Gus Dur merupakan sosok pahlawan kemanusiaan yang ikhlas tanpa memandang status dari orang manapun untuk tetap peduli pada orang lain. Ujaran kebencian, hinaan, dan makian kerap Beliau alami, namun tak pernah menyurutkan niat untuk berbakti pada bangsa dan negara Indonesia.
"Gus Dur melihat darimana? Gus dur itu buta, gus dur buta mata juga buta hati" adalah contoh dari sekian banyaknya ujaran kebencian yang menyerang pribadinya kala itu. Namun hal tersebut ditanggapinya dengan santai dan kalem.
Ada yang menarik untuk saya diulas dibulan Gus Dur ini. Berkaitan dengan bubarnya Ormas FPI yang masih hangat dibicarakan beritanya oleh segenap waga net dimanapun termasuk kompasiana.
Dikutip dari situs nu.or.id dengan judul Gus Dur: Pada Waktunya Saya Akan Bubarkan FPI pada Ahad 1 Juni 2008
Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bisa dibilang marah dan kesal kepada aparat keamanan. Terkait kerusuhan dimonas yang mana aparat terkesan mendiamkan tindakan biadab dari Front Pembela Islam (FPI) yang tidak berani tegas untuk menangkapnya para perusuh tersebut.
"Saya tidak bisa ambil tindakan saya bukan aparat negara saya hanya bisa menghimbau Kapolri harus segera bertindak" ujar gusdur seperti dikutip nuonline.id pada saat menjenguk salah seorang korban penyerbuan FPI. Kyai Maman Imanul Haq di Rumah Sakit Mitra Internasional. Jalan jatinegara Ahad 01/06/2008 sore.
Gus Dur lalu menjelaskan yang menurutnya dalam ketentuan Undang-Undang bahwa orang yang membawa senjata tajam itu melanggar hukum. Oleh karenanya bagi siapa pun yang melanggar aturan hukum maka harus dihukum sesuai dengan perbuatannya.
Bentrokan tersebut memakan korban sebanyak 12 orang dari Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan ( AKKBB).
Sebanyak 12 orang dari massa AKKBB mendapat luka yang cukup serius saat diserbu oleh ormas Front Pembela Islam yang berlokasi di Monumen Nasional (Monas) Jakarta kala itu tahun 2008.
Inilah yang menjadi pokok utama Gus Dur sehingga sampai kesal pada penegak keamanan yang berjaga diarea Monas namun terkesan mendiamkan kejadian tersebut saat aksi FPI menyerang AKKBB.
Sementara dari pihak kepolisian beralasan tidak ingin menambah masalah yang hanya memperkeruh suasana dan hanya akan menambah kerusuhan sebagaimana Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Winarko.Â