahan bagi warga Nahdliyin serta para muhibbin.
Inilah kasus awal dimana Ustadz Maaher akhirnya dilaporkan ke Bareskrim lantaran telah menyakiti hati umat islam terlebih-lebih bagi para pecinta Habib Luthfi bin Ali bin Yahya Pekalongan.
Maka puncaknya pun terjadi ketika ustadz tersebut ditetapkan sebagai tersangka. Baik yang pro maupun kontra hingga terus beragumen tiada henti.
Hingga kini pun masih menjadi kontroversi baik di grup-grup whatsapp maupun media lainnya. Tidak jarang yang mengatakan bahwa ia meninggal karena kualat menghina Ulama NU, Habib Luthfi.Â
Sebagian ada yang bilang kematian Soni Erata meninggal karena sakit yang tidak dapat dijelaskan oleh polisi sebab akan menjadi bumerang bagi keluarganya hingga kabar yang mengatakan Ustadz Maaher disiksa di dalam Rutan Mabes Polri hingga sampai ajal menjemputnya.
Sebelum tahu duduk persoalan yang sebenarnya, sebagai pengguna media sosial harus benar-benar jeli dari masifnya berita tersebut. Harapannya agar jangan mudah menelan langsung dari sumber berita yang tidak valid.
Boleh siapa pun boleh untuk berasumsi, beragumentasi dan beropini sesuai kapasitasnya karena itu hak semua orang di dalam negara demokrasi untuk menyuarakan kebenaran. Namun jangan berlebihan apa lagi bersumber tidak valid.
Apa benar Ustadz asal Medan yang biasa dipanggil Maaher tersebut meninggal dunia lantaran disiksa di dalam Rutan Mabes Polri? Sebagaimana telah viral di kalangan warganet yang mengatakan demikian.
Sebenarnya ingin saya tulis unek-unek tersebut dari kemarin terkait hoak berita tersebut, namun saya belum berani disebabkan masih mencari berita untuk rekomendasi agar lebih menguatkan sehingga tidak terjadi kesalah pahaman. Hingga saya akhirnya menemukan berita tersebut yang sudah dimuat kompas.com.