Kompasianival tambah seru bersama dua Dokter yang mumpuni dibidangnya yakni Dr Titra dan Prof Dr Ari yang luar biasa dalam memberikan penjelasan yang syarat akan ilmu pengetahuan disetiap uraian yang disampaikannya.
Ternyata memang benar adanya jika ikut dalam pagelaran kompasianival kita bukan hanya mendapatkan teman atau pun kenalan namun disamping itu kita bisa mendapatkan ilmu dari mereka khusunya dari tokoh-tokoh yang mengisi pada acara kompasianival.
Wabah pandemi covid-19 yang melanda diseluruh dunia termasuk di Indonesia memang berdampak sangat luar biasa bagi kalangan masyarakat semuanya.
Akan tetapi hal tersebut tidak menjadikan patah semangat untuk Kompasiana yang dalam tiga hari telah menggelar sebuah hajatan akbar melalui webinar yang dimulai dari tanggal 3 sampai dengan 5 Desember 2020. Saya pun dengan antusian mengikutinya sampai selesai.
Saya tidak menyangka jika dalam acara Kompasianival 2020 mulai dari kita benar-benar mendapatkan wawasan atau ilmu baru buat saya. Melalui webminar kompasianival sangat menarik sekali untuk disimak tiap uraian yang disampaikan oleh nara sumbernya yang memang pakar ahli dibidangnya.
Disamping dapat langsung bertanya via live chat juga dapat kenalan baru dikompasianival dengan para kompasianer. Walaupun acara Kompasianival dibuka secara virtual namun tidak kalah serunya acara ini ditiap sesi yang tayang pada Kompasiana.
Tema mulai dari kita sangat pas dengan kondisi saat sekarang ini yang memang segalanya harus dilalui dan dikerjakan oleh kita termasuk dalam protokol kesehatan dan saling mengingatkan.
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Dr tirta dalam acara tersebut pada sesi perspektif yang mengambil tema jaga kesehatan dimulai dari diri sendiri pada pukul 15.30 s/d 16:30 Wib.Â
"Ketika saya mengusulkan tentang karantina wilayah demi menghindari jatuhnya korban covi-19 ini, saya langsung diserang oleh buzzer dan banyak yang mengatakan pada saya sok tahu.." ujar dokter tirta saat memberi penjelasan pada webminar kompasianival 2020.
Tidak hanya sampai disitu Beliau juga menjelaskan bahwa WHO telah membuat vaksin lewat gerakan yang bernama covax. Gerakan tersebut dibuat oleh WHO bersama dengan dua organisasi lainnya.
Point penting yang disampaikan pria berkacamata ini menguraikan tentang bagaimana isu covid-19 yang kini sudah ditemukan vaksin covid-19 dibawah pengawasan organisasi PBB serta WHO.Â
Masih menurut Dr Tirta yang menyoroti sejumlah demontrasi terjadi dibeberapa wilayah di Indonesia. Ia menanggapi serius sebab hal tersebut justru harus dihindari karena akan berdampak pada penyebaran pandemi yang terjadi saat berada pada kerumunan massa.
Kompasianival 2020 mulai dari kita harus mempersiapkan dari sedini mungkin khususnya menjadi penyelamat bagi diri sendiri dan untuk keselamatan orang lain. Hal ini perlu ditanamkan dari awal.
Jangan pernah menganggap bahwa virus ini tidak ada di Indonesia sehingga menyepelakan atau melanggar peraturan tentang protokol kesehatan yang ada didaerah yang sudah di ingatkan.
Dokter spesialis penyakit dalam juga pernah mengatakan tentang perhelatan pilkada 2020 yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020 sebaiknya untuk ditunda dahulu guna keselamatan bersama namun jika terpaksa maka harus ikuti protokol kesehatan dengan ketat.
Sebab hal tersebut tentu dapat membawa masyarakat untuk berbondong-bondong datang pada KPK dan ini tentu bisa berdampak pada penularan covid-19.
Prof Dr Ari juga sudah memprediksi jika masih tetap tidak ikuti protokol kesehatan maka akan tunggu saja pasti akan ada tentang kluster covid-19 yang terbaru dalam dua pekan kedepan setelah pendaftaran calon pilkada.
Disinggung oleh kompasianer yang bertanya pada live chat tentang bagaimana cara untuk mengatasi pandemi saat pilkada. Ia pun menjawab agar semua mengikuti protokol kesehatan dan mengatakan khusus bagi pemenang tidak usah bikin acara selamatan atau acara syukuran yang lain.
"Sebaiknya jika ada pemimpin daerah yang menang pilkada maka tidak usah bikin acara hajatan atau selamatan atau dangdutan dan lain sebagainya dan sebaliknya untuk calon pemimpin yang kalah tidak usah mobilitasi masyarakat untuk demontrasi turun kejalan"Â ujarnya.
Beliau ingin apa yang sudah disampaikan oleh pemerintah semua dapat dilaksanakan dengan baik sesuai anjuran yakni patuhi protokol kesehatan. Saling mengingatkan dengan satu sama lain.
Mari kita patuhi protokol kesehatan untuk selalu menghindari kerumunan, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak dengan satu sama yang lainnya. Jika ini dapat diterapkan maka insyallah pandemi hilang dari penyebarannya di Indonesia.
Samhudi Bhai
Kompasianer Brebes Community ( KBC)-68 Jawa Tengah Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H