Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gus Dur Seorang Difabel Sang Pencerah Bangsa

4 Desember 2020   15:42 Diperbarui: 4 Desember 2020   16:11 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia kerja kaum difabel seperti Gus Dur harus mempunyai nilai tersendiri serta upaya yang kuat yakni mendorong tentang kehidupan yang Demokratis.

Sebagaimana yang pernah Gus Dur katakan bahwa semakin besar ilmu sesorang semakin kuat rasa toleransinya.

Gus Dur bekerja melayani dan mengayomi masyarakat Indonesia. Beliau punya pemikiran yang multikultural serta melindungi segenap bangsa tanpa memandang latar belakang agamanya.

Semua berada pada sosok Gus Dur, Beliau bekerja penuh untuk Indonesia. Bagi seorang Gusdur Keadilan adalah kunci segala membangun kedamaian. Beliau pernah mengatakan bahwa Perdamaian tanpa keadilan adala Ilusi.

Gus Dur Seorang Difabel Sang Pencerah Bangsa, harus kita akui bahwa di hari disabilitas ini harus lebih-lebih mempunyai nilai dan momentum tersendiri dalam hal penegasan, kepedulian dan solidaritas untuk umat.

Gusdur sewaktu menjadi Presiden pada periode pertama ia pernah memperjuangkan hak konstitusional bagi para penyandang disabilitas khususnya bagi mereka cacat tuna netra.

Ada yang menganggap dari sebagian kita bahwa penyandanga disabilitas adalah keadaan yang menjadi pengganggu di dalam kehidupan sehari-hari.

Ironisnya mereka yang normal yang matanya melek pun justeru malah mengolo-oloknya. Ini merupakan salah satu faktor tentang penurunan kepercayaan bagi para disabilitas.

Sehingga dengan olok-olok tersebut dikhawatirkan dapat menjatuhkan semangat para disabilitas dalam berkarya yang kita ketahui banyak keistimewaan yang dari kaum disabilitas yang mampu mengalahkan orang normal.

Mereka punya kemampuan, mereka punya bakat dan keahlian dalam bidang masing-masing. Maka sangat disayangkan jika yang waras terus menjahilinya. Inilah yang terjadi saat ini.

Sudah banyak contoh dan bukti dari dunia kerja kaum difabel untuk Indonesia. Kaum difabel tersebut disamping berjasa juga telah berkontribusi besar untuk bangsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun