Sebagai pengganti jagung maka nasi aking lah yang berperan utama sebagai pengganti jagung terbaik dari dulu hingga saat ini. Sehingga ternak yang dihasilkan oleh ayah saya pun tergolong lumayan. Selain ayamnya gemuk juga mahal di pasaran jika dijual.
Ayah saya yang biasa membikin adonan dedek dengan jagung yang dicampur dengan air panas agar adonan tersebut hangat saat disantap oleh ayam.
Namun kini susah mendapatkan jagung apa lagi dedek yang harus menunggu dulu antrinya berjam-jam jika harus membeli ditempat penggilingan padi.
Jika harus mengganti pakan dengan beras rasanya tidak mungkin sebab untuk makan saja rasanya masih kurang apa lagi buat pakan ayam ternak.Â
Oleh karena itu atas inisiatif ayah saya nasi aking dibuat untuk makanan ternak sebagai solusi satu-satunya dan sekarang sudah berjalan lebih dari satu tahun ini.
Bayangkan saja setiap hari ayah saya harus mengeluarkan lima puluh ribu sampai enam puluh ribu untuk membeli pakan ayam dengan menggunakan beras jika tidak ada jagung untuk pakan ternak yang kurang lebih ada 100 ekor ayam.Â
Duit dari mana jika harga perkilo beras mahal seperti itu. Sekilo 10 ribu dikali sebulan sudah berapa duit jika terus kondisinya seperti pandemi sekarang ini.
Jagung untuk pakan ternak seperti ayam ini harganya mencapai hampir 10 ribu yang tadinya cuma 5 ribu rupiah didaerah saya. Tentu ini sangat mahal bagi saya yang ekonominya tergantung dari hasil tani dan serba pas-pasan untuk hidup.
Manfaat Nasi Aking sampah sisa makanan Untuk Ternak sudah tidak dapat dipungkiri lagi hasilnya disamping ternaknya tumbuh subur gemuk serta mempunyai nilai daya jual yang sangat tinggi.
Ayam apa bila dikasih makanan jenis nasi aking atau nasi limbah bekas orang atau bekas kita sendiri maka akan menjadi sumber energi pada ayam tersebut.
Nasi merupakan makanan yang baik berprotein tinggi juga penuh karbohidrat sehingga ini sangat baik sekali jika digunakan untuk ternak jenis ayam.