Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ucapan Gus Dur Akan Bubarkan FPI Terbukti Benar

31 Desember 2020   16:06 Diperbarui: 31 Desember 2020   16:20 1228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore hari ini hujan disudut kota Jakarta Utara masih berlangsung. Seperti biasa pada tahun-tahun yang lalu setiap kali menjelang akhir tahun selalu ditandai oleh hujan baik pagi siang atau pun malam. Sehingga bawaanya tidak mau beranjak kemana-mana selain Nulis.

Sehabis makan siang saya kembali buka-buka halaman kompasiana dengan maksud membaca apa saja topik dilaman yang sedang dibicarakan kompasianer.

Namun seketika saya teringat bulan ini merupakan bulan Gus Dur bagi seluruh Nahdliyin sebagai pengagum dimana pun berada. Tidak ingin ketinggalan saya pun ingin mengucapkan kepada Guru Bangsa Gus Dur semoga Allah merahmatinya.

Ketika hujan masih gerimis pertanda pergantian tahun baru 2021 nanti malam dimulai, saya menemukan banyak sekali referensi sosok Gus Dur dari berbagai chating yang masuk di whatsap.

Saya melihat puluhan ucapan doa kepada Gus Dur mewarnai laman sosial media baik kompasiana, facebook, twitter, instagram, whatsaap. Bahkan yutub.

Sekian banyaknya artikel Gus Dur hanya satu yang saya lirik yakni ucapan Gus Dur yang kini menjadi nyata soal bubarnya FPI pada hari Rabu 30/12/2020.

Tidak heran jika semua apa yang diucapkan banyak terjadi nyata termasuk cerita dari KH. Aqil Sirajd yang mengulas pribadi Gus Gur sebelum dirinya menjadi Presiden kala itu. Gus Dur justru sudah mengucap dengan lisannya bahwa dirinya kelak menjadi Presiden. Dan itu benar.

Tanggal 30 Desember merupakan hari gus dur atau pun bulan gus dur yang sangat dicintai oleh para pengikut, pengagum dan gusdurian Indonesia diseluruh NUsantara.

Sebagai Bapak Pendiri Bangsa, Gus Dur yang terkenal Waliyullah ini juga seorang Ulama yang alim yang moderat yang luwes dalam soal ilmu dunia dan akhirat.

Gus Dur Guru Bangsa juga seorang Manusia yang memanusiakan manusia dengan penuh hormat kesesama manusia lain tanpa melihat, kamu agamanya apa?

Perjuangan seorang Gus Dur begitu mulia semua yang dilakukan tidak lebih unyuk manusia agar bermanfaat untuk orang lain. Gus Dur tidak pernah melihat kebelakang bagaimana latar belakangnya, sukunya, rasnya, maupun golongannya.

Gus Dur merupakan sosok pahlawan kemanusiaan yang ikhlas tanpa memandang status dari orang manapun untuk tetap peduli pada orang lain. Ujaran kebencian, hinaan, dan makian kerap Beliau alami, namun tak pernah menyurutkan niat untuk berbakti pada bangsa dan negara Indonesia.

"Gus Dur melihat darimana? Gus dur itu buta, gus dur buta mata juga buta hati" adalah contoh dari sekian banyaknya ujaran kebencian yang menyerang pribadinya kala itu. Namun hal tersebut ditanggapinya dengan santai dan kalem.

Ada yang menarik untuk saya diulas dibulan Gus Dur ini. Berkaitan dengan bubarnya Ormas FPI yang masih hangat dibicarakan beritanya oleh segenap waga net dimanapun termasuk kompasiana.

Dikutip dari situs nu.or.id dengan judul Gus Dur: Pada Waktunya Saya Akan Bubarkan FPI pada Ahad 1 Juni 2008

Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bisa dibilang marah dan kesal kepada aparat keamanan. Terkait kerusuhan dimonas yang mana aparat terkesan mendiamkan tindakan biadab dari Front Pembela Islam (FPI) yang tidak berani tegas untuk menangkapnya para perusuh tersebut.

"Saya tidak bisa ambil tindakan saya bukan aparat negara saya hanya bisa menghimbau Kapolri harus segera bertindak" ujar gusdur seperti dikutip nuonline.id pada saat menjenguk salah seorang korban penyerbuan FPI. Kyai Maman Imanul Haq di Rumah Sakit Mitra Internasional. Jalan jatinegara Ahad 01/06/2008 sore.

Gus Dur lalu menjelaskan yang menurutnya dalam ketentuan Undang-Undang bahwa orang yang membawa senjata tajam itu melanggar hukum. Oleh karenanya bagi siapa pun yang melanggar aturan hukum maka harus dihukum sesuai dengan perbuatannya.

Bentrokan tersebut memakan korban sebanyak 12 orang dari Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan ( AKKBB).

Sebanyak 12 orang dari massa AKKBB mendapat luka yang cukup serius saat diserbu oleh ormas Front Pembela Islam yang berlokasi di Monumen Nasional (Monas) Jakarta kala itu tahun 2008.

Inilah yang menjadi pokok utama Gus Dur sehingga sampai kesal pada penegak keamanan yang berjaga diarea Monas namun terkesan mendiamkan kejadian tersebut saat aksi FPI menyerang AKKBB.

Sementara dari pihak kepolisian beralasan tidak ingin menambah masalah yang hanya memperkeruh suasana dan hanya akan menambah kerusuhan sebagaimana Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Winarko. 

"Pemerintah tidak berani. Pada waktunya Saya yang akan membubarkan FPI" ujar Gus Dur dihadapan para wartawan yang terheran-heran dibuatnya dengan pernyataan Gus Dur tersebut. Sebagaimana dikutip dari nuonline.id.

Ucapan Gus Dur Akan Bubarkan FPI terbukti benar tepat pada haul Gus Dur yang 11 tahun ini Mahfud MD telah menyatakan bahwa FPI sebagai ormas terlarang dan resmi dibubarkan berlaku mulai Rabu 30/12/2020.

Kini oramas tersebut dengar-dengar ingin mendirikan kelompok baru lagi yang sama persis dengan FPI.

Silahkan saja mau bikin Front Persatuan Indonesia, mau bikin Front Perkumpulan atau pun front-front yang lain. Tidak masalah buat masyarakat Indonesia.

Sekarang logikanya jika mereka ingin mendirikan atau deklarasikan front-front tersebut apa tidak memakai ijin?

Kalau misalnya mau ijin pun maka harus diteliti dahulu mulai bawah sampai atas. Hal tersebut guna memastikan akan adanya AD/RT. Sebagai contoh yang akan menjadi pertimbangan Pemerintah dalam memberikan ijin Ormas.

Beberapa diantaranya adalah ijin mendirikan bangunan, dari ketuanya, wakilnya, pengasuhnya, pengurusnya, sekretariatnya, Visi misinya dan masih banyak lagi. Jadi prosesnya tidak semudah membalikan telapak tangan.

Sedang jika tidak ada ijin maka bisa dibilang ilegal dan terlarang sehingga hal ini akan memudahkan ruang gerak aparat keamanan untuk menangkap kapan pun ormas ilegal tersebut. 

Hal ini justru membuat para penegak keamanan TNI/POLRI lebih gampang dan gak ribet dalam penangkapan ormas tanpa proses ba bi bu lagi. Karena memang ilegal tak punya surat ijin. 

Ini negara hukum apa pun harus sesuai hukum. Jadi tidak mudah mendirikan ornas, Jika keluar dari aturan hukum dan Undang-undang bisa-bisa dibikin pecel kembali oleh penegak hukum.

Motor saja yang komplit surat-suratnya jika ada razia dan kena polisi masih kena pelanggaran kok apa lagi ingin mendirikan ormas terlarang sebagai pengganti FPI. Mimpi kali? Hehe..

Gitu aja kok repot..! Ditambahin Kata Gus Dur.

Wanakhusu khususon Syaikh Waliyullah KH Abdurrahman Wahid Gus Dur Alfatikhah..

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (68) Jawa Tengah-Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun