Mungkin semua sudah tahu apa itu nasi aking dan mungkin semua juga sudah tahu manfaat dari pada nasi aking ini.
Sisa sampah makanan ini biasa dapat dijumpai di pinggir jalan karena dibuang sembarangan juga umumnya ditempat pembuangan sampah yang sengaja dibuang oleh seseorang yang tak peduli dengan lingungan hidup tentunya.
Padahal jika mau kreatif jenis sisa makanan apa pun akan sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup seperti ayam, unggas dan hewan lainnya.
Contohnya nasi bekas makanan yang tidak habis sering dijumpai pada tong sampah atau tempat pembuangan sampah. Hal ini sangat disayangkan jika tindakan para petugas sampah demikian.
Saya sering menjumpai para pembuang sampah digerobak yang memang sudah menjadi tugasnya setiap hari mereka buang sampah. Ternyata banyak nasi yang dibuang olehnya.
Demikian juga ketika saya makan di warteg atau warung nasi juga sering melihat banyak yang tidak habis makanannya. Setelah saya perhatikan sipemilik warung membuangnya begitu saja pada tong sampah yang sudah dipersiapkan. Sayang sekali saya tidak dapat berbuat apa-apa, mau menegur juga terasa tidak enak hati.
Padahal dikampung saya Jawa Tengah-Brebes, apa lagi jika musim kemarau pasti banyak para pencari Nasi Aking untuk dikelola kembali menjadi makanan campuran Ayam atau ternak lain.
Pada tahun lalu ketika di rumah saya selalu memberi makan pada ayam dengan nasi aking sebagai pengganti jagung bagi ayam peliharaan saya. Sebab harga jagung sekarang sedang mahal otomatis makanan jenis ini susah untuk didapat.
Lama-kelamaan Saya mulai tertarik dengan nasi aking karena selain mudah didapat jika pun tidak dapat memproduksi sendiri dari hasil bekas makanan yang umumnya dibuang.
Sampah sisa makanan tersebut sekarang berganti menjadi nasi aking. Lumayan loh dari pada dibuang selain dosa karena membuang makanan yang masih baik juga haram dalam islam hukumnya.
Ayah saya untungnya sebagai petenak ayam jadi tidak usah repot-repot jika jagung habis karena memang sangat mahal jika harus membeli jagung.