Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketika Bu Risma Dialog dengan Pemulung, Anies ke Mana?

29 Desember 2020   22:24 Diperbarui: 29 Desember 2020   23:40 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabinet baru Jokowi mulai menampakan taringnya, Gebrakan demi gebrakan dari satu persatu Menteri telah berjalan sebagaimana Menteri Agama Gus Yaqut dalam perdananya memimpin rapat.

Giliran bu Risma panggilan akrab dari Ibu Tri Risma Harani yang hingga kini masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya melakukan Gebrakan. Bu Risma yang diangkat oleh Presiden Joko Widodo untuk melengkapi 6 Reshuffle Kabinet Indonesia Maju pada 22/12/2020 lalu pun sangat luar biasa. Kerja nyata!.

Semenjak pelantikannya berlalu kini masyarakat dibikin takjub kembali atas hadirnya Wanita Perkasa dalam Kabinet Indonesia Maju yang merupakan agenda rutin dari Wali Kota Surabaya tersebut.

Blusukan adalah salah satu yang melekat pada jiwa Ibu Tri Risma Harani yang dikenal oleh masyarakat Surabaya. Dimana warga Surabaya dengan kehadurannya merasa sangat terbantu, warga miskin lah target utama Bu Risma dalam Agenda Blusukannya. 

Sejak adanya wabah pandemi, bansos, uang tuani, dan makanan kerap sekali bagi Bu Risma berikan pada Warga Surabaya. Bantuan tersebut adalah satu dari sekian banyak bantuan dari Bu Risma untuk masyarakat sekitar kota Surabaya.

Ciri spesifik tersebut ternyata hanya ada pada jiwa sederhana namun bersahaja sama persisnya dengan Presiden Joko Widodo tatkala masih menjabat sebagai Capres 2019. Blusukan dari daerah ke daerah lain senantiasa Beliau lalui.

Melalui jalan setapak, memasuki gang kecil dan jalan yang becek tak menyurutkan langkahnya untuk memprioritaskan warganya secara langsung. Sehingga dengan begitu munculah kini yang dinamakan BLT, UMKM, dan lain sebagainya.

Kini, penampakan Bu Risma melakukan Blusukan, terlihat pada Warga Jakarta Pusat khususnya dibantaran Kali Ciliwung dibelakang Kementrian Sosial. Bu Risma menemui langsung para pemulung dan para gelandangan diderah tersebut. Dengan bantuan dan arahan.

Kabinet baru jokowi yang satu ini pun sangat menarik perhatian masyarakat dan memang sudah terkenal lama akan ketegasannya dalam memimpin. Bagaimana pun Ia tidak akan sampai hati ketika melihat warganya menderita.

Bu risma langsung berdialog dengan pemulung tersebut agar programnya paling tidak Bu Risma punya rancangan kedepan dalam upaya mensejahterakan masyarakat dan untuk bagaimana sebaiknya bertindak sebagai Menteri Sosial ditengah pandemi cobid-19 ini.

Ketika Bu Risma berdialog dengan pemulung tidak terlihat dimana Gubernur Anies Baswedan berada seharusnya Anies mendampingi Mensos langsung sehingga apa yang bu Risma Lakukan pada Warganya dapat menjadi masukan olehnya.

Anies Baswedan ternyata baru sembuh dari covid-19 sehingga ia tidak ikut dalam rombongan tersebut. Akan tetapi jika seandainya Anies tidak terkena covid-19 pun saya sih yakin ia juga tidak akan mau datang. Loh kenapa? Karena Tempatnya kumuh kolong jembatan,;tar malah kena virus congorna lagi. 

Iyalah, dia kan yang selama ini konfren-konfres ngitungin kasus meninggal dengan bergetar hebat konferensi pers media tentang jumlah warga akibat covid-19. Padahal dia sendiri kena. Hehe..

Enak kan selama 14 hari lebih Anies menjalani isolasi mandiri? sebab biar kapok ngak lagi ucapkan alhamdulillah atau bersyukur mengucap warga DKI pecah record kasus positif corona pada warga dan sekarang dia yang kena covid-19 dah. Hehe.. bisa gitu yak?

Sekelas Mantan Menteri Sosial Juliari Batu Bara pun tidak pernah tahu sikon warga DKI yang demikian. Belum pernah sebelumbya gubernur DKI melakukan Blusukan pun belum pernah mendengar mantan menteri sosial Juliari melakukan blusukan ke warga DKI Jakarta.

Anggaran demi anggaran yang sekian banyaknya hanya untuk kepentingan politiknya seakan raib tanpa kabar kemana arah rimbanya. Dari mulai pulpen, aibon, formula e, pohon mahoni dan anggaran yang bernilai ratusan juta lainnya hingga kini seakan tidak pernah ada kabarnya.

Ketika banjir melanda sebagian kota Jakarta pada tahun lalu pun anggaran untuk korban banjir masih sempat-sempatnya disunat. Sepertinya ingin dapat dukungan warga namun tidak mau memperhatikan nasib warganya.

Maju kotanya sengsara rakyatnya sepertinya pas untuk saat sekarang ini. Bukti bahwa masyarakat bawah tidak diperhatikan oleh Gubernur. Hingga akhirnya Bu Risma datang dengan Blusukannya. Hal ini sebenarnya dapat menjadi pelajaran bagi Gubernur bagaimana menghargai langsung dan memperhatikan warganya agar mengerti situasi kondisi yang ada di Ibu Kota.

Bu Risma bertemu dua pasangan sebagai pemulung sampah yang jauh dari kata layak dalam soal penghasilan. Mereka dalam sebulan hanya mampu mendapatkan uang sekitar 800 ribu rupiah dan belum dibagi untuk keluarganya pemulungnya dikampung yang harus dibyayai oleh mereka sebagai pemulung sampah.

Sebagai Ibu juga tentunya siapa pun tidak akan kuat menyaksikan pemandangan tersebut. Hati seorang Ibu Risma takluk tatkala menyaksikan peristiwa ini dalam blusukannya. Sehingga sebagai mana kebiasaannya menolong masyakarat Surabaya, Bu risma pun terketuk hatinya memberikan bantuan ala kadarnya pada pemulung tersebut.

"Bapak Ibu saya carika rumah jadi ngak perlu ada biaya kontrak. Tetap cari sampah seperti ini. Nanti sampah dari kementrian sosial biasa bisa untuk bapak dan sambil saya ajari usaha. Masa mau gini terus. Ya mau ya" ujar bu risma seperti dikutip dari detik.com pada senin 28/12/2020.

Detik.com
Detik.com
Kabinet baru jokowi diharapkan mampu membantu pemerintah teemasuk dalam masalah sosial dan kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana bu Risma yang tegas dalam tindakan pada yang salah dan lembut pada yang lemah.

Sebagaimana yang dicontohkan oleh bu Risma agar para pemulung dan para gelandangan menempati tempat tinggal yang layak dan tidak diperbolehkan menempati kolong jembatan.

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (68) Jawa Tengah-Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun